~09~

421 36 2
                                    

-
-
-
Happy reading
-
-
-

Mereka pun berjalan beriringan. Banyak orang yang menatap mereka secara terang-terangan.

Aska tak perduli dengan tatapan itu, sedangkan Elio beberapa kali menyapa dan tersenyum.

Aska hanya membiarkan saja, yang terpenting adiknya senang.

Sesampainya di depan kelas Elio Aska memberikan susu kotak yang berada didalam tasnya.

"Ini, ingat setelah istirahat nanti abang akan menjemputmu jadi tunggu di kelas yaa" ucap Aska sembari mengelus rambut Elio.

"Iyaa, Elio akan menunggu di kelas" balas Elio.

Elio pun masuk ke dalam kelas sembari membawa susu kotak dari abangnya.

Setelah melihat Elio sudah memasuki kelasnya Aska pun berjalan menuju kelasnya yang cukup jauh dari kelas adiknya itu.

Kini Elio sudah duduk di kursi nya yang berada disamping tengah dan itu dekat dengan jendela.

Kelasnya yang sudah ramai kini semakin ramai saat Elio memasuki kelas, sepertinya mereka benar-benar menjadi Aska dan Elio sebagai bahan gibah.

Elio tak memperdulikan nya, bukankah itu akan menjadi pahala untuk dia dan abangnya.

Saat Elio ingin meminum susu kotaknya, tiba-tiba datang seorang anak laki-laki dengan rambut yang menutupi dahi.

Sepertinya itu teman satu-satunya yang Elio punya, tapi didalam novel tidak pernah dijelaskan tentang siapa teman Elio.

Ah, bukankah novel hanya menceritakan kisah memeran penting saja.

Elio asli pun tak memberikan ingatan tentang temannya.

"Hei! Apakah ben-" belum sempat anak itu bicara guru sudah lebih dulu masuk kedalam kelas.

"Ayoo anak-anak duduk dulu, hari ini kita akan membahas materi Minggu kemarin yang belum selesai" ucap ibu guru sindy, ia adalah guru yang selalu membantu elio jika elio mendapatkan perundingan.

Entah itu dengan melerai bahkan mengobati luka Elio.

"Setelah istirahat aku akan bertanya sesuatu kepada mu" ucap anak itu sembari duduk disamping Elio.

"Apa?" Tanya elio, sebenarnya Elio tau apa yang ingin anak itu tanyakan.

"Sudah nanti saja" jawab nya.

Elio pun mengikuti pembelajaran dengan baik, Elio asli memberikan memori tentang pembelajaran disekolah sehingga ia mudah memahami pembelajaran ini.

Sampai bel istirahat berbunyi pembelajaran pun berakhir, setelah Bu sindy keluar anak-anak juga ikut keluar.

Kecuali Elio dan teman sebangkunya.

"Apa yang ingin ditanyakan?" Tanya elio sembari merapikan bukunya.

Anak itupun menatap Elio.

"Apa benar yang anak-anak lain bicarakan, kamu dan abangmu ke sekolah bersama?" Tanya anak itu.

"Tunggu sebelum itu, siapa namamu" ucap Elio, sungguh Elio asli tak memberikan nya informasi tentang temannya ini.

"Apa?! Yang benar aja kamu lupa sama aku?!" Teriak anak itu.

"Aku fio, temen kamu satu-satunya yang ada disekolah dihidup kamuu" ucap anak yang bernama vio itu dengan dramatis.

"Ohh, hehe maaf yaa aku lupa" sekarang Elio tau, dan beberapa ingatan tentang temannya ini baru saja datang.

Fio lah yang paling merasakan kehilangan setelah kematian elio, bahkan ia berhenti sekolah karena gangguan mental yang dialami nya.

Fio juga yang berusaha menuntut abang nya Elio dan tokoh utama perempuan, karena mereka ia kehilangan temannya.

Tapi karena ada tokoh utama laki-laki yang melindungi tokoh utama perempuan, ia tak bisa melakukan apa-apa.

Sedangkan abang nya Elio hilang begitu juga bersama daddy nya Elio.

Temennya Elio ini sungguh membuatnya iri, tapi bukankah sekarang temannya Elio asli adalah temannya juga.

"Hai, kenapa diam?" Tanya fio saat melihat Elio malah diam sembari melihatnya.

"Eh, tidak kok. Tadi kamu tanya apa?" Tanya elio balik

"Huh, kamu dan abang mu berangkat sekolah bersama?" Tanya elio.

"Ohh, iyaa" Emang salah ya jalan bareng sama saudara sendiri.

"Bukannya kamu dan abangmu ga deket ya? Kok sekarang tiba-tiba deket?" Fio sangat ingin tau apa yang terjadi dengan temannya ini, ia hanya takut temannya terluka.

"Hehe, ada dehh" ternyata fio orangnya ingin tau sekali yaa.

"Dihh, ya sudah. Ayo kantin" ajak fio, walaupun ia tak tau apa yang terjadi dengan Elio, asal Elio baik-baik saja tak apa.

"Aku nunggu Abang" ucap Elio

"Fio mau bareng sama abang aku juga ga?" Ajak Elio, ia tak enak jika fio ia tinggal begitu saja.

"Hah?! Umm boleh dehh" akhirnya Elio dan fio menunggu Aska datang kekelas.

Sembari menunggu Elio dan fio mengobrol sampai tak sadar bahwa sekarang Aska dan teman Aska sedang melihat mereka.

'manis'

'adek gue lucu juga kalau mengoceh seperti itu'


























Maaf baru bisa up
Kemarin benar-benar ga ada bahan buat up

Jangan lupa vote yaa 🤍
Saran part selanjutnya boleh DM atau coment, bantu aku supaya ada bahan hhe..

Elio's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang