00.07

1.5K 137 1
                                    

"Al! Tunggu Al!" Panggil Athael sembari mencoba menahan tarikan Athala.

Athala berhenti setelah mendengar panggilan kembarannya lalu menatap athael. Seolah mengerti apa yang ingin di ucapkan athala, athael pun kembali bersuara.

"Tadi siapa?" Tanya athael.

"Temen" jawab athala.

"Ohh temen lo. Gue kira siapa" ucap athael sembari mengangguk nganggukan kepalanya.

"Kantin" ucap athala sembari kembali menarik tangan athael.

"Jalan biasa aja bisa gak sih, Al! Gak usah tarik-tarik segala. Berasa koper gue di tarik kayak gini" gerutu athael di belakang athala.

Athala hanya bersikap acuk dan terus menarik athael sampai mereka tiba dikantin.

"Duduk, El" ucap athala

"Ck.. iya.. iyaa. Temen-temen lo yg tadi gak di ajak, Al?" Tanya Athael

"Tadi gue cuma canggung aja, Di sekolah gue yang dulu karena penampilan gue beda kayak anak-anak yang lain jadi gue gak ada yang mau temenan sama gue" Jelasnya.

Athala yang mendengar itu segera mengambil ponselnya.

"Udah gue chat" jawab athala sembari mengelus sayang kepala Athael.

Athael yang merasakan elusan di kepalanya, memejamkan mata saking nyamannya.

"Makan apa?" Tanya Athala.

Mendengar suara Athala, Athael pun membuka matanya dengan semburat merah di pipinya. Ayolah ia merasa malu di tatap athala dari dekat seperti ini.

"Em... em..." jawab gugup athael sembari melihat-lihat sekeliling berusaha untuk tidak menatap mata athala secara langsung.

Tapi, saat melihat-lihat sekitar ada satu jajanan yang menarik athael.

"Gue mau bakso itu, Al" Jawab Athael sembari menunjuk stan yang menjual makanan keinginannya.

"Em.. iya" balas athala.

Tak lama teman-teman athala yang tadi pun datang menghampiri mereka. Mulai dari Barra, Kai, Jeffry dan satu-satunya perempuan yaitu Nadya.

Mereka semua duduk di kursi tepat di hadapan athala dan athael.

"Em.... btw tha boleh kita kenalan sama temen yang ada di samping lo?" Tanya ragu Barra.

Sebelum menjawab athala menoleh ke arah athael terlebih dahulu dan melihat athael yang menatap menuhin harap. Membuat athala hanya bisa mengangguk mengiyakan pertanyaan Barra.

Barra yang merasa tidak lagi di abaikan pun tersenyum lalu memperkenalkan dirinya.

"Gue duluan" ucap Barra sembari menoleh ke arah teman-temannya.

"Gue Barra Narayan, temen Atha dari kelas 3 SD" ucap Barra.

Athael yang mendengarnya menoleh ke arah athala.

"Gi-gimana nih, Al?" Tanya nya gugup.

Tangan athala yang berada di bawah meraih tangan athael dan menggenggam nya seolah memberikan athael kekuatan.

"Gu-gue, Athael Nathan Miller. Temen barunya, Al" Balas Athael.

"Al siapa?" Tanya Barra bingung.

"A-ah.. maksudnya athala" jelas athael.

"Ohh... kalo gitu lo bisa panggil gue Barra, Salam kenal Athael" ucap Barra.

"Salam kenal juga, barra"

Setelah itu mereka semua mulai memperkenalkan diri mereka satu persatu, dimulai dari Kai yang berada tepat di samping Barra, lalu nadya dan terakhir Jeffry.

"Lo mau pesen apa, EL?" Tanya Kai.

Mereka semua sudah memutuskan akan memanggil athael dengan panggilan el agar tidak sama dengan panggilan mereka ke athala.

"Gue bakso" jawab Athael.

"Kalo lo semua?" Tanya Kai lagi.

"Samain aja" jawab mereka.

"Lo, tha?" Tanya Kai lagi tapi sekarang ke Athala.

"Samain" jawab athala.

"Minumnya?" Tanya Kai lagi.

"Gue teh manis dingin" jawab nadya.

"Gue juga" jawab Jeffry.

"Samain ajalah, biar cepet. Iya kan, el?" ucap Barra sekaligus bertanya kepada Athael.

Athael hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Barra.

Kai pun pergi memesankan pesanan mereka.

Setelah beberapa saat Kai kembali dengan membawa nampan yang berisi beberapa mangkuk bakso.

"Nihhh spesial, mangkuk pertama buat lo, el" ucap Kai sembari menaruh bakso di depan el.

Tak lama mangkuk yang lain pun datang berserta dengan minuman yang mereka pesan.

"Ini bumbu, saos sama sambalnya, den" ucap mas-mas tukang bakso itu menyimpan beberapa botol bumbu di meja mereka.

"Al, bisa tolong bawain botol sambelnya, gak?" Tanya athael.

Mereka semua yang mendengar pertanyaan athael menoleh kaget ke arah athala.

Sedangkan yang menjadi sumber, hanya bersikap biasa saja sembari mengambilkan apa yang athael minta.

"Jangan terlalu banyak" ucap athala sembari menyerahkan botol sambal ke athael.

"Tenang aja gak, banyak kok" balas athael.

"Cukup, El" cegah Athala sembari menahan athael yang akan menambahkan lebih banyak sambal ke bakso nya.

"Ck.. iya.. iyaa" balas athael.

Yang lain? Mereka hanya bengong sembari melihat interaksi athala dan athael.

Athael yang merasa suasana disana sepi menoleh melihat mereka.

"Gak makan Barr?" Tanya athael.

Pertanyaan itu menyadarkan mereka dari sesi bengongnya.

"Ma-makan.. eh ini maksudnya gue makan kok" Jawab Barra.

Mereka semua mulai makan dan sesekali bertanya kepada athael yang di jawab dengan senang hati oleh athael.

••●••

"Makasih tumpangannya, Al" ucap athael

"Hmm" balas athala dan berlalu pergi dari hadapan athael dengan motornya.

"Ekhem.. dianter sama siapa nihh?" Tanya Nathan saat melihat sang anak pulang dibonceng seseorang.

Athael menoleh "Sama Al, pa. Itu loh yang minggu lalu ketemu di mini market depan" jawab athael.

"Ohhh.. kirain siapa" jawab Nathan sembari berjalan masuk kedalam rumah bersama athael di sampingnya.

"Mau makan atau mandi dulu?" Tanya Nathan.

"El, mau mandi dulu aja deh, pa" jawab athael.

"Ya udah, sana. Papa tunggu biar kita makannya bareng" ucap Nathan.

"Iya, pa" balas athael dan pergi menuju kamarnya di lantai 2.

-ting

Mendengar suara notif dari ponselnya, membuat athael membuka ponselnya untuk melihat dari siapa notif pesan tersebut.

'Ternyata, AL' Batin Athael

Dengan segera ia pun membalas pesan dari athala.

AL

Besok, gue jemput
Jam 7

Iya
Btw makasih atas semuanya, ya Al

Hmm

Reinkarnasi Athael [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang