"Jika aku bersamamu hanya sebuah mimpi, maka jangan bangunkan aku agar aku bisa bersama denganmu selalu"
~BULANARYANADEVI~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari ini adalah hari Senin yang dimana semua orang sudah memulai aktivitasnya di awal pekan dan hari dimana dimulainya siswa sekolah. Bulan sudah siap memakai jas OSIS SMADA dan tas yang akan di bawa di pundaknya, tak lupa riasan tipis-tipis menghiasi wajah cantiknya
Bandana berwarna putih serta rambut yang di kuncir satu membuat aura dewasanya semakin terlihat, dengan senyuman manisnya ia menuruni anak tangga satu persatu. Untung saja ia tidak kesiangan hari ini, kemarin ia habis balapan dan pulang pukul 02.00
"Good morning mama papa" sapa Bulan kemudian duduk di kursi dan bersiap untuk sarapan "Morning sayang" balas Defan
Nisa sedang menyiapkan masakan didapur bersama ART dan sebentar lagi selesai "Ma, mau Bulan bantu?" tanya Bulan berjalan ke dapur
"Nggak perlu sayang...kamu duduk aja disana bentar lagi selesai" Nisa memegang pipi putrinya. Bulan menuruti perintah mamanya, ia kembali ke kursi dan menunggu sarapan
Damar turun dari tangga dengan style yang sama seperti Bulan, ia duduk disamping Bulan berhadap-hadapan dengan mamanya "Pagi ma, pa" ia mencopot roti tawar yang ada dimeja lalu ia olesi selai coklat
"Pagi, tumben anak-anak papa hari ini ceria banget?" heran Defan karena tidak seperti biasanya kedua putra putrinya begini. Sementara Damar dan Bulan menatap satu sama lain "Nggak papa pa, kita menyambut awal minggu yang indah ini biar nanti sampai weekand kita ceria" jawab Bulan sedikit logis
Mereka memulai sarapan dan seperti biasanya saat sarapan tidak ada sepatah kata pun karena mereka menerapkan sistem islam yaitu tidak berbicara didepan makanan. Kali ini Bulan berangkat bersama Damar, badannya sedikit kurang sehat mungkin karena efek kecapean kemarin malam
Dilain tempat, seorang cowok sudah siap dengan semua perlengkapan sekolahnya. Ia memakai jas OSIS SMADA yang bername tag 'Bintang' dan atribut lengkap dari atas ke bawah, ia keluar dari kamar lalu menuju ke meja makan
Pertama kali yang ia lihat adalah dua wanita bercadar yang menunggunya di sana, senyumannya mengembang "Assalamualaikum pagi bunda sayang, adek sayang"
Mata kedua wanita itu menyipit yang menandakan mereka tersenyum, tidak berselang lama seorang pria datang "Pagi istriku" ucapnya sambil mencium kening istrinya. Hal itu membuat kedua anaknya menatap tak percaya "Inget umur yah...pamer kemesraan didepan anak itu dosa loh"
"Dih, gapapa dosa sama anak lagian siapa suruh ngelihat? Kan gaada yang nyuruh. Dosa di kalian tapi pahala di bunda" balas pria itu
Semua tertawa saat mendengar balasan sang ayah "Udah, kapan kita sarapan kalo kalian ribut terus?" celah bunda. Sarapan pun dimulai dan pukul 06.55 sarapan telah selesai kini saatnya ia berangkat sekolah "Mas berangkat sekolah dulu nggih ayah, bunda, adek" ia mencium tangan kedua orang tuanya tak lupa sang adek juga mencium tangannya
"Hati-hati mas, semoga hari ini lancar" ucap adeknya yang tak lain tak bukan adalah Asyila. Bintang mengendarai sepeda motornya ke sekolah sambil menikmati sejuknya udara dipagi hari, walaupun diperkotaan tapi suasana dipagi hari lumayan seperti di perdesaan
Saat menjadi OSIS Bintang menjadi semakin rajin daripada sebelumnya, dulu ia selalu berangkat siang, nakal, dan di nilai buruk oleh guru bahkan wali kelasnya sendiri. Tapi semenjak ia masuk organisasi sekolah dan bertemu dengan Bulan, sifatnya sedikit demi sedikit berubah
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertahan Atau Pergi? ( REVISI )
Ficção AdolescenteGadis yang terbilang baik,bendahara osis,ketua geng motor,tapi bisa juga dibilang sedikit psyhco.ia pintar dalam mata pelajaran IPS dan pernah memenangkan juara 1 tingkat nasional,kepintaran yang ia miliki dapat membuatnya menjadi inti anggota osis...