GEMPA -teriak seseorang yang suaranya sangat terdengar familiar, sosok yang terpanggil menoleh bingung mencari sosok yang memanggil namanya
GEMPA -panggilan yang sama, gempa terus menoleh kan kepalanya kesana kemari mencari sumber suara tersebut
"suara itu, sepertinya aku kenal" gumam gempa ia terus berjalan menelusuri bunga bunga yang berada di sekitar nya, gempa tak tau ia sedang berada dimana tapi sungguh tempat itu sangat nyaman dan aman tanpa sedikit ada gangguan jika boleh gempa ingin sekali membawa keluarga nya pergi kesini.
GEMPA -
"Iya benar, itu suara ibu!! "
"Ibu kau dimana? aku merindukan mu hiks" Teriak gempa sambil berlarian tak tau arah akan pergi kemana ia terus memutar kan arah tubuh nya untuk melihat sekeliling mencari sosok sang ibu
"Ibuu!!, tunjukkan dirimu" Teriak gempa hingga pada akhirnya gempa tersandung dan terjatuh ia terduduk sejenak, muncul lah tangan yang seolah mengulurkan bantuan, gempa yang melihat ia segera menatap ke seseorang itu
"Gempa kamu tidak apa apa kan? "
"Ibuu!! " Gempa segera memeluk sang ibu dengan erat, ia terus mengeratkan pelukan nya, membuat sang ibu tersenyum bahagia
"Gempa kamu kan anak yang kuat, kamu tidak perlu menangis seperti ini" ucapnya sambil mengelus surai lembut milik gempa
"Tidak bu, aku tidak kuat dengan keadaan keluarga kita"
"Ibu tau semuanya, maaf ya ibu tidak bisa bantu kamu"
"Ibu kenapa tidak pulang setelah meninggalkan kita beberapa tahun yang lalu? " Tanya gempa membuat ibunya sedikit sulit untuk menjelaskan nya
"Maaf kan ibu ya, pada waktu itu 10 tahun yang lalu ibu ingin kembali untuk menjenguk kalian karena ibu sudah tidak tahan bekerja disana, ibu di jadikan budak oleh mereka ibu di paksa untuk melayani mereka, sampai pada akhirnya ibu nekat untuk kabur saat tengah malam berendap endap layak nya seorang maling, ibu bahagia karena bisa lolos tanpa ketahuan tapi sial nya... "
"Sialnya kenapa ibu? " Tanya gempa
"Sialnya ayah kalian menangkap ibu dan memasukkan kembali di penjara itu, ibu di perlakuan seperti hewan di perkosa, di cambuk, di injak dan lain sebagainya ibu tersiksa disana hiks hanya karena lelaki brengsek itu ia tega melakukannya hanya demi uang" Lanjut sang ibu dengan wajah yang sangat sedih
"Maaf kan ibu ya sayang, ibu gagal menjadi orang tua yang baik untuk gempa dan lainnya"
gempa masih membeku setelah sang ibu menceritakan nya mata nya tak kuasa menahan bendungan air "apa yang akan kak hali lakukan jika berada di sini? " tanya nya pada diri sendiri
"Jadi ibu.. "
"Iya gempa, ibu sudah tiada" Senyuman yang sangat indah bagaikan mentari terlukis di wajahnya seolah tak ada beban lagi atau sakit yang ia rasakan
DEGG
air terus menerus turun tanpa henti yang membasahi pipinya ia tak percaya apakah ini hanya mimpi? atau sebuah pertanda yang memberi tau?"Bagaimana kabar kak hali? pasti dia sudah sangat tumbuh besar ya, ibu jadi merindukan nya"
"Ia saat ini sedang terpuruk karena permasalahan yang tak kunjung selesai terutama dengan kak taufan dan ice, mereka masuk rumah sakit" Jelas gempa yang masih menatap wajah sang ibu "ibu masih tetap sama cantik nya seperti dahulu"
"Begitu ya, gempa ibu ada pesan terakhir buat kamu, ibu minta tolong jaga saudara kamu dengan baik ya ingat jangan pilih kasih ataupun saling membandingkan dengan satu sama lain karena semua manusia dibumi ini tidak ada yang sempurna tapi semuanya akan terlihat sempurna jika saling melengkapi"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DIANGGAP APA? (END)
Fanteziesetiap manusia punya sabar yang terbatas tidak semestinya sabar tanpa batas, seseorang juga bisa lelah dengan keadaan yang tidak adil sedang berada di pihak nya