10 - Janji yang Dibuat Hanya Untuk Menguatkan

48.2K 3.5K 88
                                    

Billy memperhatikan Keenan dari atas hingga ke bawah. "Nan, sumpah gue masih gak percaya lo bener - bener memperlakukan dia jadi beda dari yang lain."

Ronald berjalan sambil mengaduk teh di gengamannya. "Lo yakin semua ini bakal berhasil buat bales dendam sama dia?"

Mencoba meyakinkan, Billy memegang pundak Ronald. "Oh ayolah Ron, siapa cewe yang nggak klepek - klepek di sapa terus dengan senyuman manis seorang Keenan?"

"Bener juga. Dia pasti mikirin Keenan mulu. Terus pas suatu saat Keenan nembak, langsung diterima deh" jawab Ronald meledek Keenan.

Keenan tertawa. "Seru ya ngerjain orang. Apalagi orang yang gampang blushing."

Dengan langkah - langkah yang di beritahu kedua temannya dan Adam—playboy sekolah—tentang bagaimana cara menaklukan hati perempuan, Keenan menerapkan semua itu kepada Rasha. Tujuan Keenan disini hanya untuk membuat Rasha jatuh cinta kepadanya. Dan di suatu hari bila Rasha memberitahu bila ia jatuh cinta pada Keenan, barulah Keenan balik seperti dulu lagi.

Tidak disangka juga, karena rencana ya ini, Keenan mulai mengobrol ringan dengan beberapa teman laki - laki Billy dan Ronald. Lumayan sedikit merubah dirinya.

"Ngomong - ngomong, rumornya udah pada ngomongin tentang lo yang mendadak baik ke perempuan, Rasha maksudnya." ucap Ronald yang kemudian duduk di samping Keeenan. "Dan ya, tumpukan surat di dalem loker gue makin banyak. Nanyain penjelasan lo." tukas Billy menambahkan dengan memutarkan kedua bola matanya jengkel.

Keenan menoleh dan menepuk pundak kedua teman nya. "Oh ayolah ini cuma karena rencana."

Kalo bukan karena balas dendam, apakah seorang Keenan mau untuk melakukan hal tidak penting seperti ini? Tentu saja tidak. Yang Keenan lakukan saat ini hanya untuk memberi pelajaran kepada orang yang berani berurusan lebih lanjut padanya.

Mereka bertiga sedang berada di dalam kamar Keenan. Keenan selalu mengajak kedua teman nya main, bahkan menginap. Karena seperti yang kalian ketahui, Keenan tidak punya teman lagi. Walaupun mereka berdua sangat menyebalkan, tetapi Keenan tidak pernah bisa melepas keduanya. Mereka bertiga seperti rantang tingkat tiga.

"Nan, besok lo belajar sama Rasha?" tanya Billy mencomot kentang goreng diatas piring besar.

Keenan yang sedang mengaduk susu vanilla nya menoleh. "Iya."

Billy yang sedang memilah kaset film di dalam keranjang langsung merangkak dan tiba – tiba duduk di samping Keenan dengan menoleh kan kepala nya dengan sorot mata yang penasaran. "Kalo dia ngajarin, lo ngapain?"

"Mau tau aja lo." jawab Keenan menjitak kepala Billy.

Seperti ada alarm bahwa saatnyalah dirinya berbuat jahil, Billy berdeham. "Dia main rahasia, Ron. Jangan - jangan ada sesuatu sama Rasha."

Dengan kata - kata Billy yang seakan menusuk gendang telinga Keenan, Keenan langsung menatap keduanya dengan pandangan dingin. "Gue cuma jawab setau gue."

Cengiran Billy selalu berhasil membuat Keenan yang tadinya serius berubah menjadi biasa kembali. Berusaha agar Keenan tidak marah, Ronald menyodorkan kaleng biskuit yang baru saja diambil nya dari kantung plastik supermarket. "Lo salah, Nan."

Kerutan di dahi Keenan menjelaskan bahwa ia tidak mengerti apa maksud dari ucapan Ronald. Kemudian, Keenan memiringkan kepalanya menunggu penjelasan dari Ronald. Ronald yang sedang makan biskuit cepat – cepat menelannya dan kemudian pura - pura terbatuk agar terlihat seperti menggurui. "Setiap lo ketemu Rasha, lo harus selalu bikin dia salting."

Ini adalah pertama kalinya Keenan menggangu seorang perempuan, jadi dirinya sendiri pun tidak mengerti segala hal yang berhubungan dengan perempuan. Tambah tidak mengerti dengan apa yang seharusnya ia lakukan, Keenan mengangkat kedua bahu nya. "Oke kasih tau gue gimana."

Helter SkelterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang