You're mine

205 44 0
                                    

🏍️

Suasana semakin memanas bersamaan dengan tiga motor yang saling menyalip satu sama lain untuk mencapai garis finish. Anton memimpin, di susul oleh Utara dan Daniel berada di baris terakhir. Pemuda itu sedikit tidak fokus malam ini. Entah apa yang mengusik pikirannya.

Sorak ricuh terdengar semakin membuat pikirannya kacau. Daniel memelankan sedikit laju motornya. Berusaha mengembalikan lagi fokusnya pada jalanan. Hingga ketika matanya tidak sengaja menangkap tatapan cemas dari seseorang di sana membuat pikirannya mulai tenang.

Tatapan yang menyiratkan rasa cemas itu tampak begitu tenang ketika di pandang. Merasa fokusnya telah kembali, Daniel langsung mempercepat laju motornya dengan kecepatan penuh.

Sedikit lagi, dia bisa mencapai garis kemenangan. Jaraknya dengan Anton begitu tipis. Matanya menajam fokus menatap garis yang sudah di depan mata sambil menghitung mundur.

"Tiga..."


"Dua..."



"Satu..."

Sorakan ricuh terdengar lebih keras dan menggila. Daniel melepaskan helmnya dengan senyum penuh kemenangan. Tanpa basa-basi, pemuda itu mendekat ke arah seseorang yang begitu menarik perhatiannya sejak awal.

Menarik pinggang gadis itu mendekat. Kemudian mendaratkan sebuah ciuman lembut di bibir gadis itu membuat si empu terkejut akan aksi tiba-tiba Daniel. Begitupun dengan Kasa dan yang lain ikut terkejut melihat tindakan Daniel yang begitu baru di mata mereka.

"Udah berani nyosor duluan ya," celetuk Celo tersadar dari keterkejutannya.

Kasa dan Ryan masih melongo lantaran terlalu terkejut dengan adegan yang ada di hadapan mereka. Anton melihat itu langsung pergi dari sana meninggalkan area balap.

Samantha menepuk pelan bahu Daniel begitu merasakan pasokan udara mulai menipis. Senyum lebar milik Daniel terlihat begitu ciuman lembut itu terlepas.

"You're mine and always be mine," bisik Daniel di akhiri kecupan nakal pada daun telinga Samantha.

Wajah gadis itu sudah sangat merah sekarang. Samantha menyukai Daniel sejak pertama kali pindah ke sekolah barunya. Dia mengira Daniel begitu baik dan terjaga karena pemuda itu tidak pernah memandangnya setiap kali mereka di satukan oleh suatu peristiwa yang mengharuskan mereka berinteraksi.

Namun, malam ini Samantha mengetahui seliar apa sosok Daniel yang Ayana maksudkan. Anehnya, Samantha malah semakin menyukainya. Dia tidak bisa membayangkan seperti apa reaksi Ayana ketika mengetahui ini.

"TUMPENGAN KITA EGE!"

"SETELAH SEKIAN ABAD AKHIRNYA KANG PELET KITA NGIKET CEWEK BROO."

"GER! UNDANG ANAK-ANAK KE BAR MALAM SEKARANG! KITA RAYAIN HARI JADIAN DANIEL."

Teriakan heboh itu memecahkan lamunan Samantha. Matanya menatap lengan Daniel yang masih melingkar di pinggangnya dengan posesif.

"Gas party kita," seru Kasa girang.

Daniel hanya terkekeh kecil. Pemuda itu mengeluarkan dompetnya dari saku tanpa melepaskan rangkulannya. Memberikan dua kartu hitam kepada Kasa yang sudah berbinar memandangnya penuh harap.

Prize! [RORASA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang