#12. obsesi.

13 1 0
                                    

"Kau masih di sini."

Shura menoleh ke belakang . Ia baru saja membuka lemari es dan membiarkan pintu atasnya terbuka sementara matanya melihat gadis lain penghuni asrama lama seijuji.

Naruto. Ia memakai kaos hitam yang kebesaran di tubuhnya dipermukaan kaos ada tulisan berbunyi,No ramen no life untuk bawahan nya dia memakai celana kargo selutut yang kedodoran dengan corak army. Rambut pirang nya dibiarkan tergerai sampai menutupi punggungnya dan wajahnya kusut. "Apa wajar anak akademi seijuji masih belum tidur jam segini ."

"Aku? Aku tidak pernah tidur."

"Apa?"

"Ya...jika aku tidur tempat ini bisa hancur,dan mephisto bakal ngamuk."ucapnya tenang,seakan kata hancur sudah biasa dia lihat.

Shura mendesis mendengarnya. "Dasar iblis."

"Aku sudah kenyang menikmatinya saat bocah ini masih hidup,jadi gak papa kalo aku gak tidur juga." Naruto mendekat ke kulkas, membuat shura sontak melangkah mundur untuk menghindari kontak dengan naruto. "Gak berguna juga buatku.."

Mata shura menyipit sempurna,benar yang ia katakan tidur adalah kebutuhan penting buat mahluk hidup dan orang disampingnya ini sudah mati.

"Ngomong-ngomong, soal ini jangan sampai anak-anak tahu." Naruto mengambil kaleng minuman berisi kopi.

"Terserah, memang nya kenapa jika mereka tau gak bakal juga ada yang protes" dengus shura.

Naruto menoleh cepat. Ia melihat shura intens,meletakkan kaleng minuman nya .

Buk..dia menjatuhkan kaleng minuman tepat disampingnya,mengenai jempol kakinya dan itu rasanya sakit sekali.

Setetes keringat menetes dari keningnya shura, tiba-tiba bibirnya terasa kering.

"Aku gak mau dipanggil zombie oleh mereka,itu menjijikan tau.."gadis itu berbisik di samping telinganya,mengabaikan mata shura yang mendadak melebar.

Tap..tap..

Namun setelah itu Naruto melangkah menjauhi nya , meninggalkan ia dengan sejuta pertanyaan.

"Kalo begitu kenapa gak kembali ke gehena! Bukannya itu tempat tinggal mu!"shura berteriak,dan Naruto berhenti seketika.

"Kenapa kau berfikir untuk melindungi okumura Rin ! Kau tidak ada hubungannya dengan ini kan!"

"Ini ...janji seseorang dan aku gak bisa melepaskan nya begitu saja" setelah itu Naruto meneruskan langkahnya mengabaikan shura yang masih berteriak .

"Ah..dia benar-benar merepotkan, berteriak seperti itu dipukul 2 pagi."

Naruto menyender pada balkon asrama,dia sering menikmati sisa malam dengan sekaleng kopi dingin melihat sinar matahari sampai waktunya ke akademi, tidak pernah gagal untuk membuat moodnya kembali.

Menggoyangkan kaleng minuman untuk mencampur bahan-bahan kopi agar lebih mudah dinikmati.

Matanya menerawang jauh,benar satu-satunya yang menahannya adalah janji itu.

Tolong jaga dia baik-baik aku yakin hidupnya akan sulit...dia memiliki darahnya.

Dan assiah membencinya.

SILVER SKY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang