Berita Kematian

219 19 2
                                    




Esok hari, masyarakat begitu gempar mendengar berita yang menyebar dari mulut ke mulut. Berita tentang penghianatan yang terjadi di kekaisaran sebelah, yaitu kekaisaran Soraru. Kabarnya, kekaisaran itu kini sudah hancur karena pewaris utamanya yang diracuni.

Bahkan bukan hanya pewaris utama, kaisar dan adiknya juga tidak luput dari perhatian para penghianat, begitu pula dengan keponakan dari kaisar. Dikabarkan jika salah satu anak dari kaisar berhasil selamat karena sedang berpergian jauh di saat kekaisarannya belum di serang.

Nampak senyuman puas diperlihatkan oleh seorang gadis di antara warga yang berlalu lalang.

"Dengan memanipulasi para penghianat itu, akhirnya rencana kita berhasil dan ini masih baru permulaan. Apa kau senang Kak?", tanya gadis itu pada seorang pemuda yang berjalan di sebelahnya.

"Cukup puas. Kau tau itu", balas sang pemuda.

Anzela tersenyum senang sebelum berjalan mendahului Anzelo, suasana hatinya sangat senang saat ini, dia ingin sekali memakan-makanan manis sekarang.

"Kak, ayo ke cafe! aku ingin makan-makanan manis saat ini", ajak Anzela.

Anzelo setuju dan keduanya lekas berjalan menuju salah satu cafe di tengah-tengah pasar kota yang ramai itu. Mereka akhirnya sampai di sana. Cafe itu nampak sangat indah dan sejuk, bahkan sangat bersih.

"Permisi, Tuan dan Nona mau pesan ap_", ucapan pelayan itu lekas terhenti begitu melihat seseorang yang dirindukannya belakangan ini.

"Zela?", seru pelayan itu terkejut.

"Loh, Vio? kau kerja di sini?", tanya Anzela yang sama-sama terkejutnya.

"I.. iya. Aku bekerja di sini untuk membantu ibu panti", balasnya.

"Senang bertemu denganmu kembali. Apa kau sibuk? jika tidak, duduklah di sini dan kita bisa mengobrol kembali", ujar Anzela.

"Maaf, tapi aku masih ada pekerjaan", jawab Violla dengan tidak enak hati. Sejujurnya dia memang ingin mengobrol dengan Anzela seperti sebelumnya, tapi keadaan cafe saat ini cukup ramai dari biasanya.

"Vio!", teriak sang bos dari kejauhan sana.

"A.. i.. iya! kalian ingin pesan apa?", tanya Violla pada kedua kembar.

"Pie susu, jus apel, jus mangga, red valvet, puding kopi, dan puding mangga. Masing-masing satu kecuali pie susunya dua, ya?", ujar Anzela.

"Baik, mohon tunggu sebentar", jawab Violla sebelum pergi untuk mengantarkan pesanan mereka.

Keduanya diam sembari menunggu pesanan. Selagi itu juga, Anzela melihat-lihat pemandangan ke luar jendela yang memperlihatkan ramainya orang-orang. Di antara kerumunan warga biasa, dia bisa melihat seorang gadis cantik dengan warna rambut biru yang mencolok.

Gadis itu nampak di dampingi oleh seorang pria yang dipercayai oleh Anzela adalah orang tua dari gadis yang menarik perhatiannya itu.

Gadis dan pria tadi memasuki cafe. Pandangan Anzela terus mengarah pada si gadis, gadis yang merasa diperhatikan, lekas menoleh ke arah Anzela.

Anzela lekas buru-buru mengalihkan pandangannya. Anzelo yang melihat kedua pipi adiknya memerah pun, hanya bisa diam. Dia tau jika adiknya itu sedang jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis yang baru memasuki cafe tersebut.

"Ini pesanan kalian. Silahkan dinikmati", ujar Violla yang datang membawakan pesanan keduanya.

"Terimakasih Vio", Anzela tersenyum senang ke arah Violla yang menyebabkan wajah gadis itu memerah. Anzelo memandang miris Violla, adiknya saat ini ada di dalam cinta segitiga, itu istilah yang biasanya dikatakan orang-orang.

"Aku ke toilet dulu", ujar Anzela tiba-tiba beranjak dari tempatnya. Sedangkan Anzelo tidak bergeming di tempatnya, dia sedang memakan puding mangga kesukaannya, tidak buah yang Anzelo sukai dengan sangat.

Hanya mangga dan mangga lah yang dapat mengambil hati Anzelo dengan mudahnya. Sepertinya pemuda itu seorang penggila mangga yang sesungguhnya.



.................



Anzela kini tengah mencuci kedua tangannya, tidak menyadari ada seseorang di sampingnya. Dia lekas menengok dan segera terkejut, hampir saja dia jatuh, untung ada tembok yang menahannya.

"A.. maaf! aku tidak menyadari keberadaan mu sebelumnya", ujar Anzela segera menyadari jika sosok itu adalah gadis yang diperhatikan olehnya beberapa saat yang lalu.

"Kau orang yang memperhatikan ku saat masuk tadi, kan?", tanya gadis itu.

"Ma.. maaf sudah tidak sopan dan membuatmu tidak nyaman. Aku hanya tidak sengaja memperhatikan mu tadi", ujar Anzela menyesal.

"Tidak apa. Ona ngerti kalo warna rambut Ona dan mommy sangat mencolok. Namaku Eliona Ilvy Liana, boleh aku tau namamu?".

"Anzela Acolia. Senang berkenalan denganmu nona Eliona", jawab Anzela dengan senang hati.

"Kau cantik", pujian itu entah mengapa berhasil membuat wajah Anzela memerah layaknya kepiting rebus.

"Wajahmu sungguh manis saat seperti itu, Anzela", jujur Eliona.

Entah kenapa keduanya bisa langsung akrab. Apa karena Anzela yang energik atau alasan lainnya, keduanya kini mengobrol dengan santai layaknya sudah mengenal lama. Saat keduanya baru saja keluar dari toilet, terdengar keributan dari arah depan.

Nampak Violla yang terduduk dengan air mata yang terus mengalir, dia membersihkan beling-beling yang berserakan.

"Kau jalang kecil! karena kau bajuku kotor! apa kau mampu menembusnya hah???", teriak seorang pria paruh baya.

Violla tidak sengaja tersandung saat mengantarkan minuman milik pelanggan. Padahal sudah jelas-jelas jika ada yang pria paruh baya itu sengaja membuat kakinya tersandung.

"Hentikan semua acara ini! kau pria bajingan!!!", teriak seorang pria yang datang bersama dengan Eliona tadi. Eliona nampak terkejut melihat ibunya yang marah besar kepada si pria paruh baya.

"Siapa kau hah??? di sini adalah wilayah kekuasaan ku! berani-beraninya kau menantang ku di wilayah ku", sarkas si pria paruh baya.

"Ini memang bukan wilayahku. Tapi itu memudahkan ku untuk menghajarmu brengsek!!", Tivian, atau ibu dari Eliona, lekas menyerang si pria paruh baya dengan pukulan bertubi-tubi.

Jangan pernah main-main dengannya. Meski tubuhnya kecil, dia itu mantan siswa berandalan yang seringkali berkelahi bahkan tawuran dengan hasilnya dia dan teman-temannya yang menang telak.

"Mommy hentikan!".







................


To be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Two Little StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang