00.14

1.1K 132 3
                                    

Saat ini athael tengah berfikir tentang bagaimana dia bisa bertemu dengan ayahnya yang lain. Dia agak ragu jika harus meminta ke athala. Karena yang dia mau adalah berbicara 4 mata dengannya.

Daripada berfikir rumit seperti ini bukannya dia datangi saja perusahaannya? Lagi pula dengan penampilannya saat ini bukankah cukup meyakinkan? Lebih baik dia memakai hoodie dan topi untuk menutupi rambutnya dan mungkin dia akan di kenali sebagai athala.

Dan ternyata rencananya cukup ampuh bahkan saat ini ia tengah berada di depan resepsionis perusahaan ayahnya itu. Tapi, entah hari ini adalah hari yang sial baginya atau ia hanya kurang beruntung. Tepat saat ia akan mengatakan sesuatu ke resepsionis, ada seseorang yang tak sengaja menabrak nya sampai terjatuh dan menyamaran nya ter bongkar.

Terjadi keributan saat orang-orang di perusahaan melihat penampilan aslinya. Banyak bisik bisik yang terdengar olehnya bahkan tanpa mendengarnya pun ia bisa melihat dengan jelas tatapan seperti apa yang mereka lihat terhadapnya.

Untung saja ayahnya yang lain setelah mengetahui hal yang terjadi di resepsionis langsung datang menghampirinya.

Dengan terburu-buru ia datang tapi saat athael terlihat di matanya ia berhenti "Athael?" Ucapnya.

Athael yang merasa ada seseorang yang memanggil nya menoleh ke arah sumber suara. Tertegun sebentar saat melihat sosok yang hanya bisa ia dengar bagaimana penampilannya.

"Bisakah saya menyita waktu anda sebentar?" Tanya athael ekspresi datarnya.

Sejak tadi ia tidak merubah ekspresinya yang datar, karena niatnya cukup serius dan ia pun mengontrol ekspresinya menjadi serius juga datar agar dapat meyakinkan.

"Baik, ikuti" balas orang itu yang ternyata adalah Edward.

Edward berbalik dan berjalan pergi di ikuti oleh athael di belakangnya.

Mereka akhirnya sampai di ruangan Edward di lantai paling atas.

Athael terkejut saat mendengar apa yang di pikirkan oleh Edward. Meskipun ia tau apa yang terjadi di masalalu karena mendengar pikiran mereka, tetap saja ia tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di saat ini.

Athael dan Edward duduk di sofa yang ada di ruang kerja Edward, awalnya mereka merasa canggung tapi athael memulai percakapan terlebih dahulu.

"Anda pasti tahu siapa saya kan?" Tanya athael.

"Ya" Jawab Edward.

"Baiklah jadi saya gak mau basa-basi lagi. Kedatangan saya adalah untuk mengetahui apa yang terjadi dan saya tau anda sebenarnya mencintai papa saya. Jadi saya harap anda tidak berbohong dan mengatakan semuanya" jelas athael.

"Kamu bisa memanggil ku ayah, sama seperti athala" ucap Edward.

'Pikirannya melebihi athala, dia jauh lebih dewasa' Pikir Edward.

Yang jelas athael bisa mendengar tapi ia tetap bersikap biasa saja.

"Terlalu canggung bagi saya, untuk memanggil seseorang yang baru saya temui sebagai ayah" jelas athael.

Edward tidak bisa membantah apapun yang di katakan athael. Ia hanya menatap athael sembari membalas apa yang di katakan athael.

"Baik, kalau begitu kamu bisa datang lagi ke sini dan saya akan menyiapkan apa yang kamu inginkan. Semua informasi yang terjadi. Datanglah besok" jelas Edward.

"Itu pun dengan syarat kamu memanggil saya ayah" ucapnya lagi.

'Dasar pemaksa' Pikir Athael.

"Baik, saya setuju" jawab athael.

"Sebelum mengantarmu pulang bisa kita makan bersama terlebih dahulu?" Edward hanya ingin menghabiskan waktu bersama athael lebih lama dan athael mengetahui hal itu.

Meskipun ia kesal dengan keputusan Edward tetap saja bukannya ia adalah ayahnya yang lain?

"Terserah" balas athael.

Edward yang kelewat senang segera membawa athael ke restoran favorit nya. Mereka makan bersama sampai akhirnya Edward mengantarkan langsung athael kedepan rumahnya.

"Ayah tau, kamu menyembunyikan semuanya dari papa mu. Saran ayah lebih baik kamu menjelaskan apa yang kamu ketahui. Papa mu itu terlalu banyak salah paham" jelas Edward sebelum athael membuka pintu mobilnya, tanpa sadar saat berbicara terlihat senyum kecil di bibirnya.

"El tahu semuanya, Ayah. Dan terimakasih atas makanannya" ucap athael dan keluar dari mobil Edward.

Edward terkejut mendengar panggilan athael kepadanya. Terserah lah, meski Edward tak bisa membaca apa yang di pikirkan athael setidaknya ia merasa senang saat mendengar athael memanggilnya ayah.

Cukup lama Edward diam di sama dan melihat ke rumah athael dan Nathan.

'Tunggu saya sebentar lagi Ethan, El' Pikir Edward sebelum melajukan kembali mobil nya dan menjauh dari sana.

Setelah semua itu kita tau jika memang athael adalah anak kesayangan Edward. Lihat saja bagaimana bisa seorang Edward yang bersikap dingin bahkan pada athala anak yang di rawat olehnya sendiri kini bersikap hati hati di depan athael dan bahkan ia sampai mengantarkannya secara langsung.

Reinkarnasi Athael [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang