00.06

1.5K 133 1
                                    

"Baik, Kepada seluruh peserta MPLS yang terlahir berada di sekitar lingkungan sekolah untuk berkumpul di lapangan upacara. Sekali lagi Kepada seluruh peserta MPLS yang telah berada di sekitar lingkungan sekolah untuk berkumpul di lapangan upacara"

Baru saja Athael sampai di depan gerbang sekolah, ia mendengar pengumuman untuk segera berkumpul di lapangan.

'Ni sekolah gede bener dah heran, waktu dulu jadi jihan aja gue belom pernah lihat sekolah segede ini, gue ikutin kerumunan ini aja dulu abis itu nyari athala' batin athael.

Athael berjalan mengikuti arus orang-orang di sekitarnya sembari melihat-lihat sekeliling nya.

'Mungkin karena sekolah internasional jadi wajar banyak bule. Jadi gak anehkan kalo tampilan gue kayak gini hehehe akhirnya gue bakal punya temen' Pikir athael saat melihat orang di sekelilingnya.

Tanpa sadar, karena kebiasaan saat di sekolah sebelumnya Athael di-bully membuatnya memasang wajah datar. Yahh.. meskipun memang di tambah kebiasaan saat jadi jihan dulu jika dengan orang yang tak dia kenal ia hanya akan memasang wajah datar.

Semua peserta didik baru di sekolah itu pun sudah berkumpul di lapangan. Untung saja lapangan upacara di sekolah ini adalah lapangan indoor jadi tidak terasa panas.

Athael dan seluruh murid lainya di suruh berbaris dengan rapih. Seorang guru memberikan sambutan serta memberitahukan jika pembagian kelas sudah di tempel di setiap papan pengumuman yang berada di lapangan serta di setiap koridor sekolah. Setelah itu akan ada acara MPLS yang akan di lakukan secara resmi besok dan pembagian kelompok dilakukan setelah guru itu selesai berbicara.Kemudian seorang anggota osis menjelaskan apa saja yang harus di bawa.

Athael bersyukur ia satu kelompok dengan athala. Nama anggota osis yang menjadi kaka pembimbing nya adalah kak Marcel.

"Oke, perkenalkan nama gue Marcello Diantara yang akan menjadi pembimbing kelompok 3 ini. Kalian bisa manggil gue Kak Marcel atau Kak Cello itu terserah kalian. Silahkan kalian memperkenalkan diri kalian satu persatu!" Jelas Kak Marcel.

Sebelum mengenalkan dirinya, Marcel menyuruh semua anggota kelompoknya untuk membuat lingkaran.

Seorang di samping Marcel berdiri dan mulai memperkenalkan dirinya, ia seorang perempuan.

"Halo semuanya, perkenalkan gue Resella Ravendra, kalian bebas panggil gue apa yang jelas jangan rese karena gue bukan orang rese!" Tegas perempuan bernama Resella itu.

"Haha, baiklah. Salam kenal juga Sella. Selanjutnya" -Marcel

"Perkenalkan gue Bryan Zachery, panggil gue Bryan"

"Perkenalkan gue Samudra Madhava, Panggil gue Sam"

Athala yang berada disamping Athael pun berdiri dan memperkenalkan dirinya.

"Athala" ucapnya dan langsung duduk kembali.
"Al kok simple banget sih" gerutu athael seraya mendelik ke arah athala.

"Haha. Selanjutnya yang terakhir" Kak Marcel tertawa garing dan segera melanjutkan sesi perkenalan itu.

Saat athael tengah menggerutu, ia di panggil dan reflek segera berdiri.

"O-Oh. Hai, gue Athael Nathan Miller. Panggil gue el" ucap athael dan segera duduk lagi.

"Gara-gara lo sih, Al. Gue kan jadi malu" ucap athael sembari menyenggol lengan athala.

"Biasanya juga malu-maluin" balas Al dengan suara yang rendah seolah ia tengah bergumam pada dirinya sendiri.

Athael yang memang berada di sampingnya, tentu saja mendengar apa yang di ucapkan oleh Athala.

"Ck.. jadi gini ya lo sekarang. Gak jauh beda sama papa. Sama sama nyebelin" gerutu athael lagi.

Athala yang mendengar gerutuan athael pun hanya bisa tersenyum untuk menahan tawanya.

Setelah beberapa hari mengenal athael dan bergaul dengannya, membuatnya sudah merasa dekat. Entah karena sikap atahel atau memang karena pengaruh ikatan darah mereka. Yang jelas mengerjai dan membuat athael kesal sekarang sudah menjadi hobi barunya.

Seseorang yang berada di kelompok sebelah athala dan athael syok melihat senyum athala.

Seseorang itu menepuk seseorang yang berada di sampingnya "Kai.. Kai..  lo lihat di sana" ucapnya.

Seseorang bernama Kai yang di tepuk tadi menoleh "Apa?" Tanya nya.

"Itu" Tunjuk seseorang itu.

"Bar, itu beneran Athala?" Tanya Kai dengan tangan yang mengucek-ngucek matanya seolah tidak mempercayai apa yang di lihat nya.

"Ya iya lah bego. Sejak kita kenal dia dari bangku sd saja belom pernah lihat dia tersenyum setulus itu iya gak sih?" Tanya seseorang yang ternyata bernama Barra itu.

"Kali ini gue setuju sama lo, bar" jawab Kai sembari mengangguk nganggukan kepalanya.

"Cepet lo foto Kai. Kita kasih tau si jeffry sama si nadya di group" suruh Barra.

"Lo bego apa bodoh sih. Hp kita kan dikumpulin tadi sebelum kumpul di lapangan" balas Kai.

"Gue lupa hehehe" ucap bara.

"Yee.. serah Lo dah" balas Kai.

Setelah beberapa saat instruksi untuk besok semua murid baru itu pun bubar sesuai keinginan mereka masing-masing. Ada yang pulang, ada yang masih diam di lapangan sambil ngobrol, ada yang keliling sekolah, ada juga yang mencari kelasnya dan lain sebagainya.

"Lo ada temen atau kenalan yang masuk sekolah ini juga gak, Al?" Tanya Athael.

"Ada" jawab athala.

"Atha!" Teriak seseorang di belakang.

Athala dan athael menoleh karena mereka berdua merasa seseorang itu memanggil nama mereka. Sebenarnya bukan mereka saja mungkin karena orang itu berteriak sehingga membuat semua orang memandangnya.

"Akhirnya lo berhenti juga" ucap seseorang itu dan berjalan mendekati athala dan athael.

"Loh, siapa itu yang di samping lo tha?" Tanya orang di samping orang yang memangil tadi.

Mereka berdua tak lain dan tak bukan adalah Barra dan Kai.

Yang memanggil tadi adalah Kai dan yang nanya adalah Barra.

"Temen" jawab athala.

"Hai" Sapa Atahel dengan senyum ramah nya.

Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita di belakang Barra dan Kai. "Wahh, sejak kapan lo bisa sosialisasi kayak gini tha? Tumben".

"Iya nih kenalin ke kita juga dong" ucap seorang lelaki yang datang bersama wanita itu.

"Dya? Jeff? Kalian sekolah di sini juga? Katanya lo berdua mau keluar negri?" Tanya beruntun Kai.

"Gak jadi, Kai. Mending kita kenalan dulu sama dia deh" jawab lelaki yang ternyata bernama Jeffry itu sembari menunjuk athael dengan dagunya.

Semua orang yang berkumpul di situ pun melirik ke arah athael. Athael yang tiba-tiba menjadi pusat perhatian itu terkejut dan reflek langsung bersembunyi di belakang athala.

"Al bantuin gue dong" ucap athael di belakang tubuh athala sembari menarik-narik belakang seragam athala.

Athala yang paham pun segera menarik tangan athael dan berjalan meninggalkan mereka.

"Lah.. malah di tinggal" ucap Kai.

Mendengar ucapan Kai, mereka yang sempat tertegun karena sikap yang tidak terbiasa dari athala menjadi tersadar.

"Ya udahlah, jangan paksa dia. Nanti juga athala ngasih di group" ucap Jeffry.

-ting

"Tuh, gue bilang juga apa kan?" -Jeff.

The Lion King

Athala
dikantin

Jeff
Otw

"Gue duluan" ucap Jeff lalu berjalan pergi.

Reinkarnasi Athael [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang