Singkat cerita freya dan fiony sudah menjalani program bayi, dan sekarang mereka hanya tinggal menunggu hasilnya saja. Padahal mereka baru menjalani dan menunggu hasilnya tapi kedua orang tua mereka sudah sibuk mencari nama.
"Ini nanti bakalan kembaran ga sih?" Tanya marsha yang juga sangat excited akan program ini.
"Ya gatau, doain aja berhasil dulu." Jawaban fiony ini mendapatkan anggukkan kepala semangat dari marsha.
"Soalnya kalo kembar gue mau minta satu." Ucap marsha tidak lupa dengan cengiran yang berhasil membuat kedua gingsulnya terlihat.
"Enak aja main minta-minta." Tentu saja fiony langsung menolaknya.
Marsha memanyunkan bibirnya, jujur ia juga sangat ingin memiliki anak. Hanya saja belum siap untuk mengandung.
"Loe ga boleh cape-cape deh ce, jangan kerja mulu. Lagian loe big boss, jadi ga wajib untuk lembur. Serahin aja semua tugas loe ke gue." Ucapan marsha ini membuat fiony menatapnya penuh curiga.
"Gaya amat loe, loe urusin aja perusahaan loe." Marsha kembali memanyunkan bibirnya.
Ternyata fiony dapat membaca akal bulusnya.
"Ya sebagai istri termuda dari freyana gue juga wajib dong untuk sayangi istri pertamanya ini, apa lagi posisinya bakalan ngandung calon penerus." Alibi marsha.
Fiony tertawa pelan, lucu saja melihat marsha yang tidak pantang menyerah untuk mendapatkan perhatian darinya. Padahal dirinya hamil saja belum.
Ohiya marsha dan fiony saat ini sedang berada di kolam renang, sedangkan freya sendiri berada di dapur. Tengah membuat minuman untuk kedua nona muda ini.
"Kalo gue cium freya loe marah ga ce?" Tanya marsha dengan tampang menyebalkannya itu.
Fiony menaikan sebelah alisnya.
"Ya cium aja, dia kan istri loe juga." Balas fiony mencoba untuk santai, walau jauh di lubuk hatinya tentu saja tidak terima.
Marsha tertawa saat mendapati wajah fiony, karena fiony berusaha untuk membuat mimik wajah yang terlihat biasa-biasa saja.
"Ayo nyebur lagi." Ajak marsha, fiony menggelengkan kepalanya.
"Loe aja deh, gue udah dingin banget." Fiony mengeratkan handuknya pertanda kalau dia memang sudah enggan untuk masuk ke dalam kolam renang lagi.
Marsha menganggukkan kepalanya, setelah itu bangkit dari duduknya untuk masuk kembali ke dalam kolam renang.
"Maaf lama, tadi aku udah buat sirup jeruk tapi ternyata udah kadaluarsa jadi aku bikin jus aja." Ucap freya sembari meletakkan nampan berisi dua gelas jus jeruk dan satu air putih.
"Sayang ih kamu kenapa jadi kaya pelayan gini sih?" Fiony menarik tangan freya agar duduk di sampingnya.
"Yakan layani istri-istri aku." Jawab freya.
Fiony memajukan bibirnya, sedikit kesal akan jawaban freya.
"Kenapa sih?" Tangan freya tergerak untuk mencengram pipi fiony yang membuat bibir fiony semakin manyun.
Fiony melepaskan tangan freya yang masih bermain di pipinya.
"Sini deketan lagi, mau peluk..." Fiony sudah merentangkan tangannya, dan di sambut baik oleh freya.
Tidak peduli kalau bajunya akan ikutan basah.
"Udahan renangnya?" Tanya freya yang tangannya sudah aktiv mengelus punggung fiony.
KAMU SEDANG MEMBACA
02. MNKH ; a sequel of pcrn [ frefio ] END
Fanficsangat amat di sarankan untuk membaca cerita PCRN terlebih dahulu. warn: -- gxg content. -- bahasa nonbaku. frefio - freflo - fresha area. cr. frefiouniverse start