Duecentoundici

2 0 0
                                    

Kenyataan kalau dirinya merasa sangat lelah karena baru tiba di salah satu resort yang ada di santorini ini tadi malam , namun natasha tetap saja bisa terbangun di pagi hari . suara deburan ombak pantai yang terdengar saling bersahutan ini membuat perempuan ini beranjak dari ranjangnya .

Hanya dengan berbalut outer berwarna putih dan sebatas lutut , calon mama ini pun melangkahkan kakinya menuju balkon penginapan ini . pemandangan langka berupa cahaya matahari pagi , hamparan pasir putih dan bentangan air laut berwarna biru seakan menyambut natasha yang baru saja bangun tidur .

Tanpa berniat untuk mengganggu dirga yang sedang terlelap tidur , sambil salah satu tangannya membawa ponselnya , natasha membuka salah satu pintu balkon yang ada di area tidur ini dan berjalan menuju salah satu kursi dan duduk menghadap kearah pantai .

Selagi dirga sedang tertidur lelap dilatari oleh hembusan angin AC , natasha justru sedang menikmati pemandangan yang tidak pernah dirinyaa temui selama dirinya menetap di jakarta , karena terlalu menikmati pemandangan langka ini , natasha sampai tidak menyadari kalau dirga sudah bangun .

Disaat natasha sedang menikmati pemandangan yang ada di depan resort pantai ini , dirga mendadak saja terbangun karena dirinya tidak menemukan keberadaan natasha di sebelahnya , dengan kedua netra yang setengah terbuka ini , si CEO The HM Group ini berusaha untuk mencari keberadaan istrinya .

Mendapati jarum pendek pada jam dinding yang berada diatas televisi menunjukkan angka delapan pagi , dalam hatinya , dirga pun memaklumi kalau dia tidak merasakan kehadiran istrinya disebelahnya ini . dengan ekspresi mengantuk yang masih menghiasi wajahnya , laki – laki ini pun beranjak dari ranjangnya .

Baru saja dirga akan memasuki kamar mandi untuk mencuci muka , tiba – tiba saja langkah kaki laki – laki ini terhenti ketika tanpa sengaja melihat pintu balkon resort ini terbuka . dengan kedua sudut bibirnya yang perlahan – lahan mulai terangkat , dirga membawa kakinya menuju balkon

" pantesan aku cari- cari kamu gak ada , rupanya udah bangun , kok kamu gak bangunin aku yang ? " dengan suara serak khas orang baru bangun tidur , dirga bertanya pada natasha sembari mendudukkan dirinya di kursi yang berada di sebelah kiri meja bulat ini , mendengar ada yang bertanya padanya , perempuan ini refleks saja menoleh dan langsung terkekeh ketika mendapati dirga sudah bangun ,

" kamu tadi nyenyak banget tidurnya , aku gak tega mau bangunin kamu , tapi kalo masih ngantuk , tidur aja lagi yang , lagian minggu ini kamu gak ada kerjaan kan ? " tukas natasha sambil tersenyum saat mendapati dirga duduk di balkon dengan wajah yang masih mengantuk ini , masih dengan suara serak , dirga menjawab pertanyaan istrinya ini

" iya sih , gimana bisa aku lanjut tidur lagi , gulingnya aja udah bangun " sahut dirga sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi yang dia duduki ini dan kembali memejamkan matanya seakan – akan dirinya sangat mengantuk .

Mendengar jawaban dirga , natasha terkekeh pelan dan kembali menikmati pemandangan paginya ini . namun belum ada tiga setengah menit perempuan ini melihat – lihat pantai , tiba – tiba saja dengan kedua netra yang masih saja terpejam , laki – laki ini mengatakan hal yang membuat natasha merasa terkesiap .

" yang , kamu beneran yang masih belom bisa yang ? " untuk kesekian kalinya , pertanyaan ini keluar dari mulut dirga , kendati posisi laki – laki ini masih sama sejak beberapa menit yang lalu , yaitu bersandar pada sandaran kursinya .

Jangan sebut natasha kalau perempuan ini tidak langsung paham kemana arah pertanyaan suaminya ini , karenanya , bukan pertanyaan " maksudnya gimana belom bisa yang ? " yang keluar dari mulut natasha , melainkan pertanyaan

" emangnya kamu beneran gak bisa tahan lagi ? baru empat bulan loh yang " bukan natasha namanya kalau membiarkan kesempatan emas untuk menjahili dirga , tidak peduli kesempatan itu sekecil apapun dan tidak akan datang untuk kedua kalinya untuk laki – laki ini 

" empat bulan itu lama sayangku , aku udah gak ngajak kamu olahraga waktu kamu bilang kamu udah hamil satu minggu " protes dirga sambil membuka kedua matanya dan menatap perempuannya ini dengan sorot mata yang bercampur aduk antara memelas dan berharap

Belum ada satu setengah menit laki – laki ini melihat istrinya , dirga baru sadar kalau di pagi hari ini , istrinya ini hanya berbalut outer berwarna putih sebatas lutut yang terlihat tipis dan transparan , saking transparan – nya , dirga bahkan bisa melihat piyama kurang bahan yang menempel ditubuh natasha

" kamu pake baju kayak gitu aku makin merana yang " tutur dirga sambil memperhatikan pakaian yang membalut badan perempuannya ini , sambil terus berakting pura – pura tidak tahu , natasha pun bertanya balik pada suaminya ini

" merana gimana maksudnya yang ? baju kayak gitu gimana sih maksudnya yang ? beneran gak ngerti aku yang " tanya natasha sambil menatap dirga yang masih saja menatap dirinya , atau lebih tepatnya menatap kearah badannya , mendengar pertanyaan istrinya ini , pun langsung menatap netra natasha

" aku tau kamu ngerti maksud aku yang , jangan segitunya sama aku yang " jawaban dirga barusan ini yang akhirnya membuat natasha memilih untuk menyudahi aktingnya dan memutuskan untuk memotret pantai sambil beranjak dari kursinya dan membawa kakinya mendekati natasha yang malah sibuk memotret pemandangan pagi di santorini ini .

Tanpa sempat diduga sebelumnya oleh natasha , laki – laki ini dengan cepat menempatkan kedua tangannya ditempat yang berbeda , yaitu di belakang lutut dan di belakang punggung sempit istrinya ini . biarpun dirinya sempat kaget , untung natasha masih ingat untuk tidak menjatuhkan ponselnya ini .

Dengan hati – hati , dirga menempatkan istrinya ini diujung meja rias, lalu dengan sigap meraih ponsel milik natasha lalu menaruhnya diatas nakas yang berada disamping ranjang tidur ini . saking terlalu sibuk menerka apa yang akan dilakukan dirga , natasha tidak sempat menahan pergerakan tangan suaminya ini .

Apa yang mereka berdua lakukan ini berlangsung dengan sangat cepat , saking cepatnya , perempuan ini hanya sadar kalau di saat ini , mereeka berdua kembali melakukan kegiatan " dewasa " ini . desahan natasha yang merdu ini membuat dirga harus menahan diri agar tidak terlalu kasar menggerakkan pinggangnya .

Meski begitu , baik dirga maupun natasha tetap saja bisa sampai di " puncak " secara maksimal dan bersama – sama . biarpun mereka hanya melakukan ini sebanyak dua ronde , tapi dirga merasa masa " puasa " nya yang dia jalani selama empat bulan lamanya ini akhrinya sudah terbayar tuntas .

Begitu kegiatan " dewasa " ini sudah selesai mereka lakukan , keduanya pun menyempatkan diri untuk mandi sebelum pergi keluar untuk sarapan dan juga berjalan – jalan di kota santorini ini . kurang dari setengah jam , keduanya sudah rapi dalam balutan setelan jalan mereka masing – masing .


Imperfettamente PerfettoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang