prolog

4.5K 349 66
                                    

Assalamualaikum....

Sebelum lanjut kenalan dulu dong, ini kalian dari mana aja? Ada yg sama ngk? Dari provinsi sulbar?

Kira2 kalian tau cerita ini dari sumber mana? (Reel ig? Fyp tiktok? Dari temen? Atau kalian pembaca lama?)

Jgn lupa vote dan komennya ya gess!

NYALAIN MUSIK TERLEBIH DAHULU SEBELUM BACA!

-Happy Reading-

Seharian menghabiskan waktu diluar bersama dengan santri santrinya, hari ini pekerjaannya begitu sangat padat dilihat dari beberapa bangunan yang ingin dibangun dikawasan pesantren tersebut seperti kelas aspuri (asrama putri) yang ingin ditambah menjadi satu tingkat lagi.

Dia Iqbal, Iqbal Alzam Baihaqi seorang Ustadz muda terkenal dan terpopuler di kota palu. Nama pondok yang sedang ia pimpin sekarang, sebenarnya cabang dari ponpes lukmanul hakim itu sendiri.

Lelah rasanya seharian sibuk dengan urusan pembangunan, kesana kemari untuk sekedar mengawasi perkembangan perkembangan yang dilakukan oleh para pekerja.

Ia ingin pulang ke rumah mengistirahatkan tubuhnya, astaga bahkan ia seharian ini tidak pernah melihat anak dan istrinya. Rasanya rindu sekali.

"Assalamualaikum. Ayah pulang," salam Iqbal kembali mengunci pintu menyusul istrinya yang sedang duduk di karpet berbulu bersama sang anak.

"Kak Iqbal?"

Iqbal ikut duduk bersama mereka, perempuan itu mengambil tangan sang suami untuk menciumnya.

"Ayah, kok baru pulang jam segini?"

"Pekerjaan Ayah tadi padat bangat, nggak bisa di tinggalin. Makanya Ayah, pulangnya lambat."

Karina menatap suaminya kasian, begitu lelahnya sang suami dilihat dari keringat yang bercucuran dari dahinya.

Merasa di tatap oleh istrinya, Iqbal mengerutkan keningnya sambil Menyunggingkan senyuman "Kenapa sayang? Kok liatinnya gitu?"

"Aku kasian sama kakak, pasti lelah bangat ya urusin pondok?"

Iqbal mengambil tangan istrinya dan menggenggamnya. "Sayang, In Syaa Allah lelah saya menjadi lillahi ta'ala, saya ikhlas kok ngejalanin ini semua. Kamu nggak perlu khawatir, saya kuat kok," balasnya dengan suara yang Soft spoken.

Siapapun yang mendengar nada bicara Iqbal saat ini akan dibuat pingsan ditempat, saking lembutnya mampu membuat hati seketika langsung adem kayak adem sari.

Meski sedikit ragu perempuan itu mengangguk meyakini ucapan suaminya, ia selalu berdoa semoga Allah selalu melindungi suaminya dan memberikan kesehatan kepadanya.

"Ayah, Ayah tau nggak? Tadi perut Bunda kebentur lo sama meja makan. terus Bunda meringis kesakitan gitu Ayah," sontak tutur kata dari Zhabran membuat Iqbal langsung panik dan langsung memegang perut istrinya.

"Sayang. Kok bisa, Kita ke dokter ya? Takutnya Dede bayinya kenapa napa."

Terlihat dari raut wajah Iqbal yang begitu nampak sangat khawatir, bagaimana tidak dibikin khawatir jika perut istrinya terbentur dimeja? Semenjak kehamilan sang istri Iqbal begitu sangat posesif, bahkan dulu pernah suatu kejadian Karina tertusuk duri bunga mawar tamannya sendiri, membuat Iqbal benar benar panik dan langsung menelfon dokter untuk memeriksa kondisi tangannya.

Karina sampai melongo melihat kekhawatiran sang suami yang nampak sangat berlebihan menurutnya.

