10. Alasan dibalik reinkarnasi

71 10 2
                                    

Angin berhembus menerpa wajahku saat aku berjalan. Tidak lupa aku mengabari Caleb dan Zayne, mengajak bertemu mereka untuk memberikan mereka jawaban. Di jalanan yang sepi dan hening tiba-tiba angin berhembus lebih kencang dari biasanya. Sesosok wanita yang memiliki rambut pink panjang entah bagaimana tiba-tiba berada di depan ku. Aku terkejut karena bajunya cukup seksi hingga menampilkan belahan dada dan pahanya.

"Kenapa tiba-tiba seseorang berpakaian mesum muncul di depanku." Ucapku dengan terkejut.

"Sembarangan memanggil ku mesum. Aku ini seorang Dewi di dunia ini." Jawab wanita itu dengan sedikit kesal.

"Eh Dewi? Hmm... Benar juga aku tidak terlalu mengenal dunia ini karena belum lama bereinkarnasi ke dunia ini."

"Benar sekali dan akulah yang membuat mu bereinkarnasi ke tubuh gadis itu."

"Eh? Kau yang melakukannya? Tapi untuk apa dan kenapa?"

Wanita itu kemudian menarik nafas panjang dan mengeluarkannya. Dia seperti bersiap siap untuk berbicara panjang lebar.

"Aku hanya akan menjelaskannya sekali jadi dengarkan baik baik. Sebenarnya pemilik tubuh yang kamu tempati ini sudah mati karena dibunuh oleh orang yang sama yang telah mendorongmu ke danau dan meledakkan jepit rambut di kepalamu. Tubuh yang kamu miliki saat ini adalah wadah untuk sang dewi baru sehingga tubuh itu harus tetap hidup. Saat itu kebetulan aku menemukanmu yang meninggal terpeleset dari jembatan jadi aku me reinkarnasi kan nyawamu ke tubuh itu."

Aku mendengarkan dengan seksama ucapan wanita itu dan menundukkan kepala ku. Ada rasa sedih saat mengetahui bahwa pemilik asli tubuh ini sudah mati. Jika Caleb mengetahui kebenaran ini. Mungkin hatinya akan sangat hancur.

"Kenapa seseorang mengincar untuk membunuh tubuh ini?" Tanyaku pada wanita itu.

"Itu karena dia dari salah satu sekte yang menentang untuk terlahir nya Dewi baru. Ngomong ngomong kamu pasti merasakan kan bahwa pria pria tampan mengelilingi mu. Terimalah mereka, karena mereka akan menjadi pelindungmu meski mereka tidak mengetahuinya, tapi takdir sudah di atur untuk beberapa pria melindungi wadah sang Dewi. Seperti cara Rafayel menyelamatkan mu yang tenggelam dan Zayne memurnikan ledakan jepit rambut di kepalamu."

"Begitu yah... Hmm... Aku tidak mengerti."

"Huftt, kapasitas otakmu sebenarnya berapa giga sih. Intinya tujuanmu dipanggil ke dunia ini adalah untuk bertahan hidup melindungi tubuh yang kamu tempati. Oke, cukup sampai di sini selamat tinggal, masih banyak hal yang harus aku lakukan sebagai seorang Dewi, bye bye."

Aku masih terdiam beberapa menit saat wanita itu mulai menghilang. Masih ada banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan pada wanita itu tapi dia sudah terlanjur menghilang dari hadapanku. Akhirnya aku bergegas berjalan kembali menuju tempat pertemuan ku dengan Caleb dan Zayne.

Sesampainya di taman aku sudah melihat Caleb dan Zayne berada di sana berdiri dan saling menatap tajam satu sama lain. Aku perlahan mendekat tanpa sepengetahuan mereka dan aku dapat mendengar percakapan mereka berdua.

"Ingat, siapapun yang akan di pilih di antara kita, kita berdua tidak boleh dendam satu sama lain." Ucap Caleb dengan nada memperingati Zayne.

"Aku mengerti." Jawab Zayne dengan anggukan pelan.

"Anu..." Aku akhirnya mendekat pada mereka dan mereka berbalik menatapku.
"Maaf, apakah kalian sudah menunggu lama?" Tanyaku dengan sedikit canggung, dalam hatiku aku masih ragu untuk memberikan jawabanku pada mereka berdua.

"Tidak, aku baru sampai." Jawab Zayne dengan tenang.

"Jadi pipsqueak, apa jawabanmu? Siapa yang akan kamu pilih diantara kami?" Tanya Caleb dengan wajah penasaran.

Caleb dan Zayne mungkin saja adalah sebagian dari pria pria yang ditakdirkan untuk melindungi ku sebagai wadah sang Dewi, sehingga aku harus menerima mereka untuk tetap dekat denganku. Dan mereka berdua sangat baik dan aku harap mereka menerima keputusanku ini.

Aku menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkannya lalu bersiap untuk memberikan mereka berdua jawaban.

"Daripada memilih salah satu diantara kalian berdua, aku lebih ingin kalian berdua menjadi pacarku. Mungkin ini terdengar konyol tapi kalian berdua sangat baik padaku dan aku tidak bisa jika hanya memilih salah satu dari kalian. Aku mencintai kalian berdua. Bersediakah kalian berdua menjadi pacarku." Ucapku dengan gugup dan membungkukkan tubuhku sebagai isyarat memohon.

Saat aku mendongak untuk menatap mereka, ekspresi mereka berdua terlihat terkejut dan mereka berdua terdiam selama beberapa menit seperti telah kehabisan kata-kata.

"Tunggu, pipsqueak... Aku pikir kamu akan memilih salah satu diantara kita. Bagaimana bisa aku berbagi dirimu dengan orang lain." Protes Caleb.

"Maaf. Aku tidak bisa memikirkan untuk memilih salah satu diantara kalian berdua."

"Aku tidak keberatan."

"Eh?!" Aku dan Caleb terkejut bersamaan setelah mendengar ucapan Zayne.

"Aku tidak bisa memikirkan untuk mencintai orang lain selain dirimu. Daripada harus tertolak, aku tidak masalah jika berbagi. Aku sangat mencintaimu." Zayne bergerak maju dan mencium punggung tangan ku membuat ku terkejut.

Caleb yang melihat itu merasa tidak mau kalah, diapun menurunkan egonya dan mendekat padaku.

''tunggu tunggu, kalo begitu aku juga tidak keberatan. Aku akan menjadi pacarmu dan rela berbagi dengannya. Tapi pastikan kamu harus selalu membuatku bahagia pipsqueak."

Mendengar jawaban Caleb membuatku tersenyum senang. Mulai sekarang aku memiliki dua pacar. Zayne kemudian menyandarkan kepalanya di bahu kananku dan Caleb menyandarkan kepalanya di bahu kiriku. Aku mengelus kepala mereka berdua dengan kedua tanganku. Kita bertiga tersenyum bahagia.


Love and Deepspace (Character Love and Deepspace × Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang