#8. NARUTO.

13 0 0
                                    

Mood Naruto memburuk setelah acara makan-makan di kedai dia langsung kembali ke asrama dan mengunci pintu dari dalam kamarnya,dia tidak ingin di ganggu siapapun.

Sebenarnya, ia jarang sekali menampilkan kekuatan nya untuk orang lain apalagi sampai memakainya.

Seingat dia hanya ada satu orang saja yang pernah diobati oleh nya.

Dan dia sudah mati.

Prittt ...

Dari jendela kamar yang menghadap langsung ke jalan raya dia dapat melihat ada seorang gadis ramah membantu menyebrankan sepuluh anak TK yang baru pulang dari sekolahnya, mereka saling bergandengan tangan.

Manis sekali pikir nya.

Sebenarnya Tidak ada yang benar-benar membuatnya tertarik di dunia ini. Lagi pula, hidup nya immortal.

sebagai mahluk abadi ,ia lebih bosan menjalani kehidupan dan lebih memilih menggunakan seluruh waktunya untuk berburu berbagai macam rasa ramen.

Meskipun dia kadang lupa untuk memakan nya.

Naruto membenahi penyimpanan ramen nya.mephisto memberikan lemari susun yang ia letakkan disudut ruangan,terdiri dari empat susun dan dirak paling atas dia gunakan untuk pakaian dan sisanya untuk menyimpan makanan instan .

Mengambil satu cup yang sudah lewat masa expired dan meletakkan di dalam tong sampah, dia kembali menyeleksi cup-cup ramen lainya sampai tangan nya memegang cup ramen dengan kemasan yang sudah tidak terbaca.

"Ah,ini punyanya ya..."mengangkatnya tinggi matanya yang jeli melihat detail makanan siap santap sudah tidak layak untuk dimakan bahkan label Marek nya sudah terkelupas berabad-abad lalu.

Tapinitu untuk manusia kan..

Membawanya ke dapur dan menuangkan air panas kedalam cup , sembari menunggu mie nya lembek dia mencuci piring dan gelas yang belum dia sentuh selama tiga hari.

Splitt...tutup cup terbuka dan menandakan mie instan sudah siap dimakan.

"Baunya masih sama seperti terakhir kalinya."dia memandangi makanan instan itu lama.

Mengambil sumpit kayu dan mematahkan nya menjadi dua.mengambil satu persatu helai demi helai ramen ,menyesap rasa kuah bumbu instan mengingat rasa yang sangat lama dia rindukan.

Bukan ,dia tidak rindu dengan rasanya tapi dengan kenangan terakhir kali dia dapatkan.

Sengaja dia meluangkan waktunya untuk memakan ramen unlimited yang penjualannya sudah berhenti berabad-abad silam. Dia melewati 3 jam untuk ini.

Mengaduk,mencium kuah dan meminumnya dengan penuh nikmat tak terasa sore hari sudah menghadang didepan mata.

"Ah, makasih untuk makanannya."

Pluk..dia meletakkan cup ramen di meja, memandangi nya sebentar.

Srup.. lidahnya keluar untuk menjilat kuah ramen yang masih tertinggal di pipinya.

Dia tidak akan menyia-nyiakan ramen terakhir yang keberadaannya tidak bisa dibeli dengan uang sebanyak apapun.

"Rasanya memang tidak pernah berubah.."

Pemandangan diluar jendela sungguh indah, meskipun tidak dapat melihat bulan tapi dia dapat melihat Lampu penyeberangan jalan.

"Yakan..Naruto."
.
.
.
Cting...lampu jalan sudah mulai menyala secara otomatis saat tidak ada sinar matahari lagi.

Dia suka saat tempat tinggalnya penuh dengan temannya,dia suka memasak banyak makanan untuk mereka namun ujian telah selesai dan tempat nya kembali sepi hanya ada tiga penghuni yang tinggal disini.

SILVER SKY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang