Part 11

4.7K 190 0
                                    

Prilly berlari menghampiri Ali. Ia memeluk Ali dengan erat sampai keduanya terjatuh,hingga Prilly berada di atas tubuh Ali.

Mereka kembali duduk, Prilly terus menenangkan Ali yang masih terisak. "Li..udah,kamu gak usah nangis" ucap Prilly. "Prill..ikut aku" Ali menarik tangan Prilly ke hadapan jenazah ayahnya yang akan segera di bawa pulang.

"Ka..kamu mau apa Li?"tanya Prilly ketakutan. "Pa...ini pacar aku,pacar yang gak mungkin orang lain miliki. Ali udah mandiri Pa..Ali bakal punya keluarga baru setelah ini. Papa izinin Ali kan?" tanya Ali memeluk Prilly. "Ali?" tanya Prilly heran. "Kamu mau kan nikah sama aku?" tanya Ali dengan tegasnya. "Tapi Li..Ka..kamu yakin kalo aku cewek yang tepat buat kamu? Aku ini manja,cengeng, aku gak mau bikin kamu sedih" jawab Prilly. "Kamu yang terbaik buat aku" ucap Ali mencium kening Prilly singkat. Yang pada akhirnya Prilly angguki.

                              |||

Setelah pemakaman Ayahnya, Ali memutukan untuk segera mempersiapkan pernikahannya dengan cepat. Keluarga Ali dan Keluarga Prilly sudah mengetahui perihal ini yang sebelumnya membuat mereka kaget.

"Li..umur kamu sama Prilly baru 19 tahun,ini bukan saatnya kamu punya keluarga baru" ucap Resi. "Keputusan Ali udah bulat ma.."

"apa gak terlalu cepet ya Li? gimana kalo sebelum nikah..kamu sama Prilly tunagan dulu" saran Kaia yang di elak Ali.

                                |||

"Aku baru mengenal Ali,sangat baru,bahkan Aku belum tau lebih dalam soal dia. Tapi di usia muda ini,dia mengajakku menikah" gumam Prilly. "mungkin ini cara Ali untuk menutupi rasa sedih nya..tapi kenapa cepet gini sih? aku sama dia aja belum Anniv ke 1 bulan" gumamnya Lagi.

Sampai orangtua Prilly datang menemui putrinya yang entah sdang sedih/senang.

"Sayang..kamu yakin kalo Ali pria baik-baik?" tanya Uly,ibunya.

"iya Ma.." jawab Prilly dengan tegasnya.

"Mama harap di pernikahan muda ini,kamu bisa jadi istri yang baik ya" ucap Uly kembali yang di angguki Prilly. "Iya Ma.."

Terdengar bunyi keras dari ponsel Prilly yang ternyata Gritte.

Telepon...

"Hai Gritt"

"OMG Prill..lo beneran mau nikah? sama siapa? kapan? gue gak setuju ya kalo lo nikah muda gini. Lo baru Lulus SMA tau!!"

"Gritt..lo kok panik gitu sih? lagian gue udah mikir matang kalo gue mau nikah"

"siapa calon suami lo?"

"A..Ali.."

"Hah? si kutu kupret? no no no Prill..jangan"

"tenang aja kali, oh ya..dateng ya ke pernikahan gue"

"ya pasti sih..tap..i"

Belum sempat Gritte meneruskan kata-katanya,teleponnya sudah terlebih dahulu Prilly putuskan.

"Sorry Gritt..perasaan gue lagi gak enak" gumam Prilly yang meletakan kembali ponselnya.

Aduh..pendek aja ya sorry!! If you not like this story..you can write in comment :D I hope you vote and comment.

Aliando & Prilly: Mad LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang