Duecentoquattordici

2 0 0
                                    

" kalo ngeliat pemandangan kayak gini , rasanya kayak liburannya mau di–extend gak sih yang "

Sembari menyeruput ocean blue and orange sunset sparkling soda miliknya , dirga bertutur pada natasha , sementara itu natasha yang sedang menikmati chocolate madeleine pesanannya yang masih tersisa empat potong ini pun menganggukkan kepalanya saja , setuju dengan perkataan suaminya ini , karena bukan dirga saja yang merasa begitu , tapi dirinya juga

Minggu kedua mereka di yunani ini nyatanya terlewati terlalu cepat , karena baik dirga maupun natasha sama – sama merasa belum cukup puas berada disini , rasa – rasanya baru tiga hari ini mereka berdua menikmati momen sunset yang bisa dikatakan langka ini , mengingat pemandangan seperti ini belum tentu mereka bisa temui di jakarta

" iya sih yang , rasanya tuh kayak mau nambah satu sampai dua minggu , tapi kalo inget kerjaan , rasanya gak mungkin juga kayaknya yang " sahut natasha sambil mengubah posisi duduknya dari yang tadi menghadap dirga kini menghadap kearah pantai sambil kembali menyandarkan punggungnya

" tapi kan kamu kerjanya pake komputer yang , jadi mau sambil healing kayak gini kan bisa tetep kerja " tukas laki – laki ini yang sudah tahu pekerjaan tetap istrinya ini , mendengar jawaban dirga , natasha pun terkekeh dan menganggukkan kepalanya

" emang sih pake komputer yang , tapi kalo ada mau meeting off line gitu , ribet banget pake nyebrang pulau yang " seloroh natasha sambil meminum rose and citrus water miliknya ini , kini giliran dirga yang mengangguk setelah mendengar selorohan istrinya ini .

" tapi aku masih gak nyangka kalo hari ini hari terakhir kita disini , apalagi besok pagi kita udah harus check – out yang " katanya dirga lagi sembari segera mengajak istrinya beranjak untuk kembali ke penginapan mereka yang tidak jauh dari tempat mereka menikmati sunset ini .

Bersamaan dengan dirga yang sudah beranjak , natasha pun juga bergegas beranjak dari duduknya setelah menelan potongan terakhir madeleine cokelat dan menenggak habis minumannya yang tinggal tersisa setengah ini . seiringan dengan kaki keduanya yang berjalan menyusuri jalanan pendek yang dikiri dan kanannya dipagari tembok putih

" tapi kayaknya gak masalah kalo kita sambung healing–nya ke bandung , lagian kan kamu udah lama gak ketemu mama sama papa kamu yang " celetukan dirga membuat kepala natasha refleks saja menoleh kearah laki – laki ini , bukan ekspresi senang yang menghiasi wajah perempuan ini , melainkan ekspresi heran

" kok begitu yang ? terus kerjaan kamu yang di jakarta gimana yang ? " tanya natasha sembari mereka berdua berjalan di sela – sela masyarakat lokal dan turis asing yang baru saja keluar untuk menikmati sunset atau sudah akan kembali ke penginapan atau rumah mereka

" kan masih bisa dikerjain lewat laptop yang , apalagi ada asisten yang bisa disuruh – suruh ngirim kerjaan yang , lagipula aku kayak udah ngebayangin reaksi papa kamu kalo tau kita gak mampir ke bandung yang , bisa tambah diprotes kita " sembari membuka pintu utama penginapan mereka ini , dirga menjawab pertanyaan istrinya ini dengan santai , mendengar respons laki – laki ini barusan , natasha terkekeh setuju ,

" iya juga yang , gak diajak healing aja protes , apalagi kalo kita gak mampir kesana , makin protes kali " sahut natasha sambil bersiap – siap untuk mandi dan menyiapkan baju ganti untuk dirinya , bukan cuma menyiapkan baju untuk dirinya sendiri aja , tapi juga untuk dirga .

" kamu gak langsung mandi yang ? " saat mendapati dirga yang langsung merebahkan badannya diatas ranjang hanya dengan celana pendeknya saja , natasha pun bertanya , si anak sulung yang baru beberapa menit merebahkan badannya ini diatas ranjang ini pun menggelengkan kepalanya , tanpa sempat natasha duga sebelumnya , dirga pun beranjak dari berbaringnya dan mengulurkan kedua tangannya dan menarik pinggangnya

" bentar lagi yang aku mandinya , kamu juga nanti aja mandinya " tukas dirga sembari meraih natasha untuk berbaring disebelahnya , natasha yang tidak menduga kalau pinggangnya akan ditarik seperti ini sudah tentu gagal menguasai keseimbangan dirinya , alhasil dirinya pun ikut tertarik juga dan berbaring diatas suaminya ini

" nanti aja gimana yang ? gerah banget badan aku rasanya yang " protes natasha sambil berusaha memindahkan tangan dan juga kaki dirga agar bisa bangun dari posisi berbaringnya ini , tapi sia – sia saja , karena laki – laki ini lebih cekatan daripada dirinya , karena begitu menahan pergerakannya , sigap saja dirga mengunci pergerakan istrinya ini

" ntar kamu mandinya sama aku yang , ngapain mandi sendiri – sendiri " jawaban dirga barusan ini pun sukses membuat natasha menggelengkan kepalanya , seakan sudah tahu bagaimana respons suaminya ini , dengan nada yang terdengar kalem , si calon mama ini pun menyahuti perkataan dirga

" judulnya aja mandi sama – sama , tapi pasti nanti bakal minta " jatah " , yakin aku " tukas natasha sambil dengan perlahan menguraikan dekapan tangan suaminya ini dan berusaha untuk bangun dari atas badan laki – laki ini , sementara itu , dirga yang mendapati perempuannya sudah akan beranjak untuk pergi mandi pun memutuskan untuk membiarkan saja , karena mendadak saja dirinya terpikir ide akibat dari ucapan istrinya ini .

Disaat suaminya ini masih berbaring dengan kedua netra yang terpejam rapat , tanpa menaruh rasa curiga sedikit pun , natasha segera berjalan menuju kamar mandi yang masih berada di kamar tidur penginapan ini . hanya berselang beberapa menit setelah perempuan ini memasuki kamar mandi , si calon mama ini segera memasuki shower – room untuk segera mandi .

Hanya berselang delapan menit natasha memasuki kamar mandi , dirga langsung saja membuka kedua netranya dan membuka kedua netranya dan beranjak berjalan kearah kamar kamar mandi . mengingat suara guyuran air shower itu terdengar cukup kencang , dirga yakin kalau istrinya tidak akan bisa mendengar suara pintu dibuka dan ditutup .

Bersamaan dengan dia membuka pintu dengan salah satu tangannya , kedua sudut bibir dirga yang tadinya baru terangkat sedikit ini semakin naik keatas , saat melihat natasha yang sedang mandi dengan menghadap kearah dinding didepannya . perlahan tapi pasti laki – laki ini ikut memposisikan dirinya dibawah rainfall shower ini .

Sesuai dengan ekspektasinya , natasha nyaris saja menjerit kaget saat menyadari kalau ada orang yang ikut mandi bersamanya ini , perempuan ini otomatis menoleh kearah belakang dan mendapati dirga ternyata sudah berada di shower – room dan mandi bersamanya . nyatanya laki – laki ini menepati perkataannya tadi untuk bisa mandi bersama dengan dirinya .


Imperfettamente PerfettoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang