01. Perihal tatapan

2.5K 227 29
                                    

Biasakan putar lagu dulu sebelum baca!

-Happy reading-

Sudah menjadi rutinitas setiap pagi bagi perempuan cantik yang sekarang sudah berstatus seorang Ibu muda untuk mengurus dua laki lakinya sekaligus.

Ditengah kehamilannya yang kedua tidak mampu mematahkan semangatnya untuk mengurus anak dan suami, meskipun seringkali sang suami melarangnya berbuat ini dan itu tapi perempuan itu terkadang tidak mendengar.

Lihat saja perempuan tersebut sudah sibuk bergugat di dapur mencoba membuat sarapan untuk anak dan suaminya.

Berulang kali Iqbal sudah memperingatkan untuk tidak terlalu banyak melakukan kegiatan rumah namun, istrinya tetap saja ngeyel. Bahkan Iqbal rela terlambat ke pondok pesantren demi menyelesaikan pekerjaan rumah terlebih dahulu.

Benar benar tipe suami idaman.

"Sayang. udah saya bilang, biar saya aja yang ngerjain semuanya kamu istirahat aja," ujar Iqbal datang dengan tiba tiba menemui istrinya di dapur.

Karina menggeleng tidak mau. "Aku nggak mau Kak, udah cukup Kakak yang ngerjain pekerjaan rumah lainnya. aku jadi merasa nggak becus jadi istri Kak Iqbal kalau cuman berdiam diri di rumah ini."

Helaan nafas terdengar dibibir laki laki itu, ia mendekat dan membalikkan tubuh istrinya agar menghadap padanya.

"Dengerin saya, kamu sekarang lagi hamil, udah berapa kali saya katakan itu sih, hm?"

"Kak! Aku tau aku lagi hamil tapi bukan berarti aku nggak boleh ngapa ngapain, aku kasian sama kamu Kak, segala urusan rumah kamu kerjain belum lagi pekerjaan di pondok, apalagi kamu baru bangun dari koma kemarin, gimana aku nggak khawatirin kamu?" tutur Karina dengan suara yang sedikit bergetar.

Ia benar benar tidak tega melihat suaminya berjuang seorang diri dalam menyelesaikan pekerjaan entah itu pekerjaan rumah maupun pekerjaan yang ada di pondok, Karina tidak mau melihat suaminya kenapa napa nantinya.

Kondisi suaminya yang terbaring di rumah sakit tak berdaya kemarin sudah cukup membuat Karina seolah menjadi perempuan yang tak berguna.

"Hey? Saya udah sembuh lo, lagian kejadiannya udah lumayan lama sayang, kamu nggak perlu khawatir begitu sama saya, saya baik baik aja, pokoknya jangan banyak pikiran ingat, disini ada calon anak kita," tutur Iqbal lembut sambil mengusap perut rata istrinya.

"Yaudah deh kalau kamu mau masak saya ijinkan, yang penting nggak boleh kecapean ya?"

"Iyaa," balas Karina tersenyum manis.

Senyuman itu mampu membuat Iqbal langsung terkesima melihatnya, ditatapnya lamat lamat bibir mudah itu dengan perasaan yang semakin menggebu gebu ia mendekatkan kepalanya guna meraih bibir tersebut.

Karina pun langsung membeku ditempat ia memandang wajah suaminya yang kian mendekat, perlahan ia hanyut dengan suasana dan memejamkan matanya.

"AYAH, BUNDA. NGAPAIN?" teriak Zhabran sambil menutup matanya dengan kedua tangan mungilnya.

Sontak keduanya langsung menjauh, gagal sudah acara romantis romantisnya bersama dengan sang istri, meskipun belum sempat melakukannya tapi keduanya langsung dibuat kikuk.

"Ngapain disini sayang? Bukannya tadi masih tidur?" tanya Iqbal pada Zhabran yang masi setia menutup kedua matanya.

"Udah bangun Yah, 'kan mau sekolah."

"Ngapain ditutup begitu matanya?"

"Emang udah selesai?"

Iqbal menoleh singkat pada Karina yang kini juga sedang menatapnya, lihatlah wajah Karina bahkan masih memerah akibat malu.

Sesama Santri LH 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang