00.03

1.9K 159 1
                                    

Di sebuah taman yang luas terlihat seseorang yang tengah menangis sendirian. Siapa lagi kalau bukan Athael. Athael menangis dengan keras di taman yang sepi itu. Ia terus menggumamkan kata maaf dan papa sembari menghapus kasar air mata yang menetes dari matanya.

"Hiks.. hiks.. apa-apaan sih gue hiks.. kayak bocah hiks.. masa hiks.. gi-gitu doang hiks.. nangis.. hiks.." Ucap athael sembari sesegukan.

"Huwaaa.... kok gak hiks.. gak berhenti hiks..." ucapnya lagi masih dengan sesegukan.

"Papaa.. hiks.. maafin El..."

Tak jauh dari athael, terlihat beberapa remaja yang baru saja datang ke taman tempat athael menangis.

" lo denger nggak?" Tanya remaja berkaca mata, sala satu dari 3 remaja itu.

"Apaan?" Tanya balik remaja bertopi di sebelahnya.

"Gue denger " balas sala satu remaja dengan lesung pipinya.

"Iyakan?" Tanya remaja berkaca mata itu memastikan.

"Apasih lo pada" kesal remaja bertopi yang tidak mengerti apapun.

"Kasih tau gue juga, elah" desak remaja bertopi dengan tak sabar.

Remaja berlesung pipi di sebelahnya mengisaratkan sang teman untuk diam "Sutss"

"Ck" Decak kesalnya

"Nah itu tuh" Tunjuk remaja berkaca mata yang sudah menemukan sumber dari suara yang di dengarnya.

"Samperin bar, kasian. Takut di culik mana lucu lagi" ucap remaja berlesung pipi sembari berjalan mendahului kedua temannya.

"Tungguin gue" remaja berkaca mata itu menyusul temannya yang berjalan terlebih dahulu.

"Lah.. gue ditinggalin" gumam kesal remaja bertopi.

Athael yang masih sibuk dengan usahanya untuk meredakan tangisannya sendiri tak mengetahui jika ada orang yang berjalan mendekatinya.

"Adek.. kok sendiri di sini?" Tanya remaja dengan lesung pipi.

'Apaan sih.. adek-adek gedean juga gue kalo umur gue di gabung' batin athael kesal.

"Hiks.. hiks.. terus hiks... harus sama.. hiks.. siapa?" Masih dengan sesegukan Athael menjawab dengan nada sinis.

'AKHHHH LUCUNYA...' batin para remaja itu.

"Cup.. cup.. jangan nangis. Gimana kalo kakak ajak kamu jajan eskrim?" Tawar remaja berkacamata.

"El.. Athaell!" Teriak dimas di sebrang taman.

"Hiks.. Kak dimas!" Teriak athael sembari berlari meninggalkan ketiga remaja itu.

"Hahahahahahahha" ketawa remaja bertopi saat melihat kedua temannya.

"Rasain emang enak!" Ucapnya.

"Tunggu di situ! Biar kakak puter balik dulu!" Ucap dimas.

Athael yang mendengarnya hanya mengangguk mengiyakan.

Setelah memutar balikan motornya dimas mengajak athael naik "el mau jalan-jalan dulu gak?" Tanya dimas.

"Hiks.. mau kak" balas athael.

Dimas yang mendengar athael masih menahan tangis, menepikan motornya saat melihat mini market di depannya.

"Tunggu di sini, jangan kemana-mana" ucap dimas dan berlalu pergi masuk kedalam mini market.

Setelah beberapa saat menunggu athael melihat dimas kembali dengan membawa kantong plastik yang entah apa isinya.

"Nih, minum dulu dan ini eskrim, el bebas mau makan berapa" ucap dimas sembari menyerahkan air kemasan dan kantong plastik yang tadi ia bawa.

Reinkarnasi Athael [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang