Part 6 | Partner

256 50 13
                                    

H-3 menjelang hari inagurasi, semua orang yang terlibat dalam acara nampak sibuk mempersiapkan acara yang akan berlangsung malam minggu nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


H-3 menjelang hari inagurasi, semua orang yang terlibat dalam acara nampak sibuk mempersiapkan acara yang akan berlangsung malam minggu nanti.  Latihan yang tergolong singkat, membuat mereka harus bekerja ektra keras untuk mendapatkan hasil terbaik.

Mimi yang ikut terlibat dalam pengisi acara pada malam inagurasi yang dipercaya untuk pementasan dance terlihat berusaha menghapalkan gerakan yang diberikan contoh oleh seniornya.

"Ribet banget sih, patah juga nih lama-lama pinggang, geal-geol melulu".  Nyatanya kelucuan Mimi ini mengundang banyak pasang mata untuk tertawa dan tertarik memperhatikannya lebih intens lagi.

"Lucu juga tuh cewek, orang diminta geol pinggul dia malah goyang ngebor", celetuk salah satu mahasiswa baru disana.

Laki-laki lain yang berada di kubu barisan Teddy pun sama terpesonanya dengan tingkah Mimi, hingga fokus pandagannya juga telah berubah.  Teddy melihat ketiga temannya yang nampak tak konsentrasi mengikut arah pandangnya, yang ternyata tertuju ke manusia udik versi Teddy.

"Woyyy, lo pada bisa fokus ngga sih, malah nontonin ondel-ondel disana".  Teddy menegur teman-temannya yang malah sibuk mengabadikan momen latihan Mimi dengan ponselnya.

"Wah gila lo Ted, lucu banget tau tu cewek.  Mana ekspresinya gemesin parah, kecil-kecil imut gitu.  Walaupun dengan kacamata kuda dan kucir duanya tetap aja magic nya luar baisa"

Teddy menutupi pandangan temannya, dengan merentangkan kedua tangannya, lalu melihat sekilas ke objek yang menjadi pusat perhatian.

"Biasa aja, malah kaya bocah SMP.  Ngga ada menarik-menariknya sama sekali.  Ayo fokus".  Dia menepuk tangannya tanda semua harus kembali ke fokus awal.

***
"Kak, kaya nya gue ngga bisa deh joget-joget gini.  Ganti yang lain aja ya".  Mimi berusaha membujuk salah satu kakak senior yang melatih mereka.

"Ngga bisa, udah mepet banget ini"

Tiba-tiba seorang laki-laki mendekat, dengan seorang wanita dibelakangnya yang mengikuti gerak langkah kakiknya.

"Nya, ini fika.  Dia yang akan gantiin wanita udik yang kaku ini".  Menunjuk ke arah Mimi, dengan jari telunjuk yang hampir menyentuh keningnya.

"Haaa? Kenapa kok tiba-tiba? ".  Fanya mendekat kearah Teddy, dan menggandeng lengan lelaki itu, sambil bernegosiasi dengan suara manjanya. "Ngga bisa dong ted, ini udah mepet.  Mimi cuma butuh latihan, badannya cukup lentur kok.  Tadi aja goyangnya udah mirip ulet bulu"

(Idih ulet bulu pala lo, lo tu yang mirip ulet bulu. Gatel!  minta digaruk pake garpu muka lo)

"Karena itu, udah mirip cacing kepanasan dia.  Dancenya ngerusak pandangan semua orang.  Jadi keputusan gue udah bulat Fika akan gantiin dia"

Ntah harus senang atau kesal, disatu sisi akhirnya Mimi bisa bebas dari hal menyebalkan ini, karena dari tadi inilah yang dia harapkan.  Tapi disisi lain, apa maksud laki-laki ini, seenaknya saja mengejek dirinya.  Apa setidak pantas itukah Mimi berdiri disini bersama wanita-wanita cantik lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tetangga JulidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang