Ajakan makan malam

228 50 15
                                    

🏍️

"Kamu katanya punya pacar? Kok gak pernah di ajak ketemu Oma?"

Mendengar celetukan dari wanita paruh baya itu membuat Ayana menghela nafas lelah. Ini pasti ulah Daniel yang mengarang cerita kepada neneknya. Soalnya Anita, nenek mereka pernah bilang kalau Daniel boleh pacaran dengan syarat Ayana udah punya pacar juga.

Jadi kalau Ayana belum punya, berarti Daniel juga belum boleh.

"Aku-"

"Malu dia Oma, pacarnya gak seganteng aku soalnya. Makanya gak pernah di ajak kesini."

Datang juga ini biang masalahnya. Dia bahkan dengan santai duduk di sebelah Anita dan memeluk neneknya dengan nyaman. Seolah tidak ada sesuatu yang mengancamnya. Ayana mendengus sebal mendapati sang nenek menyeringai kecil ke arahnya.

Mau bantah, tapi Daniel udah janji beliin dia tiket konser Charlie puth. Untung saja pemuda yang Ayana ajak menjadi pacar pura-pura mau menerima ajakannya. Kalau tidak, mungkin Ayana akan cari sugar Daddy tampan dan kaya nanti.

"Gak mungkin... Aya kan anaknya punya selera tinggi. Pasti cowoknya ganteng banget melebihi kamu," ucap Anita.

"Pokoknya Oma minta malam ini kalian bawa pacar kalian, Oma mau kenalan. Terutama pacar kamu Aya. Dia harus lulus tes Oma dulu, baru boleh pacaran sama kamu!"

Kalau bukan karena tiket konser, sudah pasti akan Ayana mutilasi siluman panda merah itu.

🏍️

Langit senja menjadi saksi bisu kemesraan sepasang kekasih yang tengah bercumbu mesra itu. Memang tidak tahu tempat. Sepertinya satu hari tanpa ciuman, meriang mereka. Keduanya berada di balkon apartemen Samantha yang menghadap taman belakang.

Sore-sore begini sedikit yang lewat untuk jalan-jalan sore. Samantha melenguh pelan di sela ciumannya. Ciuman Daniel begitu memabukkan. Pemuda itu sangat ahli dalam memainkan bibir. Daging tidak bertulang itu dengan lihai mengabsen sesuatu yang ada di dalam sana.

"Emh... Jangan buat tanda duluhh," lenguh Samantha ketika Daniel beralih mencium basah lehernya.

Pemuda itu menghentikan aktivitas nya. Kepalanya mendongak menatap Samantha yang menatapnya sayu dengan nafas memburu.

"Aku tidak akan membuat tanda sekarang karena nanti kita akan makan malam bersama Oma di rumahku," ucap Daniel.

"Oma? Sudah pulang, ya?" tanya Samantha begitu teringat Daniel pernah cerita kalau neneknya sedang berada di luar negeri untuk pekerjaan bisnis.

Daniel yang menyembunyikan wajahnya di ceruk leher kekasihnya itu mengangguk. "Baju untuk nanti malam sudah aku belikan, kamu tidak perlu repot-repot membongkar lemari," gumamnya.

Gadis itu langsung masuk ke dalam kamar setelah berhasil melepaskan pelukan Daniel. Senyumnya merekah sempurna melihat sebuah gaun dengan corak bunga menggantung indah di pintu lemarinya. Di raihnya gaun tersebut, meneliti setiap sisinya.

Sibuk melihat gaun baru yang Daniel belikan, seseorang memeluknya dari belakang. Samantha tersenyum, kemudian menoleh ke samping dan mendaratkan kecupan manis di pipi kanan orang itu tanpa melihat siapa yang memeluknya.

Prize! [RORASA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang