12. teror?

184 29 6
                                    

Bel pulang berbunyi, Rasya, Naura dan Gibran sedang menunggu Adara dan Irsyad dan di parkiran.

"Adara sama Irsyad mana sih lama banget" ucap Gibran. "sabar napa Bran, mungkin mereka ada yang mau di urus dulu Mangkanya lama" ucap Naura.

"tau tuh udah sabar aja, bentar lagi juga muncul orang nya" ucap Rasya. Benar saja tak lama muncul Adara dan Irsyad.

"kalian dari mana sih lama banget. Lumutan nih gue disini nungguin lo berdua" ucap Gibran. "idih lebay lo" ucap Adara. "tau, baru juga telat sebentar udah ngomel. Lebay lu" ucap Irsyad.

"udah udah, mending sekarang pulang" ucap Naura menengahi.

Selama di perjalanan pulang, Gibran merasa ada yang mengikuti mereka. Gibran terus terusan menoleh ke belakang yang membuat Irsyad dan adara heran.

"lo kenapa sih Gib?" tanya Gibran. "tau dari tadi lo ngeliat ke belakang terus" ucap Adara.

"gue ngerasa ada yang ngikutin kita dari tadi" ucap Gibran. Irsyad dan Adara yang mendengar itu langsung menghentikan hoverboard nya.

"masa sih, tapi gak ada tu" ucap Adara sambil melihat ke arah belakang. "iya, perasaan lo aja kali" ucap Irsyad. "iya kali ya, perasaan gue aja" ucap Gibran.

"dah lah gak jelas lo, mending kita pulang. Liat tu Rasya sama Naura udah jauh" ucap Adara. Mereka pun melanjutkan perjalanan menyusul Rasya dan Naura.

Sesampainya Di rumah.......

"lah, ini Adara, Irsyad, Gibran kemana?" tanya Naura heran. "bukannya tadi mereka di belakang kita Nau" ucap Rasya. "itu dia tadi di belakang kita kok. Tapi ini kemana kok gak ada" ucap Naura cemas.

Melihat Naura yang cemas, Rasya pun ber inisiatif untuk mencari Adara, Irsyad dan Gibran. Namun, belum sempat Rasya menghidupkan motor nya, Adara dan kedua saudaranya sudah lebih dahulu sampai.

"kalian dari mana?" tanya Rasya. "kalian ini kenapa hobi banget bikin orang khawatir. Dari mana lo bertiga. Bisa bisanya ilang gitu aja" omel Naura.

"elah Nau, jangan ngomel dulu napa" ucap Irsyad. "asal lo tau nih ya kita itu lama karna Gibran" ucap Adara.

"karna Gibran? Emangnya kenapa" tanya Rasya. "masa ni ya tadi dia bilang kalo ada yang ngikutin kita, jadi ya kita berhenti dulu buat ngecek tapi gak ada apa apa tuh" jelas Adara.

"bener Gib?" tanya Naura. "iya, tapi anehnya pas kita berhenti orang itu ilang gitu aja. Padahal gue yakin banget kalo ada yang ngikutin kita" ucap Gibran.

"kalo emang gitu, berarti kita harus hati hati. Kita kan gak tau tujuan orang itu apa" ucap Rasya. "dan elo Gib, jangan lo pikirin itu, biarin aja amggap itu orang iseng" ucap Naura.

Gibran yang mendengar itu hanya mengangguk. "dahlah masuk ngapain diem disini" ucap Adara.

Semua pun masuk ke dalam rumah. Setelah ganti baju dan makan, sekarang kelima anak itu sedang berkumpul di depan TV.

"Gib, lo kenapa? Kok dari tadi bengong" ucap Naura. "atau jangan jangan lo masih mikirin siapa yang ngikutin kita" tebak Irsyad.

"udah lah Gib, gak ada gunanya juga lo pikirin itu Gib" ucap Naura. "gak bisa Nau, gue takut kalo nanti dia nyelakain kita gimana?" ucap Gibran.

"bran, lo gak usah kepikiran yang kaya gitu. Insyaallah kita pasti aman kok" ucap Rasya. "bener kata Rasya, lo gak usah takut. Percaya aja kalo kita pasti bakal di lindungi sama Allah" ucap Naura.

Saat sedang asik berbincang bincang, tiba tiba ada yang melempar batu sampai membuat kaca pecah.

Craang! Suara kaca jendela yang pecah. kelima anak itu mendekat ke sumber suara. Mereka melihat kaca yang pecah dan batu yang dilapisi kertas.

"sya, ini siapa yang ngelakuin ini" ucap Naura. "aku juga gak tau nau,tapi ini ada kertas" ucap Rasya. "coba buka sya" titah Adara.

Betapa terkejut nya mereka melihat tulisan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Betapa terkejut nya mereka melihat tulisan itu. Terlebih lagi Gibran. Bahkan sekarang badan Gibran sudah gemetar ketakutan.





Sekian dulu part ini.....
Lanjut besok.......
Jangan lupa vote komen nya.....

Abaikan typo........

Magic 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang