02. First time craving it?

1.9K 177 26
                                    

Tolong biasakan putar musik biar feelnya dapat!

-happy reading-

Terlihat beberapa santri putra sedang beristirahat di musholla, ada yang tengah asik bercerita, ada juga yang tidur dengan peci yang menjadi pelindung wajahnya.

Begitulah gaya santri santri jikalau tertidur, tidak mengenal tempat, mereka akan tetap merasa nyaman dimana pun mereka tertidur, karna santri memiliki jiwa kesederhanaan yang cukup tinggi.

Tidur bukanlah sebuah ritual ibadah, tetapi tidur bisa bernilai ibadah jika diniatkan dengan benar, sering kali seorang santri+penghafal Al-Qur'an dikatakan. bahwa, tidur mereka bernilai pahala karna apa? Karna mereka tertidur dalam keadaan menjaga ayat ayat suci Allah.

Mereka baru saja melakukan latihan Hadroh yang akan ditampilkan diacara pernikahan minggu depan, nampak anak dari pimpinan pondok tersebut ikut nimbrung disana dengan tujuan ingin belajar.

Yah, dia Zhabran. Sebenarnya Zhabran tidak ahli dalam memainkan alat masik makanya dia mencoba mengambil peran sebagai vokal, semua orang disana dibuat takjub dengan suara anak Ustadnya itu yang begitu merdu.

"Suara kamu tadi bagus bangat Dek, kayaknya sebentar lagi kita bakal nambah anggota vokal Hadroh nih," puji Faruq, membuat yang lain mengangguk menyetujui.

"Liat aja suara Bapaknya merdu begitu, ya jelas menurun ke anaknya," timpal Athar.

"Bukan cuman Bapaknya, Ibunya pun nggak kalah merdu suaranya, bahkan Ibunya pernah menang lomba tilawah pas acara hari santri nasional."

Semua orang bungkam mendengar celetukan dari Ustadz Ahmad, semuanya dibuat geleng geleng dengan kelebihan dari keluarga Zhabran ini.

"Owalah pantes."

"Kakak kakak. Nanti kalau Zhabran udah besar kayak kalian, Zhabran mau ikut main hadroh juga, asik bangat ternyata."

"Tanpa kamu minta, kamu bakal jadi anggota Tim Hadroh ini, apalagi 'kan kamu udah punya dasar jadi tinggal dipoles dikit beres," kata Athar menyauti.

Semuanya kembali bercanda tawa mengisi waktu kekosongan, beginilah keseruan berada dalam pondok sederhana namun tidak semua orang bisa merasakannya.

Athar yang terkenal dengan sikap jahilnya mencoba menjahili teman temannya yang masih tertidur.

Ia dengan sengaja mengumandangkan Adzan cukup keras membuat beberapa orang yang tadinya tertidur langsung bangun dengan linglung.

Tau? kenapa mereka begitu gesit jikalau Adzan berbunyi di musholla? Karna mereka menghindari tontonan dari santri putri yang bikin mereka malu sendiri. Karna jika Adzan sudah bunyi maka seluruh santri putri akan berdatangan memenuhi musholla tersebut.

"Hahaha, muka Fahmi lucu bangat, nggak kuat aku," Athar tertawa dengan terbahak bahak sampai sampai dia terbatuk.

"Kocak bangat muka bangun tidur kalian, andai santri putri liat ini, pasti udah ngakak sambil jungkir balik," lanjutnya masih tertawa bahkan perutnya saat ini sudah sedikit sakit akibat banyak tertawa.

Ustad Ahmad memandang mereka hanya bisa geleng geleng kepala, sedangkan Zhabran? Ia juga ikut tertawa melihat itu.

Fahmi dan yang lainnya memandang Athar dengan sorot mata tajam, membuat sang empu langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menampilkan cengir kuda.

"Nggak ada akhlak kamu, udah tau orang lagi istirahat malah dijahilin," ketus Fahmi membuang muka merasa kesal kepada Athar.

"Afwan. lagian, sesekali jahilin kamu. soalnya hidup kamu serius mulu tiap hari."

Sesama Santri LH 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang