6

124 23 5
                                    

Tidak perlu waktu lama, berita kencan mereka langsung viral dimana-mana. Foto ciamik pasangan yang baru mabuk kepayang, berkencan dan bercumbu di tempat parkir yang sepi adalah hal legendaris di dunia per-dispatch-tan. Hyunjin mengusap hidungnya pakai telunjuk dengan gerakan vertikal. Bangga sekali sial.

Kalau boleh picik. Hyunjin ini malah gembira, aji mumpung juga, seolah-olah dia itu bangga menunjukkan pada semua fansboy Yeji di semesta raya kalau dialah pemenangnya. Mau se cogil apapun mereka, Yeji tetap milik Hyunjin, maka patah hati saja sana bersama-sama hahahahha! Dasar huh! Hyunjin tidak peduli yang penting kehaluannya selama ini berakhir jadi kenyataan. Egois memang.

Ting!

Pesan masuk dari sang pacar.









(Phone)

Hyunjin-sii. Aku harus
menjelaskan semuanya pada
lee heechan dan manager-nim.
(Yeji)

Aku bantu.
(Hyunjin)

Jangan. Lokasinya di Gangnam,
agak jauh.
(Yeji)

Tidak masalah.
(Hyunjin)

Kalau begitu hati-hati dijalan.
(Yeji)

Oke.
(Hyunjin)

***

Alasan mengapa Hyunjin short-text, itu karena dia langsung menuju ke titik lokasi. Mengetik panjang lebar akan mengganggu konsentrasinya menyetir. Bahkan kecepatan lajunya menyamai paju kuda. Tidak ada sepuluh menit, Hyunjin sudah tiba.

"Oh. Ini?" Manager Yeji bernama Min Junjae melotot bangkit menunjuk Hyunjin yang baru saja membuka pintu.

"Junjae Oppa. Kumohon biarkan aku jelaskan dulu." Yeji menarik pria gempal bertato itu untuk kembali duduk. Lalu, "Hyunjin-sii silahkan masuk."

"Biasanya dispatch menahan berita dating kalau disuap pakai uang. Melihat mereka langsung merilis berita, apa relasi anda memang sangat buruk?" Hyunjin menyindir dengan gaya.

Min Junjae berteriak. "BANGSAT! Kalau skandal kalian merembet sampai ke prostitusi kami, dia bakal mati." Ancamnya sambil menjegluk kepala Yeji.

"Sial. Jangan kasar dong!" Heechan marah. Meraih bahu Yeji dan menggiringnya menjauh.

Hyunjin berdiri. Menjulang bak Zeus. "Ayo buat perjanjian."

"Junjae Oppa jebal." Pekikan Yeji terdengar lirih.

Min Junjae mendengus. "Baiklah. Jika prostitusi kami terkuak, kau juga pasti hancur karena terseret. Jadi, ayo sama-sama saling jaga rahasia. Awas kalau kau berkhianat mentang-mentang punya kuasa."

Yeji menunduk meremas jemari. Sementara Hyunjin menghampirinya. Menarik dagu yang basah, Yeji menangis dalam diamnya dan Hyunjin peka.

"Hei." Laki-laki itu mengusap airmata Yeji dengan lembut dan telaten. "Aku tau kau pasti takut dan kepikiran. Tapi semuanya akan baik-baik saja. Aku akan menang pemilu dan kamu, pasti tambah terkenal dan jadi artis kenamaan. Rahasia ini tentu, tentu saja aman."

"Kkaja." Heechan menggiring Yeji keluar. Di ikuti Hyunjin yang menyampirkan jas hitamnya ke bahu sang artis.

Drrt.....drrtt....(ponsel Yeji bergetar)

"Ada apa?" Heechan mengambil. Membaca pesan text yang berderet seperti kereta api. Dia menyeringai.

"Weh. Selamat, Hwang Yeji kau dapat banyak tawaran wawancara." Heechan mengembalikan ponsel Yeji.

"Ugh, apa?"

Hyunjin terkekeh. "Kita beruntung. Knetz biasanya kejam soal skandal idol pacaran, tapi kalau artis pacaran mungkin masih bisa mereka toleransi. Aku sudah baca beberapa komentar di platfrom berita, mereka...."

"Mendukung kita pacaran."

Hyunjin meraih tangan Yeji dan menggandengnya. "Jadi ayo jalani saja."



















ARTIST:part 1 [Yeji-Hyunjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang