"You are. So. Crazy."
Cara menelan pil yang diberikan Rosie dan meminumnya dengan air mineral yang juga diberikan asistennya itu.
Kini mereka sudah berada di dalam mobil menuju lokasi pemotretan. Pagi-pagi sekali Rosie sudah menjemputnya di apartemen, membawakannya pil pencegah kehamilan yang harus diminum setelah berhubungan intim tidak boleh lewat dari 72 jam.
Ketika Cara mengiriminya pesan meminta dibawakan morning after pill. Rosie tahu sesuatu yang telah dipikirkannya sejak kemarin akhirnya terjadi juga.
Pun ketika melihat Galang keluar dari kamar Cara. Ia tahu bila Cara sudah 'tidur' dengan pria itu.
"Aku tahu dia suamimu. Tapi pria itu sudah mencampakanmu empat tahun lalu. Dan ketika dia kembali datang ... hanya dalam sehari kau sudah tidur dengannya?" Rosie menggelengkan kepalanya. Kali ini ia tidak mengemudikan mobil Cara seperti biasanya. Tapi mereka menyewa supir untuk membawa mereka ke tempat pemotretan. Hingga keduanya bisa leluasa berbicara di kursi belakang.
"Dan kamu bilang kalian akan bercerai, tapi kau malah bercinta dengannya?"
"Semalam itu kecelakaan."
"Kecelakaan? Are you sure?" Rosie berdecak tidak percaya. "Aku tahu dia tampan, so sexy. Tapi tidur dengannya tanpa pengaman, bagaimana kalau kamu hamil?"
"Aku tahu aku ceroboh. Karena itu aku minta dibelikan pil kan?"
"Untung saja kau masih memiliki akal sehat. Lalu apa karena ini kalian tidak jadi bercerai?"
Cara menggeleng ragu. "Aku tidak tahu."
"Kenapa jadi ragu seperti ini? Lalu bagaimana dengan Dimitris? Kau harus mengatakan yang sebenarnya kalau kamu sudah menikah. Kamu wanita bersuami. Ia mungkin kecewa, karena aku tahu seberapa besar dia mencintaimu. Tapi itu lebih baik daripada terus berbohong."
Cara menghela napas berat. "Aku tahu."
"Kamu harus menentukan pilihan, Cara. Jangan ragu. Kamu harus mempertimbangkan segalanya. Apa kamu akan kembali pada pria yang sudah mencampakanmu. Atau merencanakan masa depan bersama pria yang sungguh-sungguh mencintaimu."
"Apa kamu ingin tahu yang sebenarnya, Ros?"
"Apa?"
"Sebenarnya aku tidak ingin kembali padanya. Bagaimanapun ia pernah menyakitiku. Lebih memilih perempuan lain dibandingkan aku. Tapi aku tidak bisa membiarkan semuanya begitu mudah baginya. Aku ingin dia merasakan sakit yang sama, seperti yang pernah aku rasakan."
Mata Rosie melebar mendengar ucapan Cara. "It's revenge?"
Cara tidak menjawab tapi sorot matanya sudah menjelaskan semuanya.
"Kamu sedang bermain api, Cara," ucap Rosie yang telah mengetahui masa lalu antara Cara dan Galang. "Kamu pernah mencintainya. Apa kamu yakin tidak akan kembali jatuh cinta padanya? Aku tahu kamu. Jangan pernah mencoba bermain-main dengan perasaanmu, karena kamu yang akan terluka nantinya."
"Kali ini aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama, Ros. Kali ini aku tidak akan melibatkan perasaan. Aku hanya ingin memberinya pelajaran. Kalau kali ini ia tidak akan bisa menyakitiku lagi. Dan semua ucapan cinta dan maaf darinya, aku tidak pernah mempercayainya."
"Cara, aku harap kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan," ucap Rosie bersungguh-sungguh.
****
Galang bosan bukan main berada di apartemen Cara seorang diri. Setelah Cara pergi ke tempat pemotretan, otomatis ia sendirian di rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in the Rain
Storie d'amore"Aku bisa memberikan semua yang biasa dilakukan seorang suami pada istrinya. Ciuman, pelukan dan juga ...sex? Jika itu yang kamu mau. Tapi ada satu yang tidak bisa aku berikan padamu, yaitu cinta. Karena cinta di hati ini sudah habis kuberikan pada...