11. pertemuan

283 53 36
                                    

Apartment.

Apartment baru yang fiony tempati saat ini berada tepat disamping apartment milik adel, dan tentu saja hal ini memang di sengaja oleh mereka agar lebih mudah untuk memantau fiony.

Fiony saat ini tengah menatap ke arah papan catur yang sedang olla dan jessi mainkan, ini sudah tepat sebulan semenjak berita perceraiannya dengan freya.

Dan selama itu pula freya sama sekali tidak dapat di hubungin.

Apa ini memang bagian dari rencana? Fiony memang belum menanyakan hal itu kepada adel dan marsha.

"Lo kalo mau curang kira-kira dong anjir, sejak kapan raja catur jalannya tujuh langkah begini?" Kesal jessi yang melihat olla sangat asal sekali bermain.

Olla memutar bola matanya malas, jessi ini memang banyak protes sekali.

"Namanya raja bebas dong mau ngapain aja, masa jalan cuma selangkah doang. Gue pegel anjir mainnya." Olla meletakkan dengan asal raja catur itu.

Jessi menatap kesal olla.

"Dahlah anjir gamau main sama lo lagi." Jessi langsung membalikan tubuhnya agar tidak bersitatap dengan olla.

Olla sendiri sudah menatap jengkel ke arah pacarnya itu.

"Dasar kampung." Grutuan olla ini semakin membuat jessi kesal.

Fiony yang menjadi saksi hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

"Ce, geli ga sih hamil begini?" Jessi menyentuh perut fiony dengan jari telunjuknya.

"Maksud geli dalam artian apa ini?" Tanya fiony.

"Perut lo geli ga?" Jessi meralat ucapan sebelumnya.

Fiony menganggukkan kepalanya.

"Karna sekarang umurnya udah empat bulan penuh jadi kaya udah kerasa banget ada tendang-tendangan kecil gitu." Jelas fiony.

"Ih iya ce, gue baca juga gitu katanya kalo masih empat bulanan gini tendangannya masih kerasa geli tapi nanti udah tujuh bulan ke atas baru sakit tendangan babynya." Seru olla yang tertarik akan pembahasan ini.

Jessi menatap julid ke arah olla.

"Tau-tauan amat loe jamat." Ucap jessi.

"Ya mangkannya punya hp tu di gunain baik-baik kampung." Balas olla.

Fiony berdecak, ini ide siapa sih yang menjadwalkan olla dan jessi untuk datang dan menemaninya di apartment ini?

"Ohiya guys, kalian kalo ga sengaja ketemu sama freya di luar sana berkabar sama gue ya." Permintaan fiony ini tentu saja mendapatkan anggukan kepala dari olla dan jessi.

"Tolong bilangin sama freya kalo gue kangen." Olla dan jessi sudah menatap fiony dengan sedih.

"Ini rencananya freya emang benerran ga boleh ketemu sama lo gitu ce? Bahkan lewat pesan pun ga boleh?" Tanya jessi yang merasa sangat kasihan dengan fiony.

"Gue juga gatau jes, kayanya mereka ga bener-bener ngasih semua penjelasan tentang rencana ini ke gue." Jawab fiony.

"Lagian jelek banget susun rencana, susun ulang ayo rencanaya. Dunia harus tau kalo geng mafia berbahaya waktu jaman sekolah kacecila bakalan comeback." Jessi terlihat menggebu-gebu sekali.

Olla yang tadinya ingin menangis langsung tidak jadi karena ucapan jessi ini.

"Selamat siang sahabat-sahabatku..." Marsha datang dengan satu box ayam goreng dan satu box pizza.

Marsha bebas keluar masuk apartment ini tanpa mengetuk terlebih dahulu, aksesnya terbuka lebar untuk dirinya sendiri.

Marsha mengambil duduk di samping olla sembari meletakkan barang bawaannya.

02. MNKH ; a sequel of pcrn [ frefio ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang