Additional part 8 sudah terbit di Karyakarsa. Silakan buat kalian yang mau mampir.
Bab 9
Cara terbangun dari tidurnya dengan sisa pusing di kepala. Meskipun semalam ia mengalami hangover karena minuman alkohol yang dikonsumsinya. Tapi itu bukan berarti ia tidak ingat dengan kejadian semalam.
Ia ingat bagaimana Galang membawanya pergi dari klub dengan memanggulnya seperti sekarung beras. Ingat bagaimana dengan kurang ajarnya Galang membuat dirinya bergairah. Dan ingat bagaimana ia ... bergerak di atas pangkuan pria itu dalam percintaan yang intens. Di dalam mobil pula!
Cara ingin sekali menembak kepalanya bila ingat apa yang ia lakukan semalam. Bagaimana ia bisa menjadi begitu binal dan tersulut gairahnya karena keahlian Galang.
Seingatnya ia hanya minum dua gelas vodka martini, namun cukup membuatnya setengah sadar dan setengahnya lagi tidak. Ia juga tidak tahu bagaimana kondisi Chantal saat ini. Tetapi ia yakin Chantal baik-baik saja. Karena ada Rosie yang menemaninya.
Cara mengerang ketika merasakan sakit di area kewanitaannya dan juga melihat kondisi tubuhnya yang telanjang saat bangun tidur. Itu memang bukan mimpi bila ia sekali lagi telah tidur dengan Galang. Ia ingin mandi dan membersihkan diri. Ingat bila siang ini ia ada janji fitting baju dengan pihak Valentino untuk fashion show di Paris minggu depan. Itu artinya ia harus kembali terbang ke Prancis. Namun kali ini bukan di kota Paris. Akan tetapi Valentino mengadakan pagelaran busana haute couturenya di sebuah kastil.
Jadi alangkah kagetnya Cara ketika mendapati begitu banyaknya tanda gigitan dan hisapan di bagian-bagian tertentu tubuhnya. Terutama di bagian payudara, perut dan paha. Sialan, apa yang sudah dilakukan bajingan itu?
Bagaimana ia bisa fitting baju jika ada begitu banyak tanda hickey di tubuhnya?
Ingatan Cara kembali melayang akan kejadian semalam. Ia ingat setelah bercinta di mobil, itu bukan merupakan akhir bagi Galang. Pria itu melakukannya lagi setelah mereka sampai di apartemen.
Di ruang tamu, di kamar, di kamar mandi. Sialan, pria itu seperti binatang buas. Seperti tidak ada puasnya. Pantas saja Cara merasakan ketidak nyaman di tubuhnya. Berapa kali mereka bercinta semalam?
Pikiran Cara terputus ketika pintu kamarnya terbuka dan di ambang pintu berdiri pria menyebalkan itu. Ia mengenakan kaos rumahan biasa dan celana jeans.
"Sudah bangun?" Dengan santainya Galang melangkah masuk tanpa merasa bersalah sama sekali. Ia bahkan seakan tidak melihat tatapan tajam Cara yang dilayangkan ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in the Rain
Romance"Aku bisa memberikan semua yang biasa dilakukan seorang suami pada istrinya. Ciuman, pelukan dan juga ...sex? Jika itu yang kamu mau. Tapi ada satu yang tidak bisa aku berikan padamu, yaitu cinta. Karena cinta di hati ini sudah habis kuberikan pada...