Setelah perpisahan yang menyentuh dengan Kat dan Amar, Roxy kembali ke planet Saturnus. Saat ia melangkah ke lingkungan yang megah, ia disambut oleh keindahan luar biasa: cincin-cincin berkilau yang mengelilingi planet, atmosfer berwarna-warni yang berkilau di bawah cahaya bintang-bintang, dan planet-planet futuristik yang melayang di atas permukaan gas.
—-
Kehidupan Baru di SaturnusPlanet Saturnus terdiri dari bangunan tinggi dengan arsitektur yang memukau, terbuat dari material yang bersinar dalam berbagai warna. Roxy berjalan menyusuri jalan-jalan yang dipenuhi alien dari berbagai spesies, masing-masing dengan penampilan yang unik dan menarik. Namun, di balik semua keindahan itu, hatinya terasa kosong.
Setelah ia tiba, Roxy merindukan Kat dan Amar lebih dari sebelumnya. Ia mengingat tawa mereka, momen-momen petualangan, dan percakapan yang membuatnya merasa hidup. Namun kini, semua itu terasa jauh dan tak terjangkau.
—- Kerinduan yang Menghimpit
Roxy mencoba menghubungi Kat dan Amar dengan alat komunikasi yang mereka buat bersama, tetapi sinyalnya tidak berhasil menembus batas galaksi. Ia duduk di balkon rumahnya, memandang Bumi dari jauh, bayangannya tampak bersinar di kejauhan. "Aku merindukan kalian," bisiknya sambil menatap langit.
Suatu malam, ketika Roxy membuka laci meja kerjanya, ia menemukan sesuatu yang membuat hatinya bergetar: sebuah foto yang ia ambil diam-diam saat mereka bermain bersama. Dalam foto itu, Kat dan Amar tersenyum ceria, mata mereka bersinar penuh kebahagiaan. Roxy tak bisa menahan air matanya saat melihat wajah-wajah sahabatnya.
—- Menangis di Pelukan Kenangan
Ia mengangkat foto itu ke dada, memeluknya erat-erat. "Aku rindu kalian," ucapnya sambil menahan isak tangis. Air mata mengalir di pipinya, membasahi foto yang telah menjadi simbol persahabatan mereka.
Roxy mengingat momen-momen indah yang mereka lewati—terbang di atas hutan dengan hoverboard, berbagi cerita dan rahasia, dan janji untuk saling mendukung. Dalam pelukan foto itu, ia merasa seolah Kat dan Amar ada di sampingnya, menghiburnya dalam kesedihan.
—- Penghiburan dari Zorak
Suatu hari, Zorak, pemimpin koloni alien, mendekati Roxy. Melihatnya yang terisak, ia berkata, "Roxy, aku tahu betapa sulitnya perpisahan ini bagimu. Namun, ingatlah bahwa kita akan menemukan cara untuk membawamu kembali bertemu dengan sahabat-sahabatmu."
Roxy menatap Zorak, penuh harapan. "Tapi bagaimana? Alat komunikasi kita tidak berfungsi, dan jarak ini terlalu jauh."
Zorak mengangguk, kemudian melanjutkan, "Ada portal yang akan terbuka lagi dalam enam puluh tahun. Kami akan mempelajari cara memperkuat sinyal agar bisa menjangkau Bumi. Kita tidak akan membiarkan persahabatan ini terputus."
—- Harapan yang Kembali Menyala
Kata-kata Zorak menghibur Roxy. "Jadi, ada harapan?" tanyanya dengan penuh harap.
"Ya," jawab Zorak tegas. "Kami akan bekerja keras untuk menciptakan teknologi yang dapat menjembatani galaksi. Suatu hari nanti, kau akan kembali bertemu Kat dan Amar."
Roxy merasakan harapan baru muncul di dalam hatinya. "Terima kasih, Zorak. Aku akan menunggu."
— Menjaga Kenangan
Sambil menunggu kesempatan itu, Roxy bertekad untuk menjaga kenangan indah bersama Kat dan Amar tetap hidup. Ia mulai menulis jurnal, mendokumentasikan semua pengalaman dan petualangan yang ia lalui di Saturnus, serta segala sesuatu yang ia pelajari tentang planet ini dan penduduknya.
Dengan pikiran yang penuh harapan, Roxy menyadari bahwa meskipun mereka terpisah oleh jarak dan waktu, persahabatan sejati tidak akan pernah pudar. Dia percaya, dengan usaha dan waktu, mereka akan bersatu kembali.
Dalam hatinya, Roxy tahu bahwa persahabatan yang kuat seperti miliknya dengan Kat dan Amar akan selalu menemukan cara untuk bertahan. Dan meskipun enam puluh tahun mungkin terasa lama, ia akan menunggu dengan sabar, bertekad untuk menjaga kenangan itu dan merayakan cinta persahabatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETUALANGAN KAT : TENTANG ALIEN, SATURNUS DAN BUMI
Ciencia FicciónKat, seorang anak lelaki berusia sepuluh tahun, menemukan Roxy, seorang alien dari planet Saturnus, di hutan dekat rumahnya. Mereka menjalin persahabatan dan mulai menjelajahi dunia bersama. Namun, Roxy mengungkapkan bahwa ia datang sebagai umpan un...