بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
"Dalam berumah tangga haruslah diisi dengan canda serta tawa agar jauh lebih berwarna, hingga menghadirkan rasa tenang dan bahagia."
Naqeesya tidur dengan menjadikan tangan kiri Hamizan sebagai bantal, sedangkan tangan kanan sang suami dia biarkan untuk mengelus perutnya. Ada rasa nyaman yang ditawarkan, oleh sebab itu dia tak banyak mengeluarkan suara.
"Amalan sebelum tidur selain baca Al-Mulk apa, Bang? Yang ringan dan mudah-mudah aja tapi, Sya paling lemah kalau disuruh ngapal," tanya Naqeesya seraya mendongak.
"Rasulullah pernah berkata kepada putrinya, Sayyidah Fatimah Az-Zahra, 'Wahai putriku, janganlah engkau tidur sebelum melakukan empat amalan ini. Pertama, janganlah engkau tidur sebelum mengkhatamkan Al-Quran. Kedua, jadikanlah para nabi sebagai syafaatmu kelak. Ketiga, janganlah engkau tidur sebelum meminta rida kepada seluruh kaum muslimin. Keempat, janganlah engkau tidur kecuali engkau telah melaksanakan haji dan umrah'." sahut Hamizan.
"Maksud Abang gimana? Sya kurang paham."
Dengan lembut Hamizan menyingkirkan surai yang menghalangi wajah Naqeesya. "Pertama membaca surat Al-Ikhlas sebanyak tiga kali, di mana pahalanya sama seperti kita meng-khatamkan al-qur'an. Kedua, bershalawat sebanyak tiga kali juga supaya kita mendapat syafaat dari Nabi Muhammad, Allahumma sholli ala muhammad wa ala ali muhammad. Ketiga, membaca istighfar sebanyak tiga kali dengan bertujuan untuk memohon ampun sekaligus meminta keridaan Allah dan juga kaum muslimin. Astagfirullahaladzim. Keempat, membaca tasbih sebanyak tiga kali, di mana pahalanya serupa dengan haji dan umrah. Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallooh walloohu akbar."
Naqeesya mengangguk paham. "Abang selalu ngamalin itu setiap hari?"
"Iya atuh."
"Ya udah Sya juga mau coba buat amalin atuh."
Hamizan tersenyum sumringah. "Sya tahu nggak ada amalan apalagi sebelum tidur?"
"Apa, Bang?"
"Coba tangannya ditengadahin, terus ikutin Abang ya?"
Lagi-lagi Naqeesya mengangguk patuh.
"Bismillahirrahmanirrahim ...."
"Bismillahirrahmanirrahim ...."
"Allahumma Janibbanassyaithana ...."
"Pelan-pelan ih, Bang susah itu kata keduanya," protes Naqeesya.
Hamizan terkekeh kecil lantas kembali berucap, "Allahumma ...."
"Allahumma ...."
"Janibbanassyaithana ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
HAMSYA [ Seni Menata Hati ]
SpiritualSPIN OFF || MERAWAT LUKA Peribahasa buah jatuh dari pohonnya itu memang benar nyata, bahkan yang terjadi justru buah jatuh sepohon-pohonnya. Bagaimana tidak dikatakan seperti itu, karena dia sangat mengikuti jejak sang ayah, terkhusus dalam hal bert...