00.08

1.4K 133 0
                                    

Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Kini sudah hampir 3 bulan Athael sekolah disekolah internasional ini.

Ternyata Athael tidak satu kelas dengan athala. Ia malah satu kelas dengan temannya yaitu Barra dan teman kelompoknya saat MPLS yaitu Sella dan Sam.

Sudah sering juga tiap kali bel istirahat berbunyi, athala akan menjemputnya tepat di depan kelasnya dan berakhir mereka semua berjalan bersama menuju kantin sekolah.

'Ini.. gue makin ke sini makin heran deh sama si al. Kok terus-terusan ngintilin gue sih. Mana setiap istirahat selalu nyamperin gue lagi. Haishhh... gak papa lah wajar kembaran ini' batin athael

Saat ini athael tengah tertidur di bangku nya dengan menaruh kepalanya di atas tangan yang di tumpukan di atas meja.

"El.. el..." panggil Sella

"ATHAEL!" Panggil Sella lagi dengan Teriak.

"Shhh.. aduh... gak usah teriak juga sella.." ucap athael sembari mengusap-ngusap telinganya.

"Lo sih, di panggil dari tadi juga" Balas sela.

"Iya.. iyaa.. ada apa?" Tanya athael.

"Ini, lo isi.. kata guru itu wajib dan perlu tanda tangan wali" jawab Sella dengan menyerahkan selembar kertas di tangannya kepada athael.

"Izin Pemeriksaan gender kedua" gumam Athael membaca huruf bercetak tebal di atas kertas memberian dari Sella.

'Shit.. karena terlalu nyaman di dunia ini. Gue jadi lupa kalo ini dunia ABO' batin athael.

Setelah menyerahkan kertas itu kepada athael, Sella melanjutkan membagikan kertas itu kesetiap murid di kelasnya karena sella adalah seorang ketua kelas.

Kringgg kringgg

"Saatnya istirahat, Kepada bapak dan ibu guru di mohon untuk segera menghentikan pembelajaran dan melanjutkan kembali setelah 30 menit kemudian 2×"

"El.. el.. bangun!" Panggil Barra yang sedang membangunkan athael.

Tak lama athael pun terbangun dan menjawab hanya dengan deheman nya "Emmm"

"Lo mau istirahat di kelas apa ke kantin?" Tanya Barra.

"Gue di sini aja deh, Bar" jawab athael masih dengan menelungkupkan wajahnya di atas tangan.

"Tapi, e-" -Barra

Ucapan bara terpotong karena kedatangan athala. Ya, athala yang sedang menunggu di depan kelas athael bingung karena athael tak kunjung keluar kelas, akhirnya ia pun memutuskan masuk kedalam kelas athael dan terlihatlah Barra yang mencoba membangun kan athael.

Athala menyimpan jari telunjuk tepat di depan bibirnya mengisaratkan untuk diam kepada Barra. Dengan inisiatifnya sendiri, athala menggendong koala athael dan berjalan keluar.

"Sttt... itu si el mau di bawa kemana?" Tanya Barra ke Kai yang berada tepat di sampingnya.

"Gue gak tau. Kita ikutin aja" jawab Kai.

Setelah beberapa saat berjalan, sampai lah mereka di ujung koridor.

"Ohh UKS ternyata" gumam Barra.

Ternyata Athala membawa Athael masuk kedalam UKS dan menidurkan Athael di tempat tidur pasien yang tersedia di sana.

"Emm... Al?" Tanya athael setengah sadar saat athala menurunkannya dari gendongan.

"Hmm" jawab athala.

"Al!" Panggil athael lagi dengan mata yang masih tertutup.

"Sutsss" ucap athala sembari mengusap-ngusap sayang kepala athael.

Setelah athael terlelap lagi, athala menyuruh Barra dan Kai pergi duluan ke kantin sekalian membawakan makanan untuknya dan juga athael.

"Emm.... Hoammm... berapa lama gue tidur?" Tanya athael yang bari bangun.

"Sekitar 30 menit" jawab athala.

"Loh.. Al? Kok lo disini? Eeeeeh........ gue dimana?" Tanya beruntun athael yang baru terbangun.

"Satu-satu" ucap athala sembari menyentil gemas dahi athael.

"Hehe... ini dimana Al?" Ulang athael.

"Uks" jawab athala.

"Terus, kelas gue gimana?" Tanya athael lagi.

"Izin" jawab athala.

"Makan" ucap athala sembari memberikan beberapa roti ke athael.

"Kenapa bisa ketiduran?" Tanya athala lagi.

"Tumen banget lo ngomong terus?"  Bukannya menjawab pertanyaan athala dengan sengaja athael malah balik bertanya.

"Jawab" balas athala dengan nada tegasnya.

Athael kaget saat mendengar nada berbeda dari athala. Ia pun menjawab dengan jujur.

"Itu.. em.. sebenarnya tadi malem..  gue... gue..." jawab athael sembari melirik raut wajah athala.

Athala hanya diam dan menatap athael dengan tatapan yang menuntut jawaban.

"Gue mimpi buruk dan gak bisa tidur lagi" lanjut athael.

"Kenapa?" Tanya athala.

"Gue gak tau mimpi apa, cuma pas mau tidur lagi gue gak bisa biasanya selalu ada papa yang nemenin gue tidur kaos gue kebangun karna mimpi buruk" jelas athael.

"Terus?" Tanya athala lagi.

"Papa gak ada, dia lagi kontrol cabang caffe yang ada di bandung" jawab athael lagi dengan kepala yang menunduk.

"Kapan pulang?" Tanya athala

"2 hari lagi" jawab athael.

"Nanti gue nginep" ucap athala.

"Serius, AL?" Tanya athael dengan semangat.

Athala mengangguk mengiyakan.

"Terus ortu lo?" Tanya athael.

"Gampang" jawab athala.

"Gue sayang banget sama lo, Makasih banyak abang" ucap athael sembari memeluk erat athala.

'Akhirnya gue gak sendirian lagi, gue bersyukur dikehidupan ini gue punya sodara apalagi yang seumuran sama gue terus manjain gue banget kayak Athala' Batin athael dengan senyuman yang terus terlihat di wajahnya.

Athala terkejut dengan gerakan tiba-tiba athael, terlihat dari matanya yang membola dan badannya yang kaku. Tapi itu hanya sebentar, setelah beberapa saat ia membalas pelukan athael dengan mengusap lembut punggungnya.

"Hmm" jawab athala.

Di sisi lain....

"Gimana keseharian athala?" Tanya seseorang.

"Maaf, tuan. Tuan Muda seperti biasa. Hanya saja beberapa bulan ini Tuan Muda lebih banyak tersenyum, kadang Tuan Muda juga pulang larut dan sedikit berbeda dari biasanya.  Selebihnya tidak ada yang berbeda" Jawab kepala pelayan.

Tuk tuk

Sebuah jari mengetuk-ngetuk meja yang berada di bawahnya.

"Selidiki apa yang terjadi!"

"Baik, Tuan" jawab Sekertaris di sana.

Reinkarnasi Athael [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang