[7] keluarga

274 28 8
                                    

"apa rencana yang akan Kaka buat selanjutnya?"

"aku tidak tau, setelah aku pergi ke luar negeri dan tinggal disana aku selalu tidak punya teman. kemudian aku baru sadar kalau aku tidak hanya merindukan kota ini, namun juga orang-orang yang berada di dalamnya" Tanpa sadar air mata terlintas di pipi mulus lelaki manis tersebut, dia memang bukan tipe orang yang mudah menangis tapi saat ini juga bukan saatnya untuk terlihat baik-baik saja.

'bolehkan aku menangis?.. hanya sekali saja'

"tidak apa, menangislah" Souta menepuk pundaknya, mengelusnya dengan lembut sembari tersenyum. Seakan tau apa isi hati lelaki tersebut.

'entah kenapa aku berpikir dia mirip sekali dengan rion, tatapannya dan tindakannya mirip sekali'

"tnf punya banyak relasi, jadi mungkin kita dapat membantu" Caine memberikan senyuman lembutnya, jika dilihat dari dekat Caine dan lelaki ini terlihat mirip. Cara bicaranya yang lembut, wajah yang tampan dan senyuman yang manis.

"eum.. maaf ka sebelumnya, aku tidak tau nama Kaka jadi bolehkah aku bertanya?"

Lelaki itu terkekeh melihat tingkah Souta, siapapun tidak akan tau identitas asli dari anggota tnf makanya setiap orang pasti memiliki sebutannya sendiri.

"kau lucu sekali" lelaki itu mencubit pipi Souta gemas, siapa yang tidak gemas ketika melihat Souta. Namun ketika perang dia akan terlihat serius dan menyeramkan.

"namaku Jaki Chen"

"seperti aku pernah mendengarnya"

"mungkin yang kau maksud adalah kakekku"

"wahh keren sekali, kakek mu pasti sangat kuat" Souta terlihat antusias ketika mengatakannya.

"tentu"

"apa dia mengajarkan mu bela diri?"

"aku tidak pernah diajarkan siapapun, aku berusaha sendiri"

"kalau kalian, siapa yang mengajarkan kalian bela diri? kulihat kalian kuat sekali" Jaki bertanya, tatapannya lekat pada langit malam yang dipenuhi bintang.

"aku belajar sendiri" Caine menjawab lebih dulu, ia menatap Jaki kemudian ikut melihat langit begitupun dengan Souta.

"aku diajari oleh om ku" Kini Souta yang menjawab, sangat kagum pada langit yang indah ini,  lengkap dengan bulan dan bintang yang berdampingan.

"malam ini indah"

"aku setuju" Dengan cepat Jaki menyetujui perkataan Souta.

Mereka bertiga melihat langit malam, dengan tatapan kagum. Seakan baru menyadari kalau langit malam bisa seindah ini jika dilihat baik-baik. Mungkin karena mereka begitu sibuk dengan pekerjaan masing-masing jadi tidak sempat menyadari ini.

"Aku sangat merindukan mereka"

Caine dan Souta saling bertatapan kemudian mengangguk seperti merencanakan sesuatu.

"Kaka bisa sering-sering bermain dengan kami, datanglah ke tempat kami"

"benar, aku yakin yang lain juga akan senang bila Kaka datang"

Mendengar itu Jaki tersenyum kemudian mengangguk kecil kepada mereka, setelah itu sorot matanya kembali pada langit.

'Sebenarnya aku punya alasan untuk menyukai langit'

"Begitukah? aku senang mendengarnya" Ucap Jaki.

"Kaka dulu bukankah petinggi tnf? kenapa pembawaan Kaka seperti ini?" tanya caine

"oh apakah kalian terganggu? maaf.." Jaki tidak mau kehilangan teman ini, orang-orang baru ini.. dia tidak mau kehilangan lagi.

"tidak, aku hanya bingung" Caine mencoba menjelaskan agar tidak menyakiti hati Jaki.

Raja Tol Kiri [ginsou]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang