CHAPTER 4 : PERJANJIAN

15 8 4
                                    

Opening Chapter :

Tidak ada pertanyaan bodoh, dan tidak ada orang yang menjadi bodoh sampai dia berhenti bertanya.


Kim Hyun Jin masih terlihat bingung dengan perkataan Ny. Moon Sook, apa yang dia lihat sangat menganggu pikirannya,  terlebih dia penasaran siapa gadis itu ? kenapa dirinya sangat ingin terlihat membunuhnya ?

 Moon Sook, apa yang dia lihat sangat menganggu pikirannya,  terlebih dia penasaran siapa gadis itu ? kenapa dirinya sangat ingin terlihat membunuhnya ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ny. Moon Sook memegang kedua tangan Kim Hyun Jin dan memejamkan kedua matanya. Saat matanya terbuka, kini mereka sudah berpindah tempat dan kembali berada di ruangan ICU tempat dimana mereka menyaksikan Kim Sejeong dalam keadaan kritis. 

Kim Hyun Jin merasakan hal aneh ketika mereka berada disana, situasi itu tampak sangat berbeda dengan sebelumnya, "dimana gadis itu ? kenapa saat ini dia tidak melihatnya berada di ruangan ICU ?. 

Beribu pertanyaan muncul dalam benak Kim Hyun Jin, seolah mengetahui apa yang ada dalam pikiran sang scheduler angel, Ny. Moon Sook tersenyum kepadanya 

Ny. Moon Sook : Gadis itu tidak ada disini, dia baru saja tiba di rumah sakit 

 Moon Sook : Gadis itu tidak ada disini, dia baru saja tiba di rumah sakit 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka kemudian berpindah tempat, saat ini Kim Hyun Jin dan Ny. Moon Sook berada di sebuah lorong rumah sakit, kemudian menyaksikan hal yang terjadi disana. Waktu berputar mundur

Terdengar derap langkah kaki yang berlarian menggema di sepanjang lorong rumah sakit,

Park Se Wan tak henti-hentinya menangis, satu tangannya berpegangan pada brankar tempat tidur rumah sakit yang kini di dorong oleh beberapa suster, satu tangannya lagi terus mengenggam tangan Kim Sejeong yang lemah dan berlumuran darah.

Sejeong, kumohon bertahanlah, Park Se Wan terus mengatakan kata-kata yang sama berulang kali pada Kim Sejeong yang tidak sadarkan diri, keadaannya melemah.

Tempat tidur Kim Sejeong di dorong memasuki ruang operasi, Park Se Wan terlihat ingin masuk ke ruangan operasi, namun sang dokter mencegahnya dan memintanya untuk menunggu di luar ruangan operasi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Scheduler AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang