HAPPY READING SAYANG
Lola, Luna, Tuan Ezra, dan Paman Anton baru saja keluar dari ruangan rapat.
Belum beberapa langkah, Lola mulai merengek kepada ayahnya.
“Daddy, Lola dan Luna sudah menghadiri rapat ini dan terpaksa bertemu dengan wanita menyebalkan tadi.
Sekarang Daddy harus menepati janji Daddy,” ucap Lola dengan nada manja.
Mendengar Lola menyebut Marella dengan istilah wanita menyebalkan tuan Ezra seketika panik. Dia segera berbisik kepada Lola, “Hush, jangan berbicara seperti itu, sayang. Tidak baik. Bagaimana pun, dia tetap lebih tua darimu.”
“Lola, diamlah! Kau benar-benar tidak tahu tempat,” ucap Luna dengan kesal, mencoba menegur sahabatnya.
“AAAA, terserahlah! Aku tidak takut padanya!” balas Lola, masih kesal kepada Daddy dan sahabatnya.
“Baiklah, sayang. Kau boleh menggunakan pulau kita di Hawaii dan jet pribadi untuk membawa teman-temanmu ke sana,” ucap Tuan Ezra, mencoba mengalihkan perhatian Lola.
“Benar kah?” Lola bertanya dengan mata berbinar-binar.
Tuan Ezra mengangguk sambil tersenyum lembut kepada putrinya. Melihat itu, Luna hanya bisa menggelengkan kepala, merasa geli dengan tingkah manja sahabatnya.
Di tengah pembicaraan mereka, salah satu pengawal Marella yang kebetulan berada di dekat situ mendengar percakapan tersebut.
Segera, dia melaporkan informasi ini kepada Marella.
“Nona Marella, putri klien Nona yang tadi dengan berani menyebut Nona sebagai wanita yang menyebalkan,” ucap pengawal yang mendengar pembicaraan Lola dan Tuan Ezra.
Mendengar itu, Marella hanya melirik tanpa ekspresi kepada pengawal tersebut. “Apa maksudmu?” tanyanya dengan nada tenang.
“Ya, Nona. Kara, gadis yang dibawa oleh Tuan Ezra tadi, bilang bahwa ayahnya, yaitu Tuan Ezra, harus menepati janjinya untuk mengajak gadis-gadis itu ke pulau pribadi mereka di Hawaii dan membiarkan mereka mengonsumsi alkohol sepuasnya,” jelas pengawal itu.
Mata Marella terbelalak saat mendengar kata “mengonsumsi alkohol sepuasnya.” Dia merasa khawatir akan terjadi sesuatu jika kedua gadis itu mabuk.
-----
Setelah mereka tiba di mansion, Lola tampak bersemangat membahas rencana pesta di Hawaii.
"Luna, malam ini kamu bisa menginap di kamarku, tidak? Aku ingin diskusi tentang party di Hawaii nanti," ucap Lola dengan antusias.
"oooo baiklah, Aku ambil baju sama skincare dulu, ya," jawab Luna sambil menuju kamarnya.
Lola hanya mengangguk, lalu bergegas ke kamarnya untuk mandi . Tidak lama kemudian, Luna yang sudah bersih dan memakai piyama, mengetuk pintu kamar Lola.
TOK TOK TOK
"Masuk, Luna," ucap Lola yang sudah tahu siapa yang mengetuk pintunya.
Luna membuka pintu dan melihat Lola yang juga sudah selesai mandi, memakai piyama dengan handuk masih melilit di kepalanya.
Tanpa ragu, Luna langsung merebahkan diri di ranjang Lola, merasa nyaman.
Menginap di kamar Lola sudah biasa bagi mereka. Lola sering mengajak Luna untuk menginap, entah untuk membicarakan sesuatu atau sekadar nonton bersama.
"Aku sudah siap. Jadi, gimana rencananya soal party di Hawaii?" tanya Luna, membenarkan posisi tidurnya.
Lola melepaskan handuk dari kepalanya dan duduk di tepi tempat tidur, menatap Luna dengan senyum semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN MAFIA KEJAM ITU MILIKKU!!
Aksiini mencerminkan hubungan dinamis antara lola dan marella, dengan konflik dan misteri di sekitar hubungan mereka sebagai fokus utama. Kamu juga bisa mempertegas tema cinta terlarang dan tantangan yang muncul dari perbedaan usia dan latar belakang me...