03. Anak Ustadz yang menjengkelkan

2.2K 232 50
                                    

Putar lagu klw mau baca!

-happy reading-

Pagi pagi buta terlihat sepasang dua sejoli yang tengah berjalan jalan mengelilingi kompleks perumahan, ini adalah kemauan si bumil yang ingin jalan jalan katanya.

Nampak kedua tangan pasutri tersebut tidak pernah terlepas dari genggaman satu sama lain, mata Karina begitu dimanjakan dengan suasana yang sangat sejuk dipagi hari berbeda sekali jika sudah siang jalanan nampak sangat berdebu dan kotor.

Diam diam Karina tersenyum tipis menikmati momen seperti ini, tidak pernah terbayangkan bahwa dia akan mendapatkan kebahagian dari suaminya. Mengingat kondisi rumah tangganya dulu yang jauh dari kata baik baik saja alias buruk.

Terasa masih seperti mimpi, bisa diposisi ini sekarang. Terkadang kita harus melewati yang buruk untuk mendapatkan yang terbaik. Bukan begitu?

"Kenapa liatin saya sambil senyum senyum gitu? Mau menggoda saya?" kekeh Iqbal menangkap basah Karina yang sedang mencuri curi pandang.

Seketika Karina langsung membuang muka, malu rasanya! Ia mengumpat dirinya sendiri habis habisan.

"Bodoh! Ketangkap 'kan sekarang, aduh malu aku."

"Cewek kalau buang muka biasanya lagi salting, sih."

"Mana ada! Nggak semua," elak Karina berusaha semaksimal mungkin agar terlihat biasa biasa saja.

"Tapi Sepanjang pengetahuan saya sih, begitu."

Mendengar itu matanya melotot, sepanjang pengetahuan dia? Itu artinya bukan kali pertama Iqbal melihat perempuan yang lagi salting? atau mungkin Iqbal juga pernah membuat perempuan lain salting? Seketika pikiran pikiran aneh kini kian berdatangan dalam benaknya. Bisa saja kan? Apalagi Iqbal pernah dekat dengan perempuan lain yaitu Aisyah.

Hati perempuan itu langsung terasa ngilu ia marah dan juga kesal secara bersamaan, semakin hari sikap bumil itu semakin sensitif saja.

"Berarti udah pro ya, buat anak orang salting? Udah berapa korban cewek yang Kak Iqbal gituin?" seketika nada Karina langsung tidak bersahabat, ia menarik tangannya dari genggaman Iqbal dan menyilangkan kedua tangannya didada.

"Gituin gimana sayang? Saya nggak ada lo berani main main sama cewek lain, apalagi buat anak orang salting."

Perempuan itu memicingkan matanya seolah mencari kebohongan disana. "Oh. aku tau, pasti sama Aisyah ya? Secara dia wanita yang paling Kak Iqbal idam idamkan dulu, iya 'kan?"

Iqbal memandang istrinya bingung, kenapa tiba tiba menyangkut pautkan Aisyah lagi?

"Nggak sayang ya Allah, kamu kok tiba tiba marah gini? Padahal kamu sendiri lo yang bilang, diantara kita nggak boleh membahas masa lalu lagi, terus sekarang apa? Apa mungkin kamu belum ikhlas maafin saya?" tanya Iqbal menatap istrinya dengan raut wajah sedih.

"Aku ikhlas maafin kamu kok, tapi aku nggak terima kalau Kak Iqbal pernah bikin anak orang lain salting!"

"Pernah-"

"Tuh 'kan! Kak Iqbal jahat!" belum selesai mendengar ucapan suaminya Karina sudah ngambek duluan dan berlalu meninggalkan Iqbal seorang diri.

Laki laki itu hanya melongo melihat sang istri yang nampak mengeluarkan sikap manjanya, diam diam ia tersenyum. Apakah istrinya itu sedang cemburu?

Iqbal mengejar Karina meraih tangan perempuan itu lembut. "Tunggu! dengerin saya dulu."

"Nggak mau! Kak Iqbal jahat."

Sesama Santri LH 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang