"apasi ko lu nyolot"
"saya tidak nyolot, saya hanya menjelaskan"
Souta tidak bisa lagi menahan emosinya, sampai-sampai dia muak melihat wajah orang ini rasanya ingin sekali dia lindes pakai truk untuk menghancurkan wajahnya.
Tangan Souta mengepal kuat hingga terlihat warna merah di telapak tangannya.
"jangan di kepal kuat kuat nanti berdarah" Nasihat dari lelaki tampan itu tidak Souta dengarkan, dia terus seperti itu sampai benar-benar terlihat darah yang mengalir.
"sshh sakit"
Lelaki itu dengan cepat menarik tangan Souta kemudian melihatnnya dengan teliti, wajahnya tampak khawatir dan dengan cepat mengambil tisu didalam tasnya.
"sementara pakai ini dulu, supaya darahnya berhenti mengalir" Dengan telaten dia mengusap telapak tangan Souta, perlahan dan lembut agar tidak terlalu menyakitkan.
"apa peduli lu, shh" Souta merasa sakit ketika Lelaki itu sedikit menekan tisunya.
"kalau saya tidak peduli sedari tadi saya sudah pergi"
"kenapa lu ga pergi sekarang?"
"sudah jangan banyak tanya, bukannya saya sudah bilang kalau saya peduli?"
"serah lu kak gin"
Orang yang sedari tadi bersama Souta adalah Gin, hari ini sangat menyebalkan apalagi kejadian sesaat yang lalu dan itu adalah yang paling menyebalkan menurut Souta.
begini ceritanya....
Saat itu Souta dan Caine seperti biasa pulang sekolah bersama, menikmati sejuknya malam ini dan untuk melepaskan emosi yang hampir tenggelam karena ulangan mendadak yang dilakukan guru menyebalkan.
"pak dadus kebiasaan dah kalau ngasih ulangan suka mendadak, kan gua belum nyiapin mental" Souta menghela nafas kasar karena kesal dengan hari ini.
"di tambah lagi kita kan juga harus bersihin toilet" kenapa mereka melakukan itu lagi? karena memang hukumannya dilakukan dalam sebulan! itu menyebalkan sekali karena harus pulang lebih lama dan melelahkan.
Ketika sedang melampiaskan emosi yang terpendam tiba-tiba saja ada sekelompok geng motor yang menyergap mereka entah darimana dan dendam apa Souta pun tak tahu.
"sok asik lu kocak!" teriak Souta yang mengundang tawa dari geng tersebut, kemudian mereka turun dari motor masing masing dan langsung menyerang Souta dan Caine.
Apakah mereka akan kabur? oh tentu tidak, ini akan jadi pelampiasan paling menyenangkan untuk hari yang melelahkan ini.
Namun naasnya nasib buruk terus menimpa mereka, ketika hampir berhasil meninju orang yang terakhir ada suara sirine polisi yang sangat kencang dari arah kanan dan kiri mereka. Membuat kedua panik dan langsung berlari menuju motor.
Yahh tapi kalau memang sudah takdir mau berlari sejauh apapun tak akan bisa mengubahnya..
Mereka terkepung oleh polisi, Souta sangat panik dan memikirkan segala cara yang ekstrim untuk bisa keluar dari Ona merah ini. Di tengah-tengah kebingungan itu ada tangan yang entah darimana menariknya keluar dari kepungan polisi.
Souta pun tertarik dan dibawa menjauh dari polisi-polisi tersebut sementara Caine dia sudah tertangkap dan dibawa oleh polisi.
Membuat Souta sangat marah kepada orang ini, kenapa dia tidak menyelamatkan Caine juga?? dan kenapa orang ini memanggil polisi??
KAMU SEDANG MEMBACA
Raja Tol Kiri [ginsou]
Actiontidak ada yang bisa mengalahkan raja, tapi pangeran bisa.. don't copy ‼️ bxb, bl⚠️🔞