Hyunjin menunda keberangkatannya ke kantor sebab Ia harus berdiskusi darurat dengan Han dan juga Yeji. Pria itu menaruh jemarinya ke pelipis. Agak pusing, kliyengan menatap ujung kurva statistik yang tidak juga mau naik. Stuck di angka 12%.
"Atur saja begini. Skandal dating. Anda dengan Yeji-sii kencan dengan sengaja agar diciduk dispatch. Jangan-jangan, kalian memang sedang berpacaran?" Han meletuskan kecurigaan sambil mencari jalan keluar.
Hyunjin merasa akward. "Jangan ngawur. Hubungan kami belum sejauh itu."
"Oh pdkt?"
Hyunjin mencebik. "Ck! Pokoknya lebih rumit dari yang kau kira."
Yeji menambahkan. "Iya. Jika kita memunculkan skandal dating, pasti akan timbul 2 kemungkinan. Dihujat atau didukung. Terlalu berisiko untuk reputasi, apalagi saya adalah perempuan pes—"
"Shht!" Hyunjin menginterupsi. "Diam. Tetap letakkan mahkota dikepalamu, jangan jatuh. Paham kiasanku?"
Jantung Yeji mencelos- buru-buru mengangguk. "I-iya."
"Yeji-ssi." Han, lantas mengetuk layar Ipad dengan wajah serius. "Jika kami tidak bisa duduk di parlemen sebagai perwakilan rakyat, partai politik kami akan dibubarkan pemerintah."
"Dibubarkan?!"
Yeji terkejut. Hyunjin juga tertohok. Masalah ini rupanya makin rumit jika ditelaah. Yeji mengalah, kemudian menghembus napas berat. "Jika dipikir mendalam, reputasi merupakan hal diluar kendali kita. Lagipula, bukankah hidup didunia itu seperti gambling (taruhan). Jika menang kita untung, jika kalah kita rugi. Kita harus berani ambil konsekuensi untuk maju. Jadi, silahkan atur settingan drama dating itu, saya setuju apapun resikonya."
Hyunjin runyam mendesah. "Agrh." Menyandarkan punggungnya dipunggung kursi. "Ini kondisi yang sulit."
Han menyambar gelas dan menengguk susu coklat karena tenggorokannya jadi gersang. "Parpol kita diujung tanduk. Toh Yeji-sii juga setuju."
"Kalau begitu," Hyunjin bangkit. Menjulurkan tanganya pada si artis. "Kamu....."
"....mau jadi pacar saya?"
Han menyembur susunya. "Bukan main. Langsung ditembak ditempat. To the point banget. Gak kelihatan ya saya disini seperti, obat nyamuk? Huh."
Hyunjin menyeringai. "Tdak sopan kalau cuma menjalin hubungan palsu. Saya mau menjalaninya betulan."
"Bah!" Han, terkekeh menepuk dahinya, melengos. Bangkit dari kursi dan petantang-petenteng pergi. "Saya pamit ya. Lanjutkan saja berdua."
Hyunjin mengalihkan pandanganya dari yang awalnya memincing ke arah Han, jadi melembut saat menatap wajah Yeji."Yeji-ssi. Jika setuju. Ayo berkencan besok, ugal-ugalan tidak masalah karena tujuan kita memang menarik paparazi agar hubungan kita jadi viral."
Yeji mengerjap syok. "A-anu. Kalau begitu, baiklah." Aslinya, Yeji sendiri salah tingkah dan kacau memekik dalam hati.
"Ugh! Gila. Apa ini rasanya kena serangan pesona dari pria greenflag? Hyunjin-sii menjaga kehormatan dan rahasiaku sebagai perempuan pesanan. Walau pertemuan kami diawali dengan alasan yang gelap, diterpa masalah politik dadakan, namun siapa sangka malah begini jadinya. Dia bahkan, secara tak terduga jadi pacar pertamaku. Ya ampun." Hwang yeji (Artist-2024).
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTIST:part 1 [Yeji-Hyunjin]
FanfictionBagi artis yang kurang beruntung. Dijual tubuhnya oleh agency adalah jalan pintas agar karir terus bertahan. Bisnis sampingan yang terselebung tersebut menempatkan Yeji pada posisi sulit. Gadis itu dijebak, bahkan Hwang Hyunjin telah membelinya me...