ws 14

128 14 2
                                    


Happy Reading

Siang telah berganti malam yang menandakan bahwa mereka harus melaksanakan kegiatan malam mereka contohnya makan. Begitupun dengan Satang tapi yang berbedanya Satang hanya mengaduk - ngaduk makanannya sambil menatap kursi yang sering di duduki Winny jika makan.

"Kau dimana phi" lirih Satang

"Tenanglah Tuan, para penjaga sudah mencarinya, Tuan muda pasti kembali" ucap Love guna menenangkan Satang

"Kalau begitu, aku akan menunggunya" ucap Satang dan berlalu ke kamarnya

----

Tak terasa sudah satu minggu Winny pergi dan menghilang entah kemana, membuat semua yang ada di mansion khawatir tak terkecuali Satang, dirinya sampai jarang makan karena hanya menunggu Winny kembali bahkan sampai mengurung diri di kamar.

Clek!

Suara pintu terbuka menandakan tuan dari kamar tersebut keluar.

"Akhirnya Tuan keluar juga, apa Tuan ingin makan?" Tanya Milk kepada Satang karena mulai dari pagi Satang tidak keluar dari kamarnya

Bukannya menjawab pertanyaan Milk, Satang malah bertanya balik

"Apa phi Winny sudah kembali, phi?"

"Belum Tuan" jawabnya

Dan kini pintu itu tertutup kembali, selalu begini jika jawaban mereka Tuan muda mereka belum kembali, pasti Satang kembali mengurung dirinya.

Sedangkan di mansion utama terjadi ketegangan karena berita perkelahian dan perginya Winny sudah marjalela entah itu di sosial media, tv, maupun surat kabar.

"Tuan, sekarang mulai dari Tv, surat kabar dan media sosial membahas Tuan muda" ucap sekertaris Lee cemas

"Tidak bisa seperti ini, jika begini terus maka akan merusak citra Winny sebagai pewaris perusahaan" ucap Nyonya Noppanut

"Itu lah dia, yang selalu berbuat sesuatu seenaknya sendiri" ujar Tuan Noppanut

"Winny itu pewaris perusahaan Guntachai, dan juga putra mu Tuan Noppanut yang terhormat, jadi turunkan sedikit ego mu"

"Aku juga setuju dengan nyonya, Tuan"

"Aku bukanlah orang yang melakukan hal di luar kendali. Aku tahu mana yang benar dan salah. Entah baik atau buruk bagi orang itu aku tidak perduli, karena dia putraku jadi dia harus menurut padaku"

"Jangan terlalu egois Boun, aku tau Winny putra kita tapi tidak semua hal yang kita mau harus dia lakukan" bantah Nyonya Noppanut

Melihat suasana yang semakin panas membuat Nyonya besar Guntachai angkat bicara

"Tenanglah nak, ibu rasa kita harus memberinya waktu, lagi pula ia masih 19 tahun jadi wajar kalau emosinya belum stabil"

Nyonya Noppanut yang emosi sudah menurun pun angkat bicara

"Ibu benar sayang, berilah Winny waktu. Aku yakin Winny pasti mengerti"

"Baiklah aku akan memberinya waktu dua hari lagi sebelum jumpa pers di mulai" ucap Tuan Noppanut lalu pergi keluar dari ruangan keluarga untuk menenangkan dirinya

my cold husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang