Sebuah teriakkan yang keras, membuat semua yang ada di sana sontak menoleh ke arah segerombolan orang yang datang. Di sana ada granduke Evandrick beserta istrinya, Alan, serta Kiyoko, dan beberapa anak buahnya.
"Salam tuan granduke Evandrick dan granduchess Evandrick. Apa gerangan anda berteriak keras pada acara penobatan cucu saya?", tanya Veronia, ibu ratu dari kekaisaran Obora.
"Maaf telah bersikap tidak sopan, Ibu Ratu. Tapi, ada sesuatu yang ingin kami sampaikan mengenai kebenaran yang selama ini dirahasiakan oleh almarhum permaisuri dan oleh cucu anda sendiri", ujar Hendry atau granduke Evandrick.
"Rahasia? kebohongan apa lagi itu? kalian sekeluarga adalah keluarga penipu! berani-beraninya kalian mengacaukan acara penobatan cucuku!", seru wanita tua tadi. Namanya ialah Deliza Melodian, atau nenek dari Raciell yang dari pihak ibu.
"Jaga bicaramu selama dikediaman ku! duchess Melodian", sentak Veronia yang membuat Deliza seketika diam. Menatap tajam ke arah keluarga Evandrick tersebut.
"Jadi, rahasia apa yang kalian maksud?", tanya Erix yang mulai penasaran dengan topik pembicaraan.
Raciell yang berada di sana, menatap semuanya dengan lamat-lamat, ia menggigit bibir bawahnya dengan keras. Diam-diam, dia mencuri pandang pada Anzelo yang menatap lurus segerombolan orang di depannya. Nampak tidak peduli sama sekali dengan keadaannya.
Apa semuanya pada akhirnya akan terbongkar?
Lalu bagaimana nasibnya setelah ini, apakah masih ada yang mau menerimanya?
"Rahasia tentang Raciella bukanlah anak kandung ku ataupun kalian! aku membawa bukti tes darah yang ku lakukan bersama keluargaku beberapa hari yang lalu", ujar Alan sembari menyerahkan sebuah kertas pada Zrie yang segera Zrie buka isinya.
"Ini tidak mungkin! cucu ku adalah pangeran kandung di sini! kalian tidak mungkin percaya padanya kan? keluarga penipu! penjaga! seret pergi mereka ke luar dari sini!", elak Deliza tak terima.
"Maaf Nyonya, tapi itu sudah sangat terbukti sekarang. Aku dengannya juga baru mendapatkan ingatan kami kembali jika kami tidak pernah menyentuh putrimu sama sekali, mana mungkin dia hamil anak kami!", balas Kiyoko dengan seringaian di wajahnya.
"Ciel, katakan kebenarannya nak. Katakan pada nenek semua kebenarannya, jangan khawatir, nenek akan tetap ada untukmu sekalipun kau bukan cucu nenek. Jadi tolong beri kebenaran nya pada kami", pinta Veronia pada Raciell yang hanya diam.
Raciell menatap sekilas ke arah kedua kembar yang sama sekali tidak mengalihkan pandangan mereka ke arahnya. Sebelum akhirnya membongkarkan rahasia yang selama ini disembunyikan ibunya.
"Benar. Aku bukanlah anak kalian. Aku hanya anak haram yang bahkan tidak tahu menahu tentang ayah kandungku", ujar Raciell.
Semua orang menatap lamat ke arah Raciell yang kini menundukkan kepalanya dengan bibirnya yang semakin kencang menggigit bibir bawahnya.
"Heh, rupanya buah tidak jatuh dari pohonnya ya? pantas saja kau sama sekali tidak mirip dengan salah satupun dari kami. Dan tentunya, sama-sama pembual", sarkas Rengga yang sedari tadi menonton dengan diam.
Dari Raciell lahir sampai sekarang, ia sama sekali tidak menyayangi Raciell dan menganggapnya anak. Begitu juga dengan yang lainnya. Mereka hanya menganggap Raciell sebagai tanggung jawab yang harus mereka lakukan mau tidak mau, tapi sekarang semuanya sudahlah terbongkar.
"Nek, maafkan Ciel sudah menyembunyikan nya selama ini. Maafkan Ciel Nek", pinta Raciell.
"Nenek memang kecewa padamu, tapi kau tetaplah cucu nenek. Tidak akan nenek biarkan kau diusir dari sini", ujar Veronia.
Raciell sebenarnya tidak peduli jika dia diusir atau tidak. Yang dia pikirkan hanyalah tentang kesehatan neneknya yang semakin memburuk, dialah yang selama ini merawat Veronia saat kondisi Veronia dalam masa lemahnya.
"Dasar penipu!", semua orang sontak saja memandang ke arah Uti yang tiba-tiba saja berteriak.
"Karena kau dan ibumu! karena kalian.. hiks, adikku. Dia.. hiks penipu! karena kalian adikku harus menderita dan tiada b4ngsat! Noa.. adik kecilku. Dia harus menderita sampai sisa hayatnya! kau hiks penipu", teriak Uti diiringi dengan isak tangis yang tak dapat dibendungnya.
Beberapa orang yang mendengar kenyataan bahwa Noa sudahlah tiada, sangat terkejut. Bram mencoba untuk menenangkan istrinya, takut istrinya itu lepas kendali dan berujung membuat istana itu berantakan.
"Uti".
"Jangan hentikan bibi, Paman. Yang bibi lakukan itu benar adanya, kenapa harus dihentikan?", seru Anzela yang tiba-tiba saja kembali bersuara. Ia sudah agak muak dengan drama di keluarga ini.
"Dan kau! kita pernah bertemu sebelumnya dan kupikir kau orang baik, tapi ternyata tidak. Puas dengan semua yang kau dapatkan selama ini? hei! ingatlah, semua yang kau dapatkan harusnya menjadi milikku dan kakakku, bukannya dirimu. Penipu!", lanjutnya menyudutkan Raciell.
"Apa maksud kalian, kalian adalah anak-anak kami yang sebenarnya?", tanya Rikko. Meski hatinya bergetar dan sangat terasa sakit saat mengetahui fakta bahwa seseorang yang dicintainya telah tiada, ia tetap bertanya.
"Benar! dan kami datang ke mari hanya ingin menyampaikan surat yang ditinggalkan mendiang ibu kami pada kalian. Cek saja langsung di kamar kalian masing-masing ya? ayo Kak! aku sungguh muak berada di sini", ajak Anzela pada sang kakak.
"Ah sebelum itu! aku punya sedikit hadiah untuk kalian. Nikmati mimpi buruk kalian malam ini, sampai jumpa!", ujar Anzela dengan seringaian di wajahnya sebelum pergi menggunakan sapu terbang bersama dengan kakaknya.
"Pengawal! cepat cari kediaman kedua orang anakku sampai ketemu dan jangan kembali jika belum ketemu", titah Kousuke pada pengawal yang dia bawa untuk ke kerajaan tetangganya itu.
"Baik!".
Suasana kembali hening setelah keluarga Evandrick dengan pengawalnya sekaligus pergi dari tempat, dengan Uti yang masih terisak di pelukan suaminya. Apalagi setelah semua tamu undangan diminta untuk kembali ke kediaman masing-masing dan hanya tersisa Raciell dengan neneknya, Veronia.
Deliza pingsan dan segera di bawa ke kamar tamu dan semua mantan ayahnya sudahlah pergi. Kini hanya ada dua orang, yaitu dia dan Veronia.
"Nenek", panggil Raciell pada Veronia.
Tidak terdengar balasan dari Veronia, malahan Veronia segera pergi ke kamarnya, meninggalkan Raciell seorang diri di ruangan singgasana itu.
..........
..
To be continued
![](https://img.wattpad.com/cover/364077724-288-k109637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Two Little Stars
RomanceKehidupan 2 orang kembar yang penuh dengan air mata. Membalas dendam kepada sosok ayah di benak mereka. Membalaskan dendam dan menghantarkan surat dari mendiang ibu mereka, itu adalah hal yang mereka lakukan. Kedua bintang kecil yang kini menggelap...