[9] pertemuan

96 20 6
                                    

Di sekolah SMA Tokyo Verse kini sedang diadakan razia karena mendengar banyak siswa dan siswi mengeluh karena perbuatan kriminal beberapa murid. Sebetulnya hal ini akan dilakukan bahkan lebih awal, tapi ada seseorang membayar pihak sekolah agar memperlambat razia ini.

Jadi orang itu tentu sudah tau jika hari ini ada razia, mungkin dia akan memberitahu teman-temannya nanti.

Pemuda tampan yang tingginya masih di idealnya laki-laki, dia selalu di ejek pendek padahal tubuhnya ini sudah ideal dan mereka lah yang terlalu tinggi.

Ketika jam istirahat pertama berbunyi dirinya langsung bergegas ke tempat dimana teman-temannya berkumpul.

"Razia akan diadakan hari ini"

Melihat kedatangannya teman-temannya sudah tahu jika ada info penting, karena jika tidak penting dia tidak akan datang.

"bagus Caine, terimakasih sudah memperlambat razianya dan aksi kita berjalan dengan lancar sebelum razia dilakukan" Souta memberikan jempolnya kemudian tersenyum, dia sangat senang memiliki banyak teman yang bisa diandalkan.

"sama-sama sou"

Ketika bel masuk tiba mereka semua langsung bubar tanpa penutupan resmi, karena memang ini bukan acara resmi atau nonformal.

Mereka masing masing masuk kelas dan benar saja ada razia di hari itu, mereka tidak kaget ataupun panik.







'bagus juga perkembangan mereka'































...
















"Souta, jadi beli ice cream ga?" Caine berhenti ketika menyadari Souta yang tidak mengikutinya dan terfokus pada ponselnya.

"jadi jadi jadi" Dengan cepat Souta membalas pertanyaan Caine karena dia takut Caine berubah pikiran.

Caine menghela nafas panjang, melihat Souta yang kakinya berjalan namun matanya masih tetap pada ponsel membuatnya sedikit marah.

"Sou jangan kesana ada tiang" Caine menarik tangan Souta dan berakhir berjalan sambil menuntunnya.

"udah selesai main gamenya?" Tanya Caine, dia sepertinya sudah marah sekarang. Matanya pun tidak mau menatap Souta.

"udah"

Ting!

Ting!

Ketika mendengar bunyi notifikasi dari ponselnya Souta langsung mengeluarkan kembali ponselnya itu dari saku.

"apalagi kali ini?"

"takut penting, Caine"

"hmm, ya"

Souta membaca dengan teliti pesan yang dia dapat itu, bahkan dia sempat mengulang untuk membacanya. Ekspresinya berubah-ubah disetiap pesan yang dia dapat.

"dari siapa sou?" Caine penasaran dengan pesan itu, karena ekspresi Souta terlihat serius.

"nomor asing"

"apa katanya?"

Karena tidak mau bingung sendirian Souta pun memberikan ponselnya kepada Caine.

"bacalah"


089×××××××××

apa ini benar Souta?

aku Krow

nanti malam di pelabuhan, ajak caine


"gimana Caine?"

"gas"











Raja Tol Kiri [ginsou]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang