Duecentoventi

2 0 0
                                    

Mengingat jarak antara kediaman natasha yang berada di ciwidey gardens & farms dan bandara internasional husein sastranegara lumayan jauh , dirga segera mengarahkan mobilnya menuju jalan tol yang tidak jauh dari jalan utama bandung yang padat ini . setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam , mobil Genesis Gv80 ini akhirnya sampai juga di terminal keberangkatan di bandara internasional husein sastranegara ini .

Selagi keduanya ikut mengantri di depan pintu kaca terminal keberangkatan , di bandara ini , tiba – tiba saja terdengar ada suara seseorang yang memanggil laki – laki ini , sementara itu , disaat yang sama , laki – laki berstelan khas karyawan perusahaan , lengkap dengan dasinya ini , terus saja membelah kerumunan masyarakat yang ada di bandara dan menuju atasannya yang sudah mengantri untuk masuk ke area check – in .

" pak dirga , maaf pak tadi gak bales pesan bapak " menyadari ada yang memanggil dirinya , refleks saja dirga menolehkan kepalanya dan menemukan asisten keduanya mendatanginya , mendengar jawaban si asistennya ini , dirga mengangguk saja dan mengulurkan kunci mobil Genesis Gv80 ini pada asisten keduanya ini

" gak apa juga sih kalo kamu gak balas , saya cuma mau bilang supaya kamu ambil mobilnya di bandara aja , saya parkirin mobilnya di parkiran luar , bukan di basement " seloroh dirga bersamaan dengan berpindahnya kunci itu ke tangan asistennya , mendengar jawaban atasannya ini , si asisten ini pun segera saja menganggukkan kepalanya tanda dirinya mengerti .

Tanpa berniat untuk berlama – lama berada di terminal keberangkatan ini , baik dirga maupun natasha segera saja memposisikan diri mereka masing – masing di antrian penumpang yang juga akan masuk kedalam bagian utama bandara untuk check – in dan menempatkan bawaan masing – masing , selagi si atasannya ini mengantri , si asisten yang bernama devan ini segera beranjak pergi dari bandara internasional Husein Sastranegara ini . mengingat kalau hari ini dia harus bertemu dengan klien baru .

Hanya berselang beberapa detik setelah si asisten keduanya itu pergi , mereka berdua pun sudah memasuki area check – in . kurang dari setengah jam , baik dirga maupun natasha sudah selesai berurusan di bagian konter check – in dan juga sudah menaikkan koper mereka keatas belt – conveyor yang ada di tengah – tengah meja konter check – in . setelah menerima flight – itinerary masing – masing , mereka pun menjauhi antrian dan berjalan menuju area dimana eskalator bandara ini berada .

" jadi yang , bulan ini kamu udah buat jadwal cek USG belom yang ? " sembari mereka menunggu eskalator ini membawa mereka tiba di lantai dua bandara ini , dirga bertanya pada istrinya ini , bersamaan dengan dirga bertanya seperti itu , natasha refleks saja menolehkan kepalanya kearah sumber suara dan mendapati suaminya berdiri di belakangnya dengan salah satu tangannya memeluk pinggangnya dari belakang , seolah tidak memperdulikan tatapan orang – orang yang juga menggunakan eskalator ini

" aku gak pernah bikin jadwal USG yang , biasanya yang nentuin kapan cek – USG nya tuh keisha yang , tapi kalo buat bulan besok ini , kayaknya hari rabu atau hari kamis , tapi gak tau sih pastinya kapan , keisha kan pasiennya banyak , emangnya kenapa yang ? kok tiba – tiba banget nanya kapan cek – USG ? " tukas natasha yang membuat dirga menganggukkan kepalanya seiringan dengan mereka berjalan menuju ruang tunggu begitu kedua kaki mereka masing – masing sudah menjejak di lantai dua bandara internasional Husein Sastranegara ini

" ya kan aku mau nemenin kamu yang , kayak sebelum – sebelumnya yang " sahut dirga sambil keduanya menjejakkan kedua kaki mereka di lantai dua bandara tersibuk di bandung ini , perempuan ini segera saja terkekeh dan menganggukkan kepalanya seiringan dengan keduanya melangkahkan kaki melewati sederetan panjang restoran , toko buku , toko oleh – oleh , kafe dan juga toko roti yang memenuhi setiap sudut lantai dua ini .

Pemandangan dua pesawat citilink dan garuda indonesia yang terparkir bersebelahan ini , seolah – olah menyambut kedatangan keduanya di ruang tunggu yang bernama domestic executive lounge ini , mengingat pesawat mereka terbang di jam sepuluh pagi , sementara arloji mereka sudah menunjukkan angka setengah sepuluh pagi , mereka tidak membeli pastry dan kopi untuk sarapan sesi kedua , selain waktunya yang tidak cukup , tapi karena mereka akan mendapatkan makanan selama penerbangan ini .

Belum ada setengah jam mereka mendudukkan diri mereka di salah satu sofa di ruang tunggu ini , tiba – tiba saja panggilan boarding terdengar . sigap saja keduanya beranjak menuju pintu kaca yang sudah dibuka oleh salah satu petugas gate – security , setelah menunjukkan flight – itinerary masing – masing , mereka berdua segera saja berjalan menuju boarding bridge yang langsung mengarah ke pesawat garuda indonesia ini .

" kursi kamu yang deket sama jendela ya yang " tutur dirga sesaat setelah mereka menemukan kursi milik mereka di area business class , sembari menganggukkan kepalanya , natasha pun mendudukkan dirinya di kursi yang dimaksud suaminya ini dan langsung saja memasang seat – belt didepan perut buncitnya .

Bertepatan dengan arloji keduanya yang menunjukkan angka sembilan empat puluh lima , pesawat Garuda Indonesia B777 – 200 yang pagi ini menampung 422 penumpang ini secara perlahan – lahan bergerak mundur dan segera bergerak menuju landasan pacu yang sudah ditentukan oleh pihak ATC . seiringan arloji keduanya menunjukkan angka sepuluh tepat , perlahan tapi pasti , pesawat Garuda Indonesia B777 – 200 ini mulai bergerak dengan kecepatan lambat yang perlahan semakin meningkat .

Mengingat penerbangan dari bandung menuju jakarta ini akan memakan waktu selama enam jam , natasha memutuskan untuk menghabiskan sebagian besar waktunya dengan menonton film dan membaca buku yang memang sudah dia masukkan kedalam mini sling – bag miliknya . disaat natasha baru saja akan terfokus pada film yang sudah dimulai ini , tiba – tiba saja salah seorang pramugari mengulurkan kotak alumunium bersekat ini pada natasha

" permisi bu , ini makanan sama minumannya ya bu " dengan sopan , si pramugari ini meletakkan kotak makan alumunium ini diatas meja yang ada diantara natasha dan juga televisi kecil yang sedang menampilkan film yang berjudul " The Mary Poppin Return " ini , natasha pun merespons perkataan si pramugari ini dengan anggukan kepalanya .

Begitu si pramugari itu pergi dari sebelah dirga , si calon mama ini pun segera membuka penutup kotak makan ini , kedua netranya segera disambut dengan adanya nasi putih , daging bakar lada hitam , sup tomat , puding cokelat dengan vla jeruk , cream cheese danish , satu gelas ukuran sedang teh panas manis dan juga sebotol sedang air mineral . sambil kembali fokus menonton film favoritnya ini , natasha segera saja menyantap makan siangnya ini .

Saking terlaru larut menonton film , membaca buku dan memakan dua set makanan yang sudah dipersiapkan oleh pihak pesawat , natasha sampai tidak sadar kalau pesawat Garuda Indonesia B777 – 200 ini sudah memasuki langit kota jakarta dan bersiap – siap untuk mendarat dalam beberapa puluh menit kedepan , fokus natasha saat sedang membaca buku ditangannya ini mendadak dibuyarkan dengan pemberitahuan kalau mereka semua sudah sampai di jakarta dan pesawat ini akan segera mendarat .

Lima belas detik kemudian , setelah semua mesin pesawat ini benar – benar dimatikan , satu demi satu penumpang pun beranjak dari kursi dan keluar dari pesawat ini , termasuk juga natasha dan dirga , keduanya berjalan beriringan keluar dari pesawat dan menelusuri boarding bridge lalu memasuki bagian dalam bandara . begitu mereka berdua selesai mengambil di bagian baggage claim bandara internasional Soekarno – Hatta , keduanya segera saja keluar dan berjalan menuju basemen bandara .


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imperfettamente PerfettoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang