Duecentocinque

1 0 0
                                    

Natasha tetaplah natasha , terlepas dari kenyataan kalau dirinya kini sedang berada di yunani , perempuan ini tetap saja bangun setengah jam lebih awal untuk bisa menyiapkan setelan kerja dan sarapan pagi untuk dirga . dengan gerakan hati – hati , natasha menyingkap selimut tebal berwarna putih ini untuk beranjak turun dari ranjang tidur ini , tapi , sebelum sempat kedua kakinya berhasil menjejak karpet yang ada dibawah ranjang , mendadak saja pergerakannya terhenti . natasha refleks saja menoleh kearah belakangnya dan mendapati pergelangan tangan kanannya dipegangi oleh dirga

" mau kemana yang ? masih pagi banget loh ini yang " dengan suara yang terdengar serak dan juga kedua mata yang terbuka setengah ini , dirga bertanya pada natasha , meskipun perempuan ini sudah dengan sangat hati – hati , tapi nyatanya pergerakannya ini tetap bisa membuat tidur dirga terusik dan menyebabkan suaminya ini terbangun .

Seakan tidak ingin memberikan kesempatan pada istrinya ini untuk menjauhi ranjang , dirga pun mengubah posisi berbaringnya ini , laki – laki ini merebahkan kepalanya di kedua paha istrinya yang tidak terlapisi piyama ataupun selimut , biarpun perut perempuan tersayangnya ini sudah membuncit , tapi dirga tetap saja bisa menemukan posisi enak untuk melanjutkan tidurnya ini . tidak butuh waktu lama untuk laki – laki ini terlelap , wangi badan natasha yang khas ini membuat si anak sulung dari tujuh bersaudara ini semakin lelap tertidur .

" kan mau beresin pakaian kamu , katanya kamu mau ke lapangan hari ini , mau ada meeting sama staf lapangan " tukas natasha sambil menyisiri rambut dirga dengan kelima jemari tangan kirinya ini , sedangkan dirga yang merasakan rambutnya bersentuhan dengan telapak dan kelima jarinya natasha ini pun justru semakin terlelap tidur

" iya sih , tapi nanti aja , aku udah bilang sama stafnya buat ngadain meetingnya jam sepuluh , biar mereka bikin bahan meetingnya dulu , jam segini tuh jam sibuknya mereka yang " dengan kedua mata yang terpejam rapat , dirga pun menjawab pertanyaan natasha ini . mendengar jawaban laki – lakinya ini , natasha pun memilih untuk mengalah saja , sembari membiarkan dirga tidur dengan menggunakan kedua pahanya sebagai bantal , natasha pun menyandarkan punggungnya ini ke tumpukan bantal yang sudah dia susun dengan susah payah ini .

Alih – alih ikut tertidur pulas seperti dirga , natasha memilih untuk memainkan ponselnya sambil terus saja mengelus rambut dirga yang berantakan ini . seakan – akan sudah tahu kalau dirinya akan bangun di jam delapan pagi , begitu jam digital yang ada di ponsel natasha sudah menunjukkan angka delapan pagi , dirga perlahan – lahan membuka matanya , samar – samar dirga melihat perut buncit istrinya ini persis didepan matanya . laki – laki ini baru sadar kalau dirinya sudah tertidur selama dua jam lamanya dengan menggunakan paha natasha .

Disaat yang sama ketika dirga sedang mengumpulkan nyawanya ini , natasha pun beranjak dari atas ranjang dan segera menyiapkan pakaian semi formal untuk dirga yang akan menghadiri meeting , sambil menahan tawanya karena melihat wajah dirga yang masih mengantuk ini , perempuan ini pun langsung memesan makanan dengan menggunakan fasilitas room – service , kurang dari setengah jam , natasha berhasil memesan empat makanan untuk mereka sarapan pagi . sementara itu , mengingat dirinya ada jadwal meeting di jam sepuluh nanti , sembari menanti sarapan pagi datang . dirga memilih untuk segera mandi .

Hanya berselang lima belas menit setelah dirga memasuki shower – room , tiba – tiba saja terdengar suara bel dari arah pintu kamar hotel tempat mereka menginap ini . natasha yang baru saja selesai merapikan seprai dan menata bantal – bantal pun buru – buru berjalan menuju pintu , ketika tahu kalau yang menekan bel pintu kamar hotel ini si petugas room – service , perempuan ini segera saja mengizinkan si staf hotel ini masuk dan menata makanan dan minuman yang sudah dia pesan ini diatas meja di ruangan yang berseberangan dengan kamar tidur .

Kurang dari dua menit makanan dan minuman itu disusun diatas meja yang ada di ruangan yang ada didepan area tidur , wangi makanan dan minuman ini sudah langsung menyebar ke seluruh penjuru ruangan ini , begitu si staf ini pergi dari kamar hotel ini setelah menata makanan dan minuman yang sudah dipesan ini , perempuan ini segera saja membuka satu persatu penutup makanan ini . kedua netra natasha tampak berbinar ketika melihat bentukan makanan dan minuman yang dia pesan ini . dilatari dengan suara guyuran air dari ceiling shower , natasha segera saja menata piring , sendok dan garpu diatas meja ini .

Tidak sampai sepuluh menit , perempuan ini sudah selesai menata sarapan yang sudah dirinya pesan sejak tadi , natasha menghela nafas lega ketika mendapati peralatan makan yang dia temukan di lemari hotel ini sudah tertata rapi . bersamaan dengan dirinya yang baru saja berjalan menjauhi area santai dan memasuki ruang tidur , natasha terus melangkah menuju kamar mandi yang berada di ruang tidur ini . si calon mama ini refleks menghentikan gerakan tangannya yang baru saja akan membuka pintu ini , karena handel pintu kamar mandi ini mendadak bergerak turun .

Begitu pintu kamar mandi ini terbuka , natasha refleks saja melangkahkan kakinya mundur , sedangkan dirga yang melihat natasha yang bergeser agar bisa melewati dirinya untuk memasuki kamar mandi , laki – laki ini mendadak mendapati sebuah ide , baru saja natasha akan memasuki kamar mandi , dirga dengan cepat menahan pergelangan tangan istrinya ini dan membuat langkah kaki perempuan ini terhenti seketika . sebelum sempat natasha membuka suara , dirga dengan cepat mengecup bibir istrinya ini dan membuat perempuan ini refleks menatap dirinya terkejut

" kebiasaan banget sih yang main nyosor aja " protes natasha yang dibuat terkejut karena tanpa sempat dirinya menduga kalau bibirnya akan disosor oleh suaminya ini . jangankan menduga , natasha pun tidak sempat menghindar dari sasaran kecupan laki – laki ini

Mendengar protesan yang dilayangkan oleh istrinya ini , dirga pun terkekeh saja dan menarik lembut hidung mancung istrinya ini , sebelum benar – benar membiarkan natasha memasuki kamar mandi , untuk kedua kalinya , dirga kembali mengecup bibir perempuan tersayangnya ini , bukan cuma mengecup , tapi laki – laki ini juga melumat bibir natasha dan membuat si anak tunggal ini kesulitan untuk menarik nafas , disaat yang sama , dirga mengulurkan kedua tangannya untuk melingkari pinggang istrinya ini . tepukan tangan natasha pada lengan suaminya ini .

Dengan setengah terpaksa dirga melepaskan pertautan ini , sembari membiarkan natasha menarik nafas sebanyak – banyaknya ini , si CEO ini menatap wajah istrinya yang tampak memerah ini . sembari menormalkan degup jantungnya dan semburat merah yang menghiasi pipinya ini , natasha langsung saja berjalan memasuki kamar mandi dan juga masuk kedalam shower – room . mendapati istrinya yang masuk kedalam shower – room , dirga tersenyum saja dan memilih untuk segera berpakaian dan membawa kakinya menuju area santai dimana sarapan mereka sudah tersedia .


Imperfettamente PerfettoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang