HAMSYA || PART 15

131 30 47
                                    

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

"Tingkat bahagia setiap orang itu berbeda, sesuatu yang bagi kita sederhana, mungkin terasa luar biasa baginya."

Naqeesya kembali mendorong gelas berisi susu serta vitamin yang baru saja diserahkan oleh Hamizan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naqeesya kembali mendorong gelas berisi susu serta vitamin yang baru saja diserahkan oleh Hamizan. Dengan santainya dia pun berujar, "Sya rasa yang membutuhkan ini semua itu Abang, bukan Sya!"

"Kok jadi Abang sih, Sya?"

"Ya iya atuh. Sya mau tanya deh sama Abang."

"Apa?"

"Yang mual sama muntah-muntah tiap pagi siapa?"

"Abang."

"Yang suka minta aneh-aneh dan hal random lainnya siapa?"

"Abang."

"Ya udah fiks berarti yang konsumsi susu sama vitaminnya Abang!" ujar Naqeesya jemawa.

Hamizan manggut-manggut lantas berkata, "Gini deh sekarang giliran Abang yang tanya sama, Sya."

"Tanya apa?"

"Yang kemarin pake testpack sampai hasilnya garis dua siapa?"

"Sya."

"Yang perutnya akan kembung siapa?"

Naqeesya mendelik tak suka. "Abang, lha, tuh lihat perut Abang sekarang udah maju kayak slogan Yamaha. Semakin terdepan!"

"Malah ngatain Abang, perut rata kayak gini juga."

Kedua tangan Naqeesya bertumpu di atas meja, dengan pandangan lurus menatap ke arah Hamizan. "Pokoknya Abang yang harus minum!"

Hamizan pun mendorong gelas tersebut agar berada tepat di hadapan Naqeesya. "Yang hamil Sya, masa yang harus konsumsi ini semua Abang. Emangnya yang nanti akan lahiran Abang?"

"Kenapa ini? Kenapa? Malah pada ribut di meja makan. Ributnya nanti aja di kamar," tegur Zanitha.

"Bukannya dilerai, ini malah nyuruh lanjut di kamar. Emang yah, Bunda ini!" omel sang putri.

"Emangnya kalian lagi ributin apa sih, hm?"

"Ini lho, Bunda masa Sya malah nyuruh Abang sih yang konsumsi susu sama vitamin hamilnya. Ngaco, kan?"

Zanitha menggeleng kecil. "Kok malah nyuruh suaminya, Sya? Beda jurusan atuh, Nak."

"Kan yang suka mual sama muntah-muntah Bang Hamizan, Bunda."

"Yang hamil, kan Sya, bukan suaminya."

"Kalau emang kayak gitu, harusnya Sya dong yang mual dan muntah-muntah, bukan malah Bang Hamizan."

"Kayak kamu kuat aja, Sya, perkara demam doang bikin repot semua orang. Apalagi kalau sampai tiap pagi ngalamin apa yang sekarang Bang Hamizan rasakan. Kuat kamu?"

HAMSYA [ Seni Menata Hati ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang