~05~

59 12 1
                                    

-
-
-
Happy reading
-
-
-

Lucas Reizandra
Seorang ayah yang memiliki 2 anak, ditinggal pergi oleh sang pujaan hati. Safira Amarisa

Merelakan nyawa nya untuk melindungi buah hati yang masih balita.

Lucas tidak bisa menyalakan bungsunya, ia juga diberikan pesan terakhir dari istrinya untuk menjadi anak-anak mereka. Memberikan meraka kasih sayang dan melindungi mereka.

Tapi ia masih belum menerima semua kenyataan ini.

Masih ada rasa marah kepada anak-anak, tapi ia juga salah. Meninggal kan istri dan anak-anaknya dan lebih memilih mengangkat telfon tak penting.

Mengingat pesan terakhir dari istrinya, ia merasa bersalah karena belum bisa mengabulkan itu semua, Terdengar mudah namun sulit untuk dilakukan.

"Maaf.." lirih nya

Anak sulung yang sekarang tumbuh dewasa tanpa dampingan dari sosok ibu dan ayah, ia merasa tak berguna menjadi ayah.

Dirinya ada namun tak pernah menjadi sosok ayah untuk anak-anaknya.

Ingin rasanya mendekati mereka, tapi rasa gengsi terus hadir.

Disisi lain

Aska termenung di balkon kamar nya, angin malam yang dingin seolah memeluk nya.

Melihat bulan dan bintang saling berdekatan soalnya meraka akan selalu bersama menyinari malam.

Seketika ia teringat wanita cantik yang selalu tersenyum dan membelainya dengan sayang, mommy nya.

Sudah lama ia tak memimpikan sosok cantik itu.

Aksa menghela nafas panjang, dunia sangat suram tanpa sosok ibu.

Kenapa saat itu bukan dirinya saja yang pergi, pasti adeknya sekarang bisa merasakan kasih sayang mommy.

Setiap melihat elio, ia selalu sakit. Entah itu karena elio penyebab mommy nya pergi atau rasa penyesalan karena kalau saat itu ia menurut untuk bisa menjaga elio kecil sebentar saja.

Pasti kejadian itu tidak akan pernah ada.

"Maaf.." lirih nya.

Abang mana yang tidak sakit saat melihat adeknya dijauhi dari kecil karena telah membuat mommy nya sendiri pergi.

Ia tau adeknya bukanlah pelaku, anak kecil yang belum mengerti apa-apa.

Sampai saat ini, ia tak pernah melihat adeknya bermain bersama seorang teman, semua orang menuduh pembunuh.

Ada rasa ingin melindungi, tapi entah apa ia rasa tak bisa. Tubuhnya kaku hanya bisa melihat

Abang seperti apa dirinya ini.
















Makasih sudah sabar menunggu ketidak pastian ini wkwk..

Semoga cerita masih nyambung yaa
Doain terus supaya selalu ada ide buat up 💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Elio's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang