Hari-hari setelah pertemuan dengan Roxy berlalu dengan cepat, dan Kat merasa setiap harinya penuh dengan semangat baru. Dia tidak sabar menunggu waktu setelah sekolah, saat ia bisa kembali ke hutan dan bertemu dengan sahabat barunya. Setiap pagi, Kat bangun lebih awal, semangatnya mengalahkan rasa kantuk. Ia bahkan mulai menggambar sketsa planet Saturnus di buku catatannya, terinspirasi oleh cerita Roxy.
Di sekolah, Kat tidak bisa menahan diri untuk membicarakan Roxy kepada sahabat dekatnya, Amar. "Amar, kamu tidak akan percaya! Aku bertemu dengan seorang alien!" kata Kat, matanya bersinar penuh semangat.
"Alien? Seperti yang ada di film-film?" tanya Amar, skeptis, tetapi juga terpesona.
"Ya! Namanya Roxy, dan dia dari Saturnus! Dia sangat keren dan punya hoverboard," jawab Kat, tak sabar untuk berbagi detail.
"Hoverboard? Wah, itu luar biasa! Kita harus pergi ke hutan dan melihatnya!" Amar berseru, matanya berbinar penuh semangat.
"Besok setelah sekolah, ayo kita pergi!" Kat menyusun rencana dengan antusias. Mereka berdua sepakat untuk bertemu di taman setelah bel sekolah berbunyi.
Keesokan harinya, Kat tidak bisa fokus pada pelajaran. Pikiran tentang Roxy dan petualangan yang akan mereka lakukan bersama terus memenuhi benaknya. Saat bel berbunyi, Kat bergegas keluar kelas, mencari Amar di halaman sekolah.
"Kat! Di sini!" teriak Amar sambil melambai-lambaikan tangannya. Mereka segera berlari menuju hutan, jantung mereka berdegup kencang penuh harapan.
Setelah tiba di tempat yang biasa mereka temui, Kat memanggil, "Roxy! Aku di sini!"
Tak lama, cahaya berkilau muncul dari balik semak-semak, dan Roxy melangkah keluar dengan senyuman lebar. "Kat! Dan... siapa temanmu?"
"Aku Amar!" jawab Amar, dengan senyum lebar. "Kat sudah bercerita banyak tentangmu!"
"Senang bertemu denganmu, Amar. Selamat datang di dunia petualangan!" Roxy menjawab dengan ceria. "Kalian siap untuk bersenang-senang?"
Kat dan Amar saling bertukar pandang, rasa excitement memenuhi mereka. "Apa yang bisa kita lakukan?" tanya Amar.
"Lihat ini!" Roxy mengeluarkan hoverboard yang bersinar. "Siapa yang ingin mencoba lebih dulu?"
"Wah, aku mau!" Amar melangkah maju, wajahnya penuh semangat. Roxy membantu Amar naik ke hoverboard dan mengatur posisinya.
"Cukup berdiri di atas dan ikuti arah yang kamu inginkan," jelas Roxy.
Dengan sedikit ragu, Amar mengikuti instruksi. "Oke, aku siap!" Kat dan Roxy melihat dengan penuh perhatian. Saat Amar mulai meluncur, ia tidak bisa menahan tawa. "Ini luar biasa! Aku merasa seperti terbang!" teriaknya dengan riang.
Setelah beberapa menit, Amar melompat turun dari hoverboard, wajahnya memerah karena kebahagiaan. "Sekarang giliranmu, Kat!" Amar mendorongnya.
Kat merasa sedikit gugup, tetapi keinginan untuk mencoba mengalahkan rasa takutnya. Ia naik ke hoverboard dan merasakan getaran energi di bawah kakinya. "Oke, Roxy, bantu aku!"
Roxy tersenyum dan memberikan beberapa instruksi. "Jangan khawatir, aku akan membantumu. Sekarang, coba dorong sedikit!"
Kat mengikuti petunjuk Roxy dan segera meluncur, merasakan angin menyapu wajahnya. "Wow, ini luar biasa!" teriaknya, sambil tertawa riang. Ia merasa seolah-olah terbang di atas hutan.
Setelah bermain hoverboard, mereka duduk di bawah pohon besar, berbagi cerita. Roxy menceritakan tentang kehidupan di Saturnus, bagaimana orang-orang di planetnya menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dan menjelajahi luar angkasa. "Kami memiliki alat yang bisa membaca pikiran! Tapi itu hanya digunakan untuk kebaikan," Roxy menjelaskan.
"Bisa membaca pikiran? Itu gila! Apakah itu seperti telepati?" tanya Amar dengan penasaran.
"Ya, bisa dibilang begitu. Tapi kami sangat hati-hati dengan penggunaannya," kata Roxy. "Kami percaya pada privasi setiap orang."
Kat mendengarkan dengan penuh minat. "Jadi, apa yang ingin kamu lakukan di Bumi, Roxy? Apakah kamu ingin menemukan sesuatu yang khusus?"
Roxy terdiam sejenak, tatapannya jauh. "Aku ingin menemukan teman sejati. Di Saturnus, meskipun kami memiliki banyak teknologi, terkadang aku merasa kesepian. Aku berharap bisa memiliki hubungan yang lebih dekat dengan orang-orang di sini."
Kat merasakan kehangatan dalam kata-kata Roxy. "Kita bisa jadi teman! Kita akan menjelajahi dunia ini bersama-sama."
Amar mengangguk setuju. "Ya, kita bisa menunjukkan semua hal menarik di Bumi. Ada banyak hal yang bisa kamu lihat!"
Sejak saat itu, persahabatan mereka semakin erat. Setiap hari setelah sekolah, Kat dan Amar bertemu dengan Roxy. Mereka menjelajahi hutan, bermain hoverboard, dan saling berbagi cerita tentang kehidupan mereka. Kat mengajarkan Roxy tentang permainan tradisional, sementara Roxy mengajarkan mereka tentang teknologi dan budaya di planetnya.
Namun, di balik semua keceriaan itu, Kat mulai merasakan ada sesuatu yang tidak biasa tentang Roxy. Kadang-kadang, Roxy tampak melamun, seolah-olah memikirkan sesuatu yang dalam. Kat dan Amar saling bertukar pandang, merasakan ketegangan yang tidak terucapkan.
Suatu malam, saat Kat pulang, ia tidak bisa berhenti memikirkan tentang Roxy. "Apa yang dia sembunyikan?" pikirnya, hatinya penuh rasa ingin tahu. Dia merasa ada rahasia besar yang belum terungkap, dan ia bertekad untuk mencari tahu lebih dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETUALANGAN KAT : TENTANG ALIEN, SATURNUS DAN BUMI
Ficção CientíficaKat, seorang anak lelaki berusia sepuluh tahun, menemukan Roxy, seorang alien dari planet Saturnus, di hutan dekat rumahnya. Mereka menjalin persahabatan dan mulai menjelajahi dunia bersama. Namun, Roxy mengungkapkan bahwa ia datang sebagai umpan un...