00.09

1.5K 141 9
                                    

"Tuan Muda.. anda mau kemana? Hari ini Tuan besar akan pulang ke mansion. Jadi saya mohon untuk anda tetap berada di mansion. Jika tuan besar pulang dan anda tidak berada di mansion, nanti tuan akan marah kepada anda" cegah kepala pelayanan saat melihat Athala menenteng tas di sebelah tangannya dan hendak keluar lagi.

Athala berhenti dan berbalik menatap pelayan itu "Apa kamu mengancam ku?" Tanya nya dengan nada rendah.

"Jawab!" Bentaknya.

"Ma-Maaf.. Maafkan saya" ucap kepala pelayan sembari membungkuk.

"Cih, menginap, rumah teman" jelas athala lalu keluar dari rumah dan menaiki motornya dengan kecepatan yang di atas rata-rata.

"Rumah teman? Lebih baik saya telpon tuan besar sekarang juga" guman kepala pelayan.

Tutttt tuttt

"Ada apa?"

"Maaf, tuan. Saya hanya ingin memberitahu jika tuan muda yang baru pulang sudah pergi kembali dengan membawa tasnya dan tadi saya sempat memberitahu tuan muda tentang kepulangan anda nanti. Tapi.. tuan muda tetap pergi, tuan muda bilang ia akan menginap di rumah temannya. Jadi.. apakah saya harus mengirim seseorang untuk mengikuti atau mencari tahu keberadaan tuan muda?" Jelas dan Tanya kepala pelayan.

"Cari tahu dan ikuti dari jauh saja" jawab seseorang di sebrang telpon.

"Baik, tuan saya mengerti" balas pelayan.

Kepala pelayan itu segera memerintahkan beberapa orang untuk melakukan misi dari atasannya.

Setelah beberapa menit, akhirnya athala sampai di rumah athael. Athala sengaja memilih jalan memutar untuk mengelabui bodyguard yang di tugaskan ayahnya. Ia paham betul apa yang akan di lakukan oleh kepala pelayan yaitu melaporkan semua gerak geriknya dan ayahnya selalu menyimpan seseorang di sampingnya kecuali saat di sekolah.

Tingnong tingnong

"AL... AKHIRNYA KAMU DATANG JUGA!" Teriak Athael yang berlari kencang dari dalam ke luar rumahnya.

Bruk

Athael melompat ke dalam pelukan athala dan dengan sigap athala menangkap athael.

"Manja banget sii" gumam athala dengan senyum di bibirnya.

"Gapapa kan? Toh sama abang sendiri" balas athael yang mendengar gumaman athala.

"Panggil abang, kalo berdua" ucap athala sembari mengubah pelukan tadi menjadi gendongan ala koala dan berjalan masuk ke dalam rumah.

"Hhehe, iya abang" balas athael mengeratkan pegangan di leher athala dan menempelkan hidungnya di leher athala sembari mencium wangi tubuh athala.

"Abang pake parfum apa sih kok wangi banget" athael menghirup rakus wangi yang keluar dari tubuh athala.

"Kamu juga" Balas athala yang balas mencium pucuk kepala athael.

"Wangi bayi" ucap athala lagi saat mencium bau rambut athael.

"Apaan si, El bukan bayi! El itu udah besar!" Kesal athael menatap tajam athala.

"Masa digendong" ledek athala.

"Ya udah, lepas. El bisa jalan sendiri kok. Awas el mau turun" kesal athael memberontak ingin turun dari gendongan athala.

"Hahaha, becanda ade" untuk pertama kalinya athala tertawa dengan lepas. Bahkan athael yang tadinya kesal saja langsung diam terpesona menatap wajah indah athala yang tertawa dengan mulut terbuka.

"Apa?" Tanya athala bingung melihat athael terbengong.

Athael yang tersadar pun reflek menutup mulut dan menggelengkan kepalanya.

"Abang tampan. Apalagi kalo sering ketawa" ucap athael.

"?"Athala tersenyum sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Ihh el ngomong jujur tau" balas athael dengan mempout kan pipinya.

Cup

"Lucu" ucap athala.

Blushh

"Abang~~~~" Rengek athael yang salah tingkah.

Athala terkekeh mendengar rengekan athael.

Sampai di ruang tengah, athala menurunkan athael di atas sofa empuk yang ada disana.

Setelah selesai dari salah tingkahnya, athael berdiri dan berjalan menuju dapur.

"Bang Al, mau makan apa?" Tanya athael

"Masak sendiri?" Bukannya menjawab athala malah bertanya balik.

"Iya, el bisa masak kok" Jawab athael sembari menganggukan kepalanya sampai rambutnya ikut bergerak. (Tuing-tuing).

"Samain" ucap athala.

"Ohh.. ya udah. Bang al kalo mau mandi ke kamar el aja di lantai 2 yang pintunya beda sendiri ya.. el masak dulu" jelas athael dan melanjutkan acara mari memasaknya.

Mendengar hal itu, athala yang penasaran pun berjalan menaiki tangga menuju ke kamar athael.

Saat sampai di lantai 2 ada beberapa pintu di sana dan terlihatlah pintu berwarna biru yang berbeda dari pintu yang lainnya.

Athala pun membuka pintu itu dan berjalan masuk kedalamnya.

Saat masuk di sambut lah athala dengan kamar bernuansa soft blue dan navy. Kamar yang sedikit berantakan di area kasur dan meja belajar.

Mungkin karena kebiasaan sang pemilik kamar yang hanya berdiam diri di sana. Ada rak buku yang lumayan besar dan hampir memenuhi seisi kamar terus sofa mini untuk bersantai berserta dengan meja kecil di sampingnya disana terdapat satu buah buku yang terbuka dengan segelas kopi.

Sepertinya sebelum kedatangan athala, athael tengah asik membaca buku dan sesekali meminum kopi tersebut. Hal itu terlintas begitu saja dalam bayangan di otak athala. Tanpa sadar athala kembali tersenyum tulus dan terpancar kehangatan di matanya.

"Nyaman" ucapnya dan terduduk di sofa mini itu.

Setelah duduk sesaat sembari memperhatikan setiap detail di ruangan itu, athala pun bangkit dan pergi menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar itu.

Athael yang merasa jika athala mandi terlalu lama pun menyusul ke kamarnya.

"Bang! Bang Al?" Panggilnya

"Emm" jawab athala dari kamar mandi.

"Loh baru mandi? Ya udah bentar el nyari baju ganti buat abang dulu" athael bergegas membuka lemari dan mencari baju yang ukurannya besar.

Tok tok

"Ini handuk baru dan baju gantinya el taruh di atas kasur. El nunggu di bawah aja ya, Bang. Bye" Setelah menyerahkan Handuk athael langsung pergi dengan langkah terburu-buru.

Mau bagaimana pun athael sekarang tetap berisi jiwa seorang gadis. Ia malu saat melihat tangan athala yang keluar menerima handuk tadi.

'Sadar, el dia itu abang kandung lo!' Batin athael.

"El" panggil athala yang sudah selesai mandi dan langsung menyusul athael.

"Ngapain?" Tanya nya saat melihat athael terbengong.

"E-eh.. itu.. engg.. gak kok, el lagi nunggu abang buat makan bareng hehe, iya itu" jawab el dengan gelagapan.

"Kenapa?" Tanya athala lagi.

"Gak papa kok, ayo makan dulu bang. El laperr" jawab dan ajak athael.

Athala pun mengangguk dan berjalan mengikuti athael di belakangnya. Mereka pun makan bersama dengan sesekali athael menanyakan pendapat athala dengan masakannya.

Reinkarnasi Athael [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang