7. Apel madu tapi pahit ke-3

39 17 23
                                    

Manik-manik Hara sedang mencari seseorang. Berkeliling di lapangan sampai dia menemukan Dion yang beristirahat di kursi penonton.

Hara duduk di sebelah Dion. "Lo mau ngomongin apa?" tanya Hara.

"Serius amat neng, baru juga sampe udah nanya-nanya," ejek Dion.

"Gua nggak ada waktu."

"Yah, padahal gua kangen sama lo." Semburat merah muncul di pipi Hara, sehingga dia harus memalingkan wajahnya dari Dion.

Dion tertawa kecil melihat wajah Hara yang memerah semerah ceri. Hara merasa kesal tapi masih belum berani untuk melihat wajah Dion. Setelah merasa sedikit lebih tenang, Hara kembali menatap Dion.

"Gak usah bercanda, nggak lucu," ketus Hara.

"Jutek amat mbak."

"Biarin."

Dion tersenyum, dia merasa gemas dengan perilaku Hara yang bersikap tsundare. Menatap orang-orang yang sedang latihan di lapangan.

"Lo ada waktu malam ini gak?" tanya Dion. Hara menatap Dion, ngapain nih anak ngajak gua? Tumben, batin Hara.

"Lo kan tau sendiri gimana sikap nyokap gua, dilarang keluar di atas jam 7 malam." Hara memainkan kakinya dengan cara menyatukan kedua ujuang sepatu.

"Gua tau kok, tapi coba aja lo minta izin gitu, bilangin pergi sebentar sama temen, bentar doang kok, nggak lama. Lagian, kita udah temenan dari kecil, masak nyokap lo nggak ngizinin, please."

Entah kenapa Hara merasa terbebani dengan permohonan kecil Dion. Ia berpikir sebentar sebelum menjawab permohonan Dion. Dan, Dion bersabar menunggu Hara yang sedang tenggelam dalam pikiran.

Beberapa menit berlalu akhirnya Hara memutuskan.

"Oke, gua coba, kalau nggak berarti nggak bisa ya."

"Yes." Sorak Dion semangat.

"Idih, semangat amat lo."

"Iya lah, kapan lagi kan jalan-jalan sama cewek cantik kek lo."

"Ih, gua nggak secantik itu kali."

"Ah yang bener." Tiba-tiba saja Dion mendekatkan wajahnya ke wajah Hara. Hara yang tentu terkejut tersontak langsung berdiri.

"Gua ke kelas dulu." Tanpa pamitan yang jelas Hara meleset pergi begitu saja meninggalkan Dion yang menatap.

"Tu cewek lucu juga."

*___*

PuranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang