Marsha memijat tengkuk fiony yang sedang memuntahkan semua isi perutnya, ini sudah minggu kedua dari kejadian pertengkaran malam itu.
Dan sampai sekarang freya belum ada mengirimi surat perceraian kepada mereka, flora sendiri sudah keluar dari rumah itu. Hanya menyisakan marsha dan fiony yang tetap bertahan.
"Freya ga bisa gugat cerai ke loe dalam keadaan loe udah hamil begini." Ucap marsha yang masih setia dengan pijatan pelannya di tengkuk fiony.
Fiony mengusap sudut bibirnya, kepalanya sangat pusing sekali saat ini. Dan yaa fiony dan marsha mengetahui kalau fiony tengah mengandung dua hari yang lalu.
"Gue bakalan bantu ngomong ke freya, loe ga usah khawatir. Dan jangan terlalu loe pikirin." Ucap marsha lagi.
Fiony hanya diam saja, menatap pantulan dirinya di cermin yang terlihat sangat berantakan.
Bahkan selama dua minggu penuh fiony tidak menginjakkan kakinya di kantornya, ia hanya mengurung dirinya saja. Untung saja masih ada marsha yang selalu berada di sisinya.
"Kita ke dokter aja ya ce, udah ga normal loe makan satu suap tapi yang loe muntahin hampir seisi perut loe." Marsha menuntun fiony untuk keluar dari kamar mandi.
Fiony menggelengkan kepalanya.
"Gue gamau, sha. Gue ga mau sehat, gue ga mau anak dalam kandungan gue ini tumbuh, percuma dia ada tapi fre...."
"Ck! Gue pukul loe ya anjir." Marsha langsung memotong ucapan fiony.
Bagaimana tidak kesal, marsha sudah rela berkorban sebanyak ini eh si bumil malah menyebalkan begini.
"Anak loe ga salah, loe juga ga salah ce. Ini pure salah gue sama flora, tapi flora bener-bener kaya setan kelakuannya." Marsha sudah mendudukkan fiony di kasur.
Marsha sendiri mengambil duduk tepat di samping kiri fiony.
"Gue salah sha, gue tau perbuatan kotor kalian tapi gue milih diem dan malah ikut masuk ke dalam rencana kalian." Ucap fiony di sela isakannya.
Marsha menggelengkan kepalanya, fakta lainnya memang benar bangkrutnya perusahaan papa freya ulah dari marsha dan flora yang menarik semua kolega serta menjatuhkan semua tender.
Sedangkan fiony? Pada saat itu fiony belum benar-benar resmi menjadi pemimpin RUBY CROP, dan dia mengetahui hal curang itu dari papanya.
Fiony mengetahuinya tapi tidak berusaha untuk memberitahu kepada freya dan malah ikut masuk kedalam pernikahan ini, jelasnya bangkrutnya perusahaan keluarga freya memang tidak ada campur tangan dari RUBY CROP.
Itu pure kesalahan marsha dan flora, kesalahan fiony hanya bungkam saat tau fakta itu.
**
Freya sudah menceritakan semua ini ke kedua orang tuanya, papanya mendukung freya untuk mentalak ketiganya. Sedangkan mamahnya memberi freya ruang untuk berpikir terlebih dahulu.
Karena tau kondisi anaknya yang sedang tidak baik-baik saja, bisa saja keputusan yang diambil saat kepala sedang panas akan mendapatkan penyesalan di kemudian hari.
Freya saat ini sedang berada tepat dilobby yang terdapat di gedung agensi, ia tengah menunggu seseorang.
Tersenyum miris, harusnya ia bisa mengembangkan kemampuannya di tempat ini. Tapi ya sudahlah mengkilas balik malah semakin membuat kepala freya ingin mengeluarkan asap.
"Adek...." Indira melambaikan tangannya saat mendapati freya.
Senyum freya merekah saat mendapati kakak kelas sekaligus tetangganya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
02. MNKH ; a sequel of pcrn [ frefio ] END
Fanficsangat amat di sarankan untuk membaca cerita PCRN terlebih dahulu. warn: -- gxg content. -- bahasa nonbaku. frefio - freflo - fresha area. cr. frefiouniverse start