(Kalau kalian kaget karna Karina tiba tiba hamil, silahkan baca versi Novelnya, di sana sudah ada scene pas Karina mengumumkan kehamilannya di depan keluarga besarnya)

"Nggak papa kok, Kak. lagian benturannya nggak keras. Udah tenang aja."

"Kenapa kamu selalu aja nyembunyiin perihal seperti ini sama saya? Andai aja Zhabran nggak ngasih tau mungkin kamu nggak bakal cerita lagi sama saya."

"Mungkin saya bakal menjadi orang paling nggak becus di dunia ini kalau sampai terjadi apa apa sama kamu, sayang."

"Kenapa nggak mau bangat terbuka sama saya? Kamu masih canggung sama saya? Atau kamu masih ragu sama say-" belum sempat Iqbal menghabiskan ucapannya Karina lebih dulu memotongnya.

"Kak, aku 'kan udah bilang, nggak usah bahas yang udah berlalu, kita udah sepakat untuk membuka lembaran baru, masalah aku yang nggak mau bilang sama kakak itu ya karna aku nggak mau aja buat kakak khawatir apalagi membebankan kak Iqbal."

Helaan nafas terdengar dibibir laki laki itu. "Sayang, sekarang saya adalah suami-mu sekaligus Ayah dari anak anak-mu, saya siap direpotkan sama kamu dalam bentuk apapun, nggak ada sedikitpun dalam diri saya merasa direpotkan atau dibebankan sama istri saya sendiri. Tolong jangan sungkan sungkan sama suami-mu ini," ucap Iqbal lembut.

"Tau nih, Bunda agak laen! Selalu aja Overthinking sama Ayah," sahut Zhabran. Yang kemudian kembali fokus mengerjakan tugasnya.

Kedua netra mereka saling beradu, Iqbal mencium kening istrinya kemudian beralih mencium perut ratanya. Yah, usia kandungan Karina masih sangat muda baru beberapa minggu.

"Assalamualaikum Dek? Baik baik ya di sana, jangan nakal apalagi buat Bunda kesakitan, kami semua menanti kamu, I love you."

Sebuah desiran hebat menyelimuti tubuh Karina, ia sedikit masih canggung diperlakukan seperti itu oleh suaminya sendiri, meskipun ini bukanlah kehamilan pertamanya tapi tetap saja kehamilan keduanya ini sangat berbeda, ia begitu di manja dan diperlakukan dengan sangat lembut oleh sang suami.

"Emm, Kak? Pasti tubuh kakak gerah 'kan? Aku siapin air ya? Buat mandi," ucap Karina sengaja mengalihkan rasa gugupnya, perempuan itu sudah berdiri dari duduknya namun langsung ditahan oleh Iqbal.

"Nggak perlu sayang. duduk aja, Saya bisa sendiri kok," balas Iqbal.

Iqbal menarik pelan tangan Karina agar kembali duduk ditempat semula. "Sekarang gantian, saya yang seharusnya melayani kamu setiap saat, kamu lagi ngandung anak saya. jadi, mana mungkin saya tega melihat kamu kecapean ngurus saya."

"Tapi Kak, aku nggak merasa kecapean kok-"

"Nurut ya sama saya?" Iqbal justru semakin melembutkan suaranya agar Karina tidak membantah lagi.

Dengan terpaksa perempuan itu mengangguk membuat Iqbal lagi lagi dibuat gemas oleh istri tercintanya, sebelum berlalu laki laki itu menyempatkan mencium pipi istrinya yang semakin berisi.

"Akhhh, aku kenapa sih? Kayak anak gadis yang baru jatuh cinta aja, aaaa tolong aku baper sama suamiku sendiri." Batinya menjerit keras.

☔☔☔☔☔

Rame? Aku cepat update 💋💋

Gimana dengan Iqbal versi bucin ini?😂
Lebih suka yg kejam atau yg lembut gini?

Tolong ya, vote dan spam komen biar aku semangat nulisnya hehe👀

Sampai ketemu dichap berikutnya🌹
















Sesama Santri LH 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang