ws 22

83 11 0
                                    



Happy Reading



"Ayah! Papa!"

"Satang!" Seru mereka saat melihat  Satang yang berdiri di depan rumah mereka bersama Winny

Yap! Benar sekali, Winny berhasil meminta izinkan Satang untuk pulang.

Satang berlari dan langsung memeluk kedua orang tuanya untuk melepas rindunya.

"Ayah, Papa, Satang rindu kalian"

"Kami juga merindukan mu nak" Ucap Papa Chimon sambil menghapus air matanya lalu memeluk kembali putranya dengan erat saking rindunya

Winny tersenyum tipis melihat keluarga yang sedang melepas rindu itu, ia menghela nafas andai keluarganya seperti itu mungkin ia akan seperti Satang, tapi itu semua hanya angan belaka karena keluarganya penuh dengan peraturan yang sangat Winny benci, karena Winny tidak suka di atur ia ingin bebas seperti anak – anak lain di luaran sana. Tapi itu sepertinya tidak mungkin

Winny kembali melihat keluarga istrinya dengan senyuman yang agak lebar dan tak sengaja di lihat Ayah Perth

"Terima kasih karena telah membawa Satang pulang, Tuan. Aku tidak tau apa yang terjadi jika Satang tidak pulang, mungkin istri ku akan menangis sepanjang hari" ucap Ayah Perth. Dirinya sangat berterima kasih pada Winny karena berkat Winny, Satang bisa pulang

Satang yang mendengar perkataan Ayah Perth pun memutuskan pelukan hangat papanya dan berkata

"Ayah, kenapa ayah berterima kasih padanya? Ia tak melakukan apa – apa. Ayah seharusnya berterima kasih pada Mark karena dia yang sudah membantu Satang"

Senyum Winny luntur kala mendengar perkataan Satang. Ayah Perth menjadi tidak enak pada Winny, pasalnya mereka tau kalau Winny lah yang berhasil meminta izinkan Satang karena di beritahu Sekertaris Lee semalam.

"Kau tidak boleh berbicara seperti itu pada suamimu Satang. Papa tidak suka" tegur Papa Chimon merasa tidak enak sedangkan Satang cemberut saat mendapat teguran itu

"Sebaiknya kalian beristirahat. Kalian pasti kelelahan. Ayo papa antar ke kamar" ajak Papa Chimon pada Winny dan Satang

"Nah Tuan muda ini kamar Satang, kami harap anda betah" ucap Papa Chimon saat sudah berada di dalam kamar Satang

"Jangan memanggilku seperti itu papa. Aku sudah menikah dengan Satang, otomatis aku juga putra mu jadi bersikap dan panggil aku seperti Papa memanggil Satang" tutur Winny sopan karena merasa kurang nyaman saat papa Chimon memanggilnya tuan

"Dan aku pasti betah karena ini rumah istriku"

Sambungnya lagi sambil melihat – lihat isi kamar Satang. Berisi satu ranjang mungkin hanya muat untuk satu orang, meja belajar yang tidak terlalu besar berisi lampu belajar, buku pelajaran Satang yang dulu dan foto kecil Satang bersama ketiga sahabatnya. Kamar Satang tidak terlalu besar mungkin kamar mandinya lebih besar, tapi tak ayal Winny betah dan nyaman berada di sini

Ayah Perth dan papa Chimon tersenyum. Winny sangat sopan, dia berbeda dengan anak orang kaya lainnya.

Sedangkan Satang sedang merona. Apa – apaan itu? Nyaman karena rumah istri ku. Rasanya Satang ingin menenggelamkan dirinya di rawa – rawa

my cold husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang