"aduh...sakit Prill" rengek Ali. Ali masih memegangi pipinya yang sedikit bengkak,ya..Ali sakit gigi.
"Ya ampun Li..i'm sorry so much. Jangan2 ini gara2 aku ya yang sering ngasih kamu teh manis?" Tanya Prilly dengan nada kecewanya. "Iya kali Prill..sakit nih, kalo bengkaknya makin gede gimana coba?"tanya Ali membuat Prilly panik."Oh My god!! Ali..ini gak bisa di biarin,kita ke dokter ya" ajak Prilly,namun di elak Ali. "No! enggak ah Prill..enggak mau" rengek Ali. "Terus kamu mau..nanti gigi kamu makin sakit kalo di biarin?" tegas Prilly. "yah..Prill jangan nakut-nakutin dong" rengek Ali lagi.."mm..tunggu bentar" Prilly berlari mencari laptopnya,entah apa yang akan dia lakukan.
3 menit kemudian...
"sayang kamu ngapain sih?" teriak Ali dengan susahnya.
"Ali!! aku udah tau solusinya" teriak Prilly. "kata google..pipi kamu pasangin salonpas!! biar sakitnya hilang" ucap prilly. "itu google pasti bohong Prill.." elak Ali. "Ali google gak mungkin bohong,nih aku punya salonpas. Aku pasangin ya" Prilly pun memasangkannya di pipi Ali.
|||
"gimana? udah gak sakit kan?" tanya Prilly. "gak sakit gimana? Liat nih" teriak Ali memperlihatkan pipinya yang semakin bengkak.
"gitu ya? maaf" ucap Prilly nyengir.
Prilly kembali ke hadapan Laptop. Mencari solusi yang tepat untuk mengatasi Ali. Sedangkan Ali tak henti-hentinya meringis kesakitan.
"Ali..coba liat aku bawa apa?" tanya Prilly kesenangan. "Air?" tanya Ali. "Air garam Li..kamu kumur-kumur ya pake air ini" suruh Prilly yang di turuti Ali.
SKIP
"Gimana?" tanya Prilly dengan cepatnya. "masih sakit Prill..jadi asin nih gara2 air garam" ringis Ali.
Telepon...
"aduh..pokoknya aku udah gatau harus gimana lagi. Sekarang Ali lagi rewel Ma.."
"Kamu suruh aja Ali periksa ke dokter"
"dia gamau Ma..apa perlu Prilly aja yang cabut giginya?"
"jangan-jangan...nanti bisa fatal kalo kamu yang cabut
kamu paksa aja Ali ke dokter"Panggilan pun berakhir. Prilly baru saja menelpon mertuanya,Resi.
Dengan keterpaksaan..akhirnya Ali berhasil di bujuk untuk pergi ke dokter.
"Ayo.." ajak Prilly pada Ali untuk memasuki ruang periksa.
Ali membaringkan tubuhnya dengan lemas. Sedangkan Prilly hanya berdiri di samping Ali.
"Mm..Mmm..Hmm" Dokter itu hanya bergumam tak jelas saat Ali selesai di periksa.
"gimana dok?" tanya Prilly.
"gapapa kok,cuma gigi berlubang,haha" Dokter itu tertawa.
"mungkin dia kebanyakan minum teh manis ya?" tanya dokter tersebut. "Kok tau?" tanya Prilly.
"iya...dia banyak makan yang manis juga ya?"tanyanya lagi.
"Li..kayaknya dokter itu dukun deh..kok dia bisa tau kalo kamu suka minum teh manis?" bisik Prilly. "Udah..biarin aja dia terus ketawa,kita pergi aja. Ayo" bisik Ali yang menarik tangan Prilly keluar secara diam-diam. "Eh.jangan kabur!! ini obatnya,haha" teriak dokter tersebut,seketika Ali dan Prilly pun berlari menuju mobil. Saat Prilly hendak membukakan pintu mobil,Ali berlari datang yang alhasil pipinya terbentur pintu mobil.
"A..Ali..aduh..maaf Li,kamu gak papa kan?" panik Prilly. Seketika wajah Ali berubah menjadi sangat sumringah. "Kamu gak terjangkit pendarahan kan Li?" tanya Prilly.
"Apa ini coba?" tanya Ali seraya membawa giginya yang berhasil tercabut.Ya...gigi Ali telah tanggal saat pipinya terbentur. "Gigi..Oh..oh. aku tau!! ye..gigi kamu berarti udah sembuh kan?" ucap Prilly sumringah. "Iya.." jawab Ali.
"Berarti..aku bisa dong bikinin kamu teh manis lagi?" tanya Prilly yang sekaligus membuat Ali menekuk kembali wajahnya.
"Mm..Prill..gigi aku sakit lagi nih,jadi jangan bikin teh manis ya.." Alasan Ali. Ya setiap hari Ali selalu di buatkan teh manis oleh Prilly yang membuat giginya sakit.
Next? pasti kok..haha,tadi gmn ceritanya seru gak? comment dong :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliando & Prilly: Mad Love
FanfictionCinta Gila yang di jalani oleh Ali dan Prilly ini mungkin bisa membuat si Pembaca suka dan tertawa,lantas apa saja yang terjadi? Read Now!!