Duecentoquattro

1 0 0
                                    

" beli yang ini gak ya yang ? kalo gak dibeli sayang sih yang "

Disaat natasha sibuk memilih – milih pakaian dan aksesoris untuk anak – anak , dirga justru sibuk memilih perlengkapan tidur untuk bayi , biarpun laki – laki ini tahu kalau mereka sudah pernah membeli keperluan tidur untuk calon anak mereka , sementara itu , natasha yang menyadari suaminya bertanya padanya pun refleks menolehkan kepalanya kearah sumber suara . belum ada satu menit perempuan ini menolehkan kepalanya , matanya sudah mendapati dirga sedang memilih baby – bouncer

" gak dibeli juga gak apa – apa sih yang , lagian kita gak perlu juga beli beginian , ntar kalo emang ngerasa perlu , baru kita beli , tapi ya terserah kamu yang " tukas natasha sembari berjalan menjauhi area dimana pakaian dan aksesoris bayi ini berada dan menuju kearah dirga , kini giliran dirga yang menoleh kearah istrinya ini dan menatap perempuan ini sembari memikirkan perkataan natasha , dalam hatinya , dirga merasa salut pada natasha , karena perempuan ini bisa memilih mana yang benar – benar penting dengan yang tidak

" oke deh bu CEO , terus kita beli apa buat baby CEO ? masa gak ada beli apa – apa yang ? " lagi – lagi dirga bertanya selagi keduanya kembali mengelilingi salah satu toko yang menjual berbagai keperluan bayi baru lahir dan anak – anak ini , kekehan merdu keluar dari mulut natasha saat mendengar pertanyaan suaminya ini ,

" mending beliin baju sama sepatu yang , biasanya kan kamu juga ngajak aku belanja baju sama sepatu " jawab natasha sambil menggiring langkah mereka menuju area dimana berbagai macam pakaian dan juga aksesoris anak – anak dijual , mendengar jawaban natasha , dirga refleks terkekeh dan menganggukkan kepalanya , natasha bisa berkata seperti itu karena memang dirinya sering mengajak natasha untuk berbelanja pakaian dan sepatu

Sesuai dengan rencana yang mereka susun saat makan siang tadi , kini keduanya berada di salah satu toko yang menjual berbagai macam keperluan bayi , mulai dari pakaian , sepatu , tas sampai peralatan makan untuk bayi . belum ada setengah jam mereka berada di area pakaian bayi dan anak – anak , natasha sudah menemukan one shoulder dress berwarna putih tergantung di deretan gaun – gaun ini , kendati dia tahu kalau gaun ini untuk anak usia lima sampai enam tahun , tapi dia memilih untuk tetap membeli gaun ini .

" bagus gak yang gaunnya ? ada beltnya juga yang , aku udah ngebayangin aku kembaran sama dia pake gaun ini " seperti biasanya , natasha memilih untuk bertanya dulu sebelum benar – benar menempatkan gaun ini kedalam troli berukuran sedang yang sampai sekarang masih kosong ini , dirga menganggukkan kepalanya dan membawa kedua kakinya mendekat kearah istrinya ini .

" bagus banget gaunnya yang , emangnya kamu punya gaun begini ? kok aku gak pernah liat ya yang ? " tanya dirga lagi sambil dirinya mengambil – alih gaun yang dipegang istrinya ini dan memasukkannya kedalam troli yang dia dorong ini , bukan dirga namanya kalau hanya membeli satu gaun saja , karena tanpa sempat dicegah oleh natasha, laki – laki ini sudah mengambil beberapa gaun yang mirip seperti ini ,

" punya kok yang , belom nemu waktu yang cocok buat dipakai yang " dengan nada santai yang terdengar jelas , natasha merespons pertanyaan dirga dan memilih – milih aksesoris yang kira – kira cocok untuk kelima gaun yang sudah berada didalam troli . dari sekian banyak aksesoris pakaian dan rambut , natasha memilih untuk membeli tiga olive leaves waist belt yang berwarna gold , silver dan rose – gold ,

Natasha tetaplah natasha , biarpun sekarang ini dirinya sedang memilih aksesoris , perempuan ini tetap bisa menahan diri untuk tidak kalap saat berbelanja , seakan natasha memiliki rem tersendiri kalau menurutnya dia sudah membeli terlalu banyak barang , selain aksesoris baju , si calon mama ini juga membeli sepuluh set jepitan rambut dan juga hair – chain berbentuk olive leaves .

Sementara itu , selagi perempuan kesayangannya itu disibukkan dengan kegiatan memilh – milih aksesoris rambut , dirga justru berada di area dimana berbagai macam sepatu bayi yang tidak jauh dari istrinya ini . berbeda dengan natasha yang tampak menahan diri untuk tidak kalap saat berbelanja , si CEO ini cekatan menempatkan enam pasang sepatu bayi baru lahir ini kedalam keranjang berukuran sedang yang dirinya ambil tanpa sepengetahuan natasha .

Karena terlalu larut memilih aksesoris rambut untuk calon anaknya , natasha sampai tidak sadar kalau dirga sudah tidak berada disebelah dirinya , disaat dirinya akan menempatkan tiga hair chain terakhir yang akan dirinya beli ini , si calon mama ini baru sadar kalau dirga sudah tidak ada disebelahnya , baru saja dia akan mencari keberadaan suaminya , kedua netra sudah langsung menemuka laki – laki itu di area sepatu bayi .

Sambil mendorong troli berukuran sedang yang sudah penuh dengan beberapa pakaian dan aksesoris ini , natasha berjalan menuju area sepatu bayi dan menemukan dirga sedang serius memilih – milih kaus kaki . seiringan dengan langkah yang semakin mendekat kearah dirga , kening natasha pun mulai berkerut saat melihat dirga membawa keranjang plastik berwarna kuning di tangan kirinya , begitu dirinya mendapati ada enam pasang sepatu bayi didalam keranjang itu , rentetan kalimat tanya langsung keluar dari mulut natasha

" kok banyak banget beli sepatunya yang ? tiga aja cukup kali yang " dengan nada heran , natasha pun segera bertanya pada laki – laki ini , alih – alih langsung menjawab pertanyaan perempuannya ini , dirga yang menyadari kalau istrinya sudah menghampirinya malah mengecup cepat bibir istrinya ini dua kali , tanpa natasha sempat menghindar , bibirnya sudah menjadi sasaran kecupan suaminya ini

" kalo cuma tiga malah sedikit banget yang , lagian kan kita belom ada beli sepatu bayi waktu di jakarta , mama malah cuma beli lima aja , masa baby CEO sepatunya cuma lima pasang yang , sepatu mamanya aja satu lemari " bukan dirga namanya kalau tidak punya seribu satu alasan untuk bisa mendapatkan apapun yang dia mau , termasuk membeli enam pasang sepatu dan kaus kaki bayi , mendengar jawaban dirga , natasha terkekeh saja dan mengangguk setuju , karena apa yang dikatakan laki – laki ini memang benar adanya , dia pun mengakui kalau sepatunya memang banyak

" iya sih , tapi kan itu juga kamu yang maksa suruh beli " tukas natasha seiringan dengan keduanya yang berjalan menuju kasir setelah dirga memasukkan enam pasang kaus kaki bermotif lucu itu kedalam keranjang kuning berukuran kecil ini .

Persis seperti yang ada dibayangan natasha , total harga yang harus dilunaskan dirga untuk pakaian , sepatu dan aksesoris bayi ini mencapai angka dua juta rupiah jika dikonversikan ke rupiah . tentu seorang dirga tidak akan merasa takut saat akan membayar semua belanjaan mereka ini , buktinya saja si calon papa ini dengan santai mengeluarkan salah satu kartu atmnya dan menekan pin untuk menuntaskan transaksi ini .

Kendati keduanya sudah berjalan menuju mobil yang masih terparkir di pelataran parkir mall Golden Hall ini , natasha masih saja memikirkan total belanjaan mereka yang ternyata mahal ini , padahal si anak perempuan tunggal ini tahu kalau dia tidak banyak berbelanja , dia hanya membeli lima gaun , lima celana ripped jeans warna hitam , wash – out blue dan putih , waist belt warna gold , silver dan rose gold , selain itu dia juga hanya membeli enam hair – pin dan juga enam hair – chain untuk calon anaknya nanti .


Imperfettamente PerfettoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